Sebelumnya aku ingin meminta maaf kepada kalian para pembaca. Untuk cerita ini, maaf jika akan update terlalu lama. Sebenarnya aku sudah mengetiknya, namun untuk menekan tombol publish itu sedikit merepotkan. Jadi, maafkan aku jika ini tidak akan bisa update secepat cerita - cerita sebelumnya.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Maaf aku tidak mengatakan kepadamu sebelumnya tentang ini..." Lirih Sehun kepada pemuda yang tengah sibuk bermain ponsel dengan wajah kesal.
Sebelumnya saat di ruang makan, Jongin baru mengetahui jika Sehun tanpa seijin dari dirinya telah mengurus Choi untuk menjadi sekertaris pribadi.
"Aku bahkan tidak mengenal dia!? Kenapa kau melakukan hal semau mu sendiri!?" Kesal Jongin tanpa menoleh ke arah Sehun yang berdiri tak jauh dari ranjang ia berbaring.
"Dia adalah kepercayaan ku. Kau bisa mempercayainya, mengandalkan dia dan Choi juga bisa menjagamu."
"Apa?!" Jongin sudah meletakkan ponselnya ke sembarang arah duduk dengan tegak menghadap Sehun yang sudah duduk di tepi ranjang, "Menjagaku? Aku tidak butuh penjaga!! Aku bukan seorang bayi yang harus di jaga!? Apa menurutmu aku tidak menjaga diriku sendiri?!" Bentak Jongin dengan nada tinggi.
Sehun menyesali ucapannya, "Maafkan aku. Aku sungguh tidak ingin menyinggung perasaanmu. Aku hanya ingin kau merasa aman." Lirihnya
"Aku sangat merasa aman sebelum adanya pernikahan ini!" Jongin tampak tersenyum miring sebelum kembali melanjutkan kalimatnya, "Yang membuat diriku tidak aman adalah dirimu sendiri!!" Ia memberikan penekanan pada akhir kalimatnya sembari menunjuk tepat pada wajah Sehun.
"Sebegitu besarkah keinginan mu tidak menyukai pernikahan ini?" Tanya Sehun lembut, bahkan tidak terlihat sepercik pun kemarahan dari nada serta ekspresinya.
Jongin berdecih, "Masih bertanya?! Hah! Yang benar saja!" Jongin memutar mata malas sedikit memundurkan tubuhnya untuk bersandar pada kepala ranjang, "Seujung kuku pun aku tak berniat denganmu! Jadi, jangan coba menyentuhku! Terlebih kehidupanku! Kau benar-benar tidak memiliki level untuk melakukan itu!" Peringatnya dengan kedua tangan terlipat didepan dada serta sepasang mata tajam menatap kedalam mutiara kelam milik Sehun.
Sehun tersenyum lembut menanggapi ucapan Sehun, "Istirahatlah..." Ia berdiri tanpa melepas pandangan Jongin, "Maaf untuk masalah Choi..." Lanjutnya sebelum beranjak pergi meninggalkan Jongin dengan senyuman.
"Dia masih bisa tersenyum? Cih! Menyebalkan!"
.
.
.Seperti ucapannya tadi pagi, Sehun kembali memasuki kamar saat jam makan siang. Jongin tengah melakukan video call dengan seseorang di atas tempat tidur, Sehun yang tak ingin mengganggu memilih duduk pada sofa yang berwarna abu-abu terang miliknya. Ia bersandar dengan nyaman sembari mengamati Jongin yang masih melakukan panggilan entah dengan siapa.
"Kau tidak membuang nuna Cecilia?" Tanya Jongin yang baru saja memutuskan panggilannya.
Sehun menggeleng lembut dan santun, "Tidak. Aku hanya menambahkan Choi untukmu."
Jongin turun dari ranjang setelah melepaskan earphone yang terpasang di salah satu telinganya, "Lusa aku akan ke Jepang untuk konser. Jangan coba-coba untuk mencegah!" Peringat Jongin tanpa ada niat untuk menatap Sehun.
"Kau tidak ingin menundanya? Maksudku, kita baru menikah. Apa kau tidak masalah dengan pemikiran orang?" Pertanyaan Sehun membuat Jongin yang hendak berjalan menuju kamar mandi terhenti.
Salah satu tangan Jongin terangkat menunjukkan jari telunjuk ke depan salah satu manik bak lautan miliknya, "Jangan menyentuh kehidupan ku!" Kedua mata itu menyipit seolah memberi penekanan jika ia akan mengawasi tindakan Sehun, setelahnya ia berjalan menuju kamar mandi menutup pintu dengan sedikit keras.
![](https://img.wattpad.com/cover/220799259-288-k893722.jpg)