Gedung yang cukup besar dengan dekorasi mewah menjadi tempat berlangsungnya pesta pernikahan Jongin dan Sehun sore ini, setelah melangsungkan pengucapan janji suci pernikahan keduanya, mereka pergi menuju gedung untuk merayakan pesta. Ratusan undangan menghadiri pernikahan mereka, puluhan artis dan penyanyi papan atas juga tampak hadir. Mengingat kedua orang tua mereka adalah kalangan entertainment, hal yang wajar jika tamu undangan juga merupakan para pekerja dunia hiburan. Bahkan acara pernikahan keduanya bak sebuah konser live oleh para penyanyi papan atas.
Jongin sendiri sudah mulai terlihat beberapa kali menghela nafas, mungkin lelah karena susunan acara yang tiada habisnya dan juga beberapa penyanyi yang ingin menyumbangkan lagi untuk kedua mempelai. Sehun yang menyadari kondisi Jongin, mengambil inisiatif untuk mengusap punggung Jongin dengan lembut, "Apa kau lelah?"
"Hanya orang bodoh yang masih menanyakan hal tidak berguna seperti itu." Gumam Jongin sembari masih terus menahan senyuman karena Appa yang sedari tadi tiada henti mengawasi dirinya.
Sehun tersenyum lembut menanggapi jawaban Jongin sembari masih mengusap punggung pemuda yang sudah sah menjadi pendamping hidupnya tersebut.
Acara hari itu berakhir cukup larut, Jongin dan Sehun langsung pergi menuju kediaman tuan Oh karena mulai hari itu mereka akan tinggal bersama selama satu minggu kedepan disana. Sehun menatap Jongin yang tengah bersila di lantai dengan sehelai celana putih tanpa atasan sedang membongkar koper dengan brutal.
"Jika aku tidak menemukan pakaian tidur disini, akan aku bunuh siapapun mereka!" Kesal Jongin sembari mengeluarkan isi kopernya.
Sehun tersenyum mendengar gumaman Jongin, "Jadi kau mencari pakaian tidur?" Batinnya sebelum mulai menyuarakan sebuah ide, "Bagaimana jika kau memakai pakaian tidurku lebih dulu? Ini sudah cukup larut untuk membongkar dan membereskan itu..."
Jongin menghentikan gerakan tangannya, menoleh ke arah Sehun yang tengah duduk di atas sebuah sofa hitam yang ada disisi lain dari kamarnya.
"Kenapa tidak mengatakan dari tadi?!" Kesalnya sambil mencoba berdiri dari tempat awal.
Sehun melemparkan sebuah senyum ke arah pemuda yang tanpa malu itu tidak mengenakan pakaian dan hanya sehelai celana panjang berwarna putih yang ia pakai untuk pesta pernikahan tadi.
Sehun berdiri dari sofa, berjalan menuju lemari hitam yang terbuat dari kaca. Ia menyodorkan sebuah setelah pakaian tidur dengan warna biru langit serta memiliki corak persegi di sebagian tempat begitu membalik badan ke arah Jongin yang tak jauh darinya berdiri.
Jongin menerima pakaian Sehun tanpa basa-basi sebelum berbalik menuju kamar mandi, menunjukkan punggung polos miliknya. Setelah berganti pakaian, ia melihat Sehun tengah bermain ponsel sembari duduk di sofa. Sehun tampak sesekali tersenyum kecil karena ponselnya, "Kau tidur di sofa atau di ranjang?" Tanya Jongin begitu berdiri di hadapan Sehun.
Sehun mendongakkan kepalanya, menatap Jongin bingung.
"Aku tidak ingin kita tidur bersama, katakan sofa atau ranjang?" Tanya Jongin lagi.
Sehun berdiri sembari memasukkan ponsel kedalam saku celananya, "Tidurlah di ranjang..." Ujarnya sembari menepuk ujung kepala Jongin lalu melewati pemuda itu menuju lemarinya.
"Jika aku tidur di ranjang, jangan mendekat!" Peringat Jongin yang sudah berjalan menuju ranjang empuk yang tampak menggoda sedari tadi.
Sehun tidak memberikan jawaban, ia hanya tersenyum mendengar Jongin, mencari pakaian tidur tampak menjadi aktifitas yang lebih menarik baginya daripada sekedar menanggapi peringatan Jongin.
Selesai dengan memilih dan berganti pakaian, Sehun yang baru saja keluar dari kamar mandi berjalan mendekat pada Jongin. Pemuda itu terlihat berbaring dengan nyaman di atas ranjang, Sehun yang sudah berdiri di dekat Jongin mulai membungkukkan tubuhnya, meraih selimut Jongin sebelum ia naikkan hingga menutupi bahu pemuda tersebut. Begitu Sehun menaikkan selimutnya, Jongin tampak bergerak tak nyaman. Membuat Sehun mengusap kening Jongin lembut, "Ssssttttt...." Desisnya pelan.