9

2.3K 312 51
                                    

Jongin tengah duduk di balik meja ruang tengah, bermain game dengan Tae di hari ke lima setelah kepergian Sehun. Benar, sudah lima hari sejak Sehun pergi. Ia tidak menghubungi Jongin dan begitu pula sebaliknya. Jongin juga tidak tahu jika setiap malam Tae akan mendapatkan panggilan dari Choi yang tentu saja di saksikan oleh Sehun untuk menanyakan kabar pasangannya. Jongin hanya tau ia tidak berani meninggalkan rumah lagi setelah malam itu, ia takut jika akan ada yang mengambil gambar dan menyebabkan masalah. Bahkan ia beberapa kali menolak ajakan Baek dan membiarkan sahabat dekatnya itu berkunjung. 

"Argh! Ini membosankan!" Jongin melemparkan joysticknya ke lantai dengan kesal sebelum berdiri dan berpindah duduk ke atas sofa. 

Tae yang sedari tadi menemani Jongin hanya bisa menatap bingung melihat sikap Jongin, "Apa anda ingin berganti game?" Tawarnya.

Jongin menggelengkan kepalanya, "Apa sialan itu belum juga memberi kabar kapan akan pulang?" Tanya Jongin yang tengah menenggelamkan wajahnya ke dalam bantal sofa karena kesal, membuat suaranya terendam.

Tae menggeleng kecil sebelum berkata, "Belum tuan, saya belum tau kapan mereka akan kembali ke Korea." Meskipun Choi menghubunginya setiap malam, ia tidak pernah diberitahu kapan keduanya akan pulang.

"Seharusnya aku ikut saja! Setidaknya aku bisa  jalan - jalan disana saat dia kerja. Argh! Kenapa penyesalan selalu datang terlambat!?" Jongin berteriak - teriak kesal dengan kedua kaki yang menendang-nendang sofa bergantian, teriakannya berhenti saat terdengar suara bel pintu utama. 

Dengan segera Tae bangun dan berjalan menuju pintu utama, dilihatnya Sehun serta Choi berada di balik pintu tersebut. Jongin yang tidak mendengar suara apapun menyusul Tae untuk melihat siapa yang bertamu. 

"Ah! Aku kira tamu." Ujar Jongin sebelum berbalik meninggalkan tempat dan berjalan kembali ke sofa. 

Sehun berjalan mengikuti langkah Jongin sebelum duduk di samping sang suami. Sehun mengamati setia inchi tubuh Jongin, "Apa kau sudah makan?" Pertanyaan pertama yang di lontarkan Sehun begitu sudah selesai mengamati sang suami dari ujung rambut hingga ujung kakinya. 

"Apa aku terlihat seperti orang kelaparan?" Tanya balik Jongin kesal. 

Sehun tersenyum sebelum menggelengkan kepalanya pelan, "Aku membawakan hadiah untukmu. Mau melihatnya sekarang?" Tawar Sehun. 

"Tentu! Mana?" Wajah Jongin sudah berubah semangat, seolah ia adalah anak berumur 3 tahun yang akan mendapatkan hadiah ulang tahun dari sang ayah. kedua matanya tampak berbinar dengan senyuman yang mengembang lebar.

"Wow! Ini sangat keren!" Ujar Jongin saat menemukan sepatu model terbaru dari merk kesukaannya, "Ini untukku? Sungguh? Wow! Kau sangat baik!" Jongin tampak bahagia dengan hadiah yang ia dapatkan, "Akan aku coba sekarang!" Ujarnya mengabaikan bagaimana Tae dan Choi mengamati setiap tingkahnya, bahkan Sehun yang sesungguhnya kelelahan mampu tersenyum lembut melihat tingkah Jongin.

Sehun hanya mengamati bagaimana Jongin yang bersemangat dengan sepatu barunya, tak ada hal lain yang ingin ia perhatikan untuk saat ini.

"Aku akan memamerkan ini pada Baek!" Ujar Jongin yang sudah memegang ponselnya dan mengetikkan nama Baek disana.

"Yakk!!! Chanyeol! Kenapa kau yang mengangkat! Berikan pada Baek! Sekarang!" Teriak Jongin yang melihat wajah Chanyeol begitu video call terhubung.

"Ugh! Kenapa kau menggangu tidur kami?" Tanpa melihat wajah yang di ponsel pun Sehun tau jika itu Chanyeol yang bangun tidur karena suaranya.

"Berikan saja!" Teriak Jongin, Sehun hanya tersenyum melihat pemuda disampingnya itu begitu bersemangat.

"Apa yang kau lakukan? Kenapa kau berteriak di panggilan?" Tanya Baek yang sudah mengambil alih ponsel dari tangan sang kekasih.

Cinta Atau Tanggungjawab (SeKai) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang