Sehun adalah pemuda yang pintar, dia bukanlah orang yang sombong akan kekayaan atas harta kedua orang tuanya. Ia di didik sebagai pribadi yang ramah, bertanggungjawab serta memiliki sopan santun yang tinggi. Namun, dirinya yang tidak terlalu banyak bicara menjadikan ia terlihat seperti pemuda yang rapuh.
Sehun sendiri tidak peduli dengan apa kata orang, ia lebih suka melakukan apa yang ingin dilakukan dan menjadi pribadinya sendiri tanpa aturan orang lain. Ayahnya merupakan pemilik sebuah majalah yang cukup terkenal, menjadikan ia sering bertemu beberapa artis atau model yang akan melakukan pengambilan gambar di majalah tersebut. Selain itu, ia juga menjadi belajar banyak hal dalam dunia entertainment, salah satunya adalah jangan percaya siapapun jika ingin tetap berdiri dan berjalan di dunia bisnis tersebut.
Sudah hampir satu tahun ini, perusahaan milik ayahnya mengalami kemerosotan, bahkan Sehun harus menjual dua mobilnya untuk membantu sang ayah hingga akhirnya beliau merasa sedikit menyerah untuk mencari seorang sponsor karena belum juga ada balasan dari setiap proposal yang ia edarkan dua bulan terakhir ini. Namun, mukjizat memang selalu ada untuk mereka yang percaya. Seorang lelaki bersama istri serta putranya datang mengunjungi rumah keluarga Sehun.
Tentu Sehun mengenal lelaki itu, seorang pemilik manajemen artis terbaik di Korea. Ayahnya sering menggunakan artis orang tersebut sebagai cover majalahnya. Sedangkan istrinya yang merupakan seorang model senior, jadi tidak mengherankan jika anak mereka juga akan menjadi seorang model pula atau artis yang berkecimpung di dunia entertainment.
Sehun duduk di samping ibunya, berhadapan dengan putra sang tamu saat ayah memulai pembicaraan.
"Jadi tuan Kim, apa maksud kedatangan anda sekalian ke rumah kami?"
Tuan Kim tampak tersenyum, sebuah senyum yang sangat berwibawa dengan karakter khas miliknya, "Kemarin aku menerima proposal yang kau berikan. Kemudian aku ingat jika putramu adalah seorang lelaki cerdas dan memiliki karakter yang khas setelah bertemu beberapa kali dengannya. Aku ingin memberikan sebuah tawaran untuk anda dan dia." Sehun menolehkan kepalanya yang sedari tadi menunduk, menatap lelaki bernama Kim tersebut.
"Apa maksud anda?" Tanya Sehun dengan nada rendah menunjukkan bagaimana ia bisa menjaga diri untuk bersikap begitu sopan.
"Menikahlah dengan Jongin, ubah ia menjadi pribadi yang lebih baik sepertimu..."
"Appa!" Pemuda yang sedari tadi tampak tidak peduli langsung berdiri, menatap kesal kepada tuan Kim.
"Jadi ini tujuan appa memaksaku ikut?" Pemuda pemilik nama Jongin tersebut menunjuk kasar ke arah Sehun, "Menikah dengan dia?!"
"Jongin tenanglah...." Ujar nyonya Kim meminta sang putra untuk segera duduk.
"Kau tau? Kau tidak akan menjadikan ini masalah jika aku menikah dengan sesama lelaki? Kalian menyebalkan!" Jongin beranjak pergi dari sana mengabaikan tuan dan nyonya Kim yang masih duduk di tempat sama.
"Kalian bisa lihat bagaimana kelakuan Jongin? Bahkan aku sendiri tidak sanggup." Tuan Kim kembali menghela nafas sebelum melanjutkan ucapannya, "Menikahlah dengan dia. Ubah dia dalam 3 bulan."
"Apa anda akan menyetujui proposal appa jika saya mau menerima dia?" Tanya Sehun karena merasa jika Tuan Kim sedari tadi berbicara dengan dirinya.
Tuan Kim sedikit tersenyum, "Jika kau mau menikahi dia, aku akan memberikan 50% dari proposal. Dan sisanya akan aku berikan jika kau bisa bertahan hingga bulan ke tiga dan mampu merubahnya."
"Appa?" Panggil Sehun membuat sang ayah menatap kepadanya, "Apakah appa sangat memerlukan sponsor ini?" Tanya Sehun sopan kepada ayahnya yang duduk berhadapan dengan Tuan Kim.