Setelah makan malam dengan tenang, Jongin dan Sehun langsung melanjutkan perjalanan ke kediaman tuan Oh. Jongin yang sudah merasa lelah dan kekenyangan pun di landa kantuk yang begitu berat.
"Aku ingin tidur..." Bisik Jongin di dekat telinga sang suami saat keduanya baru saja melewati pintu utama.
"Sapa eomma dan appa lebih dulu sebelum masuk ke kamar." Saran Sehun.
Membuat Jongin berdecih tidak suka, ia benar-benar ingin tidur.
"Jongin? Sayang? Kau disini?" Sapa nyonya Oh begitu melihat menantu kesayangannya berdiri bersama sang putra kedua.
"Baiklah, aku benar-benar tidak di rindukan..." Ujar Sehun menatap sang ayah yang berdiri di balik punggung nyonya Oh.
"Kemarilah, nak! Biarkan eomma mu dan Jongin melepas rindu." Ujar tuan Oh yang mengerti jika istrinya tersebut menyukai Jongin.
Sehun menarik lengan Jongin hingga punggung pemuda tersebut menubruk dadanya, "Tidak untuk malam ini appa, Jongin harus segera tidur. Ia lelah hari ini, besok saja melepas rindunya...." Tentu saja Sehun mengucapkannya dengan senyuman lembut.
Eomma merapikan poni Jongin yang hampir menutupi mata, "Ah, menantuku sangat lelah? Baiklah, sebaiknya kau tidur dan kita bisa bicara besok."
"Maafkan saya...." Ujar Jongin sedikit menutupi rasa tidak nyamannya, ia masih belum terbiasa dengan perlakuan ibu mertuanya yang begitu baik.
Sehun yang mendengar jawaban Jongin pun mengacak rambut sang suami, "Masuklah ke kamar!" Ujarnya pelan.
Jongin mengangguk mengerti, ia tidak ingin melihat wajah kecewa kedua orang tua Sehun dengan menepis tangan lelaki itu. Namun dengan cepat ia mengundurkan diri menuju kamar sang suami. Langkah Jongin terhenti saat ia melihat seorang lelaki asing berdiri di depan kamar Sehun.
"Siapa kau?" Tanya Jongin curiga. Seingat Jongin, Sehun adalah putra tunggal di keluarga ini.
"Seharusnya aku yang bertanya! Siapa kau? Kenapa kau bisa ada di rumahku?"
"Rumahmu? Ini adalah rumah keluarga Oh!" Bantah Jongin.
"Kakak?" Suara Sehun di balik punggung Jongin tersebut tentu saja membuat ia berbalik menatap sang suami tak percaya, "Kau bilang kakak? Dia kakakmu? Sejak kapan kau punya kakak?" Tanya Jongin masih dengan wajah tidak percayanya.
Sehun tersenyum lembut, "Jongin, dia adalah kakakku. Oh Min-suk hyung. Dan hyung, ini adalah Jongin."
"Maaf tidak bisa hadir ke pernikahan kalian kala itu. Kau sangat terkenal, tidak menyangka jika dirimu akan menjadi adik iparku." Ujar Min-suk dengan senyuman, senyumnya terlihat tampan membuat orang tidak akan dapat dengan mudah menebak usia yang ia miliki.
"Kapan kakak kembali ke Korea?" Tanya Sehun karena Jongin tidak memberikan jawaban.
"Aku baru tiba tadi pagi. Sepertinya suami mu mengantuk, antar dia ke kamar." Kata Min-suk dengan senyuman sebelum berjalan meninggalkan keduanya.
Jongin menatap Sehun kesal, "Kenapa aku tidak tau kau punya kakak?"
"Kau sendiri yang tidak bertanya padaku." Mendengar jawaban dari Sehun yang terdengar menyalahkannya, ia memilih bejalan mendahului menuju kamar.