Amplop

1.4K 155 2
                                    

Hari ini keluarga jung akan berkunjung ke makam eunbi di daerah gangnam dekat danau yang dulu eunbi sangat sukai.

besok adalah ulang tahun somi,sesuai perkataan nya minggu lalu ketika baru selesai makan malam, somi akan mengunjungi sodara nya itu sebelum ia merayakan ulang tahun nya.

sesampainya mereka di makam, Mereka bertemu dengan wonwoo dan keluarganya yang tampaknya baru saja keluar dari mobil.

"woy wonwoo!" teriak jaehyun yang langsung mendapatkan cubitan di pinggangnya oleh sang istri.

"di makam ini, jangan teriak teriak by"

"iya iya by"

wonwoo dan keluarganya menghampiri keluarga jung di dekat pintu masuk makam, somi menatap mereka dengan tatapan aneh begitu juga dengan keluarga jeon yang menatap sendu ke arah somi.

"kalian sudah sampai rupa nya" tuan jung menyapa kedatangan keluarga jeon.

"apa kalian menunggu lama?" tuan jeon dengan senyuman tipisnya.

"ahh kami baru saja sampai sama seperti kalian" tuan jung terkekeh setelahnya.

somi yang berada di samping jaehyun kanan langsung menarik lengan jaehyun dan memeluknya.

btw irene berada di samping kiri jaehyun sambil membawa bunga.

"oppa, mereka siapaa?" bisik somi namun masih terdengar.

"jeon hyebin dan ini jeon tessa" tuan jeon mengulurkan tangannya lalu memperkenalkan dirinya dan sang istri kepada somi.

"ahh annyeong ahjussi. jung somi" somi Menerima uluran tangan dari tuan jeon.

mereka semua kecuali somi, jaehyun dan irene.tersenyum tipis mendengar ucapan somi.

"kajja,eunbi sudah menunggu"

jaehyun jalan duluan dan diikuti yang lain, somi yang dari tadi memeluk tangan jaehyun pun ikut dibawa olehnya.

sedangkan irene tengah berada diantara nyonya jung dan jeon, berbincang dan saling memperkenalkan diri.

tuan jung dan tuan jeon serta wonwoo berjalan di paling belakang, memperhatikan orang di depannnya.

"jika kau belum siap melepaskannya, kami akan memberikan beberapa waktu lagi hingga kau sudah siap,teman" tuan jeon menepuk pundak tuan jung.

"tidak, semakin lama aku tidak melepaskannya maka akan semakin sakit juga dirasa. semakin cepat semakin baik" tuan jung tersenyum simpul.

"ahjussi jangan bersedih, somi akan tetap menjadi putri kecilmu dan kami tidak akan membuat somi melupakan ahjussi"

"gomawo wonwoo-ssi"

"ahjussi panggil wonwoo saja, kau sudah ku anggap seperti appa ku sendiri"

"haha baiklah baiklah"

mereka telah sampai di makam dimana terdapat tulisan 'Jung eunbi' dibatu nisan marmer dengan tinta emas.

"annyeong eunbi, bagaimana kabarmu disana? kau tau aku sangatt merindukan mu, kau sudah lama pergi namun kau tidak pernah datang di mimpiku, apa kau marah padaku karna tidak pernah mengunjungimu?,oh ayolah eunbi jangan seperti itu. kau tau aku sering tidur di kamarmu dan memeluk boneka beruang kesukaanmu, berharap kau akan datang di mimpiku, ternyata tidakk" somi berjongkok dan mengelus batu nisan eunbi.

"besok aku ulang tahun yang 20 tahun ah tidak bukan hanya aku tapi kau juga hehe, aku sering heran kenapa kita bisa lahir secara bersamaan di rahim yang sama namun kita tidak memiliki wajah yang sama. oh iya eunbi bolehkah aku meminta kado dari mu?, aku ingin sekali kau datang di mimpiku dan mengucapkan selamat ulang tahun langsung padaku lalu aku akan mengucapkan selamat ulang tahun juga untuk mu" lanjutnya.

"Annyeong eunbi, oppa sangat merindukan mu, baik baik disana" jaehyun berjongkok disamping somi dan mengelus marmer hitam bertinta emas.

mereka semua bergantian menanyakan kabar eunbi dan setalah itu mereka pulang ahh lebih tepatnya berkumpul di kediaman keluarga jung.

"eommanim biar aku bantu" irene mengambil alih nampan berisi minuman yang hampir di pegang oleh nyonya jung.

"ahh gomawo yeppo" nyonya jung mengelus rambut belakang irene dan berjalan menuju ruang tamu.

irene mengantarkan minuman diruang tamu dan duduk disamping somi yang sibuk memainkan ponselnya.

mereka membicarakan banyak hal dari yang serius hingga yang tak berfaedah seperti.

"wonwoo apa kau inggat dulu waktu kau ikut memancing bersama lalu umpanmu termakan dan kau akan menarik ikannya keatas namun kau malah ikut tercebur ke dalam kolam,ahaha lucu sekalii" tuan jung tertawa mengingat dulu waktu mereka masih jadi tetangga.

"iyaa anjir, dulu lo cuma tulang aja njirr, ikan cuma 1 kilo aja sampe bisa bikin lo nyebur kolam, malu maluin sumpah ahaha" jaehyun dengan tawa khasnya.

"eh tapi sampe sekarang deng, tuh badan lo tulang doanggg"lanjutnya.

"yakk!! apa perlu gue bongkar aib lo depan istri lo hahh!" ancam wonwoo.

"hehe jangan dongg" nyengirkan jaehyun.

"kasih tau aja, biar istri nya tau seberapa tengil nya dia dulu" kompor somi yang entah kapan sudah nimbrung obrolan.

"jaehyunn-ssi " goda wonwoo sambil menaik turunkan alisnya.

"wonn... " rengek jaehyun.

"jijik sad!, eh eonnie asal tau aja nih ya, jaehyun oppa dulu pernah suka sama waria trus pernah juga nabrak protal kompleks waktu belajar naik sepedah sampe penyok sepedahnya" celetuk somi yang membuat irene melongo dengan mulut terbuka.

"bukan gue yang bocorin lo ya" wonwoo dengan senyum kemenangannya.

"eh anjirr lo som"

"ahaha"

kurang lebih seperti itu kebahagiaan malam itu dengan membicarakan aib aib di masa lalu dan di ceritakan ulang menjadi seperti lawakan.

ya, untuk malam ini saja biarkan somi mendapatkan kebahagiaan dari keluarga jung untuk terakhir kalinya sebelum ia pergi.
.
.
.
tepat hari ini, somi dan mendiang eunbi berulang tahun ke 20 tahun,acara di lakukan di ballroom favorit somi yang sudah di sewa beberapa hari yang lain.

acaranya dimulai pada malam hari dan tamu yang datangnya hanyalah teman sekolah,beberapa keluarga dekat.

acara akan dimulai 45 menit lagi, namun somi malah balik kerumah karna ada sesuatu yang ketinggalan,untung aja rumahnya dekat dengan gedung ini.

somi balik kerumah untuk mengambil foto eunbi yang sudah ia cetak besar jauh jauh hari sebelum acara hari ini.

saat ini somi sedang di ruang kerja tuan jung untuk mengambil foto yang sengaja di letakan di dekat rak buku.

somi memanggil beberapa pelayan yang ia bawa untuk mengambil foto eunbi.

foto sudah diangkat namun sebuah pulpen terjatuh dari salah seorang saku pelayan.

"sudah biar gue aja yang ambil"

saat somi menggambil pulpen tersebut, ia menemukan amplop berwarna coklat usang di kolong rak buku.

"eh apaan nih" somi menarik amplop tersebut lalu berdiri.

"nih, udah sana kalian duluan aja" somi menyodorkan pulpen dan seorang pelayan menggambilnya dan pergi.

somi mengamati amplot tersebut lalu ia membuka dan somi sudah bisa lihat tulisan di atas surat di dalamnya.

'Hasil tes psikologi'

somi segera membuka amplop tersebut, setelah itu dadanya terasa sesak dan berat.

"apa ini.. " lirih somi sambil Memegangi dadanya yang sangat sesak.



BELOM SIAP PISAH SAMA KALIANNNN😭😭

BAD BOY || NCT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang