III - Bertemu Dia

16 7 0
                                    

Jangan lupa untuk tekan tombol bintang nya dulu.

Jangan lupa follow aku.

Don't be a silent reader.

Selamat Membaca.

~~~~~

Satu tahun kemudian....

Bulan Juli, tepatnya dua hari yang lalu Syakira melepas statusnya sebagai pelajar sma dan ia sangat gembira dapat lulus dengan nilai yang memuaskan, namun semua tak selancar yang dipikirkannya.

Terlepas dari seragam abu-abu itu berarti ia akan berurusan dengan Oma nya yang telah berencana akan menjodohkan ia dengan cucu temannya itu. Perjodohan itu terus menjadi beban bagi Syakira, dia butuh sekali tempat bersandar dan mengadu.

Ah, ia jadi teringat sahabat nya. Berbicara tentang Caca, perempuan itu telah pergi ke Jogja kemarin. Huft... sedih sekali hidup Syakira, dia seperti sendiri di dunia ini ditambah Mama nya tak bisa membantah perjodohan konyol yang dibuat oleh Oma nya itu.

“Pokoknya kamu harus mau dijodohkan dengan dia, Syakira!” tegas Oma Lina kepada cucunya yang terus membantah tentang perjodohan yang telah ia rencanakan selama ini.

“Engga Oma, aku gak mau, aku belum siap untuk itu Oma, aku baru aja lulus sma dan aku mau kejar cita-cita aku dulu baru memikirkan jodoh dan menikah,” kekeh Syakira .

“Kamu bisa tetap kuliah dan mengejar cita-cita mu setelah menikah, lagipula tak masalah jika perempuan hanya lulus sma, toh nanti ujung-ujungnya ia hanya bertugas mengurus suami dan dapur bukan?” jelas Oma nya yang tetap mempertahankan perjodohan itu.

“Intinya aku gak mau Oma, lagipula aku gak kenal sama cowok itu, gimana aku bakal nikah sama dia coba?”

Syakira terus menolak keinginan Oma nya itu, sedangkan Mama nya hanya bisa memperhatikannya tanpa membelanya.

“Maka itu Oma akan memperkenalkan kamu kepada calon suami kamu. Sudah sekarang kamu cepat ganti baju dan kita pergi menemui calon suamimu,” suruh Oma kepada Syakira tanpa ingin dibantah lagi.

Syakira lelah berdebat dengan Oma nya, perempuan itu tau jika ini terus dilanjutkan tanpa ada yang mengalah, maka perdebatan tidak akan selesai.

Akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke kamarnya dan mengganti baju untuk menuruti permintaan Oma nya yaitu bertemu dengan calon suami nya. Huft...

~~~~~

Tiba di sebuah restoran, Syakira dan Oma serta Mama nya langsung masuk untuk bertemu dengan calon suami Syakira yang katanya telah datang dan menunggu kedatangan mereka.

Saat memasuki restoran itu, Syakira merasa suasana di restoran ini memang cocok untuk kumpul-kumpul keluarga, seandainya ia datang kesini untuk berkumpul dengan keluarganya namun itu hanya sebuah angan belaka, ia rindu dengan keluarga utuhnya.

“Hei Lina kami disini," teriak seorang perempuan yang sebaya dengan Oma Lina dan tangan yang melambai seolah memberi tanda keberadaan mereka.

Oma Lina pun ikut melambaikan tangan dan langsung menarik Syakira ke arah tempat duduk itu yang tentu diikuti oleh Maya di belakang mereka.

Maya sebenarnya sedih melihat anaknya yang terus dipaksa seperti itu, namun kembali lagi, ia tak bisa membantah keinginan ibu nya itu.

Mereka pun sampai di depan meja makan yang telah ditempati oleh dua orang itu. Syakira belum mengalihkan pandangannya dari arah Maya yang dibelakangnya walaupun tangannya dicekal oleh oma nya dari depan.

“Hai Lina apa kabar?” tanya perempuan yang merupakan teman Oma Lina itu.

“Baik Ni, kamu apa kabar?” tanya kembali Oma Lina kepada temannya yang bernama Oma Anijaya.

STRUGGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang