VII - Tatapan Itu

16 8 0
                                    

Jangan lupa untuk tekan tombol bintang nya dulu ya.

Jangan lupa follow aku.

Don't be a silent reader.

Selamat Membaca.

~~~~~

“Jadi gimana Sya, lo tertarik kuliah di situ?” tanya Caca saat ia dan Syakira sedang menyantap sarapan di meja makan.

“Gak tau Ca, bagus sih kampus nya, tapi ya gue belum kepikiran buat kuliah disana. Lo inget kan gue pernah bilang gue bercita-cita mau kuliah di luar negeri, nah gue masih kepikiran sama impian gue itu,” jawab Syakira sembari menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

“Oh gitu yaudah gue selalu dukung lo kok,” ucap Caca

“Iya makasih ya Ca lo emang ter the best deh.” Syakira mengangkat satu jempolnya.

Keduanya tergelak. “Bisa aja ya lu.”

“Oh ya btw ya Ca, Mba Nadine itu udah berapa lama kuliah sambil kerja gitu?” tanya Syakira.

“Waktu itu sih gue pernah ngobrol sama dia, terus kata dia sih baru satu tahunan ini,” jawab Caca.

“Oh, hebat ya dia bisa kuliah sambil cari uang gitu.” Syakira memuji Nadine yang sanggup untuk menjalani dua kegiatannya itu.

“Ya gitu deh. Eh gue mau berangkat nih, lo mau ikut ke kafe gak?” tanya Caca yang sudah menyelesaikan acara sarapannya itu.

“Ikut dong lo gak liat nih gue udah cantik gini.” Syakira berdiri dan memperlihatkan dirinya yang sudah rapi oleh pakaian yang simpel namun tetap menunjukan kecantikannya.

Caca yang mendengar jawaban Syakira hanya memutar bola matanya dengan malas “Iya iya serah apa kata lo deh. Udah yuk,” ucap Caca lalu melangkahkan kakinya keluar yang diikuti oleh Syakira.

~~~~~

Di tempat lain Davin dan Alfi sedang menyantap sarapannya, tepatnya di kantin kampus mereka.

“Al hari ini ada mata kuliah apa sih?” tanya Davin di sela-sela sarapan mereka.

“Astagfirullah Davin, lo niat kuliah gak sih masa jadwal kuliah aja lo gak tau.” Alfi menggelengkan kepalanya melihat sifat sahabatnya ini.

“Bawel lo lagian aku ini kan cerdas loh.” Sombong Davin dengan mengangkat dagunya.

Alfi memutar bolanya malas, “Dasar sombong....” gumamnya.

Davin memang tipe orang yang sudah pada dasarnya memiliki kecerdasan yang tinggi hanya saja ia tipe orang yang malas untuk belajar.

“Jadi mata kuliah apaan nih kita hari ini adik ipar ku?” tanya Davin kembali dengan menekankan kata 'adik ipar ku.’

Mata Alfi langsung berbinar-binar saat ia mendengar Davin mengucapkan kata ‘adik ipar’ itu artinya memang Davin memberi lampu hijau atas hubungannya dengan kekasih nya yang sangat ia cintai yang tak lain adalah Fayza, adik kembar Davin.

“Cie adik ipar hehehe. Btw seinget gue tuh hari ini mata kuliah pendidikan pancasila," jawab Alfi.

“Bukannya dosen nya lagi gak ada ya?” tanya Davin.

“Iya emang lagi gak ada, soalnya Bu Diana kan habis lahiran jadi yang gue tau dia cuti tiga bulan kedepan gitu,” ujar Alfi.

Davin ber oh ria mendengar jawaban Alfi. “Bagus deh kalau emang kelas kosong jadi kita bisa cabut.” Lanjut Davin.

“Tapi katanya mulai minggu depan tuh bakal ada dosen penggantinya," balas Alfi yang memang mendengar kabar bahwa pihak kampus akan segera mencari dosen pengganti.

STRUGGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang