XIII - Berjuang

17 5 0
                                    

Jangan lupa untuk tekan tombol bintang nya dulu ya.

Jangan lupa follow aku.

Don't be a silent reader.

Selamat Membaca.

~~~~~~

Jatuh cinta memang kadang harus diteliti dulu untuk tau kebenarannya. Lalu setelah tau kebenarannya, apa kamu masih akan tetap diam?

Berjuang kalau memang serius, tinggalkan kalau memang hanya lelucon.

~~~~~~

Setelah meyelesaikan kegiatan mengajarnya, Syakira pun meninggalkan kelas yang menjadi tempat mengajarnya itu.

Lalu, ia bergegas untuk pulang ke rumah karena sekarang Syakira memiliki tugas untuk merangkap nilai-nilai dari mahasiswa nya.

Karena tiga bulan ke depan ia yang akan menjadi dosen pengganti, maka itu berarti Syakira yang harus memberi nilai kepada mahasiswa, dan ia pun harus memiliki catatan nilai mahasiswa saat sebelum ia jadi dosen disini.

Syakira terus melangkahkan kakinya menuju keluar gerbang kampus, seperti sebelum-sebelumnya, saat ini pun ia menjadi pusat perhatian di kampus.

Selama Syakira berjalan, banyak sekali yang menyapanya atau bahkan sampai berani menggodanya. Syakira membalas sapaan mereka hanya dengan senyuman ramahnya.

Tiba-tiba langkah Syakira terhenti karena ada yang menahan tangannya dari belakang, hal itu membuat ia berbalik badan untuk melihat pelaku yang menahan tangannya.

Saat melihat siapa yang menahan tangannya, Syakira pun langsung memasang muka datarnya.

“Tolong lepaskan." Syakira menyentak tangannya, yang akhirnya lepas dari cekalan Davin.

“Ada apa?" tanyanya.

“Gue mau ngantar lo pulang," ujar Davin dengan santai dan menyilang kan kedua tangannya di bawah dada.

Syakira mendelik tajam saat mendengar kata-kata 'lo-gue. "Jaga sopan santun kamu. Saya ini dosen kamu bukan teman kamu."

“Oke-oke maaf. Maksudnya tuh aku mau mengantar kamu pulang," ralat Davin dengan tetap santai walaupun di hadapannya Syakira sedang menatapnya tajam.

“Apa kata aku-kamu cukup sopan untuk seorang mahasiswa yang sedang berbicara kepada dosennya?” sindir Syakira lalu mengubah pandangan nya menjadi tatapan datar.

Davin pun menghela nafas nya. “Okelah, maksudnya itu saya ingin mengantar Anda pulang."

“Saya tidak mau," tegas Syakira menolak.

“Sayangnya saya gak terima penolakan," balas Davin dengan cengiran lebarnya.

Syakira yang mendengar jawaban itu pun memutar bola matanya lalu memandang Davin dengan datar.

Tidak ingin berlama-lama dengan cowok playboy itu, ia pun berbalik badan dan berniat meninggalkan Davin, namun dengan sigap Davin menahan tangannya kembali yang membuat ia lagi-lagi berhadapan dengan Davin.

“Mau kemana?” tanya Davin yang tetap menahan tangan Syakira.

"Lepaskan saya Davin," tegas Syakira yang membuat Davin melepaskan tangan perempuan yang berstatus sebagai dosennya itu.

“Saya tau kamu pasti ingat dengan saya kan. Kamu ingat bahwa say-anjir ribet banget ah gila pake saya-kamu gitu. Udah ah pake lo-gue aja lagian gue juga tau kok kalau lo itu sebenarnya lebih muda dari gue dan mahasiswa-mahasiswa disini."

Syakira seketika terkejut mendengar penuturan Davin, tetapi dengan cepat ia mengubah raut wajah terkejutnya.

“Oh iya lanjut, lo pasti inget gue kan. Gue yang waktu itu sempet nabrak lo di kampus ini," lanjut Davin.

Lagi-lagi Syakira dibuat terkejut karena Davin masih mengingat kejadian itu dan jujur Syakira pun masih ingat jelas akan kejadian itu.

“Saya tidak tau," jawab Syakira dengan singkat.

Davin tersenyum miring mendengar kepura-puraan dari Syakira. “Udah lah Sya, gue tau kalau yang waktu itu ya lo. Walaupun lo...(ia memandang penampilan Syakira dari atas hingga bawah) berpenampilan kayak gini tapi gue yakin kalau lo itu yang waktu itu gue tabrak."

“Saya tidak pernah bertemu kamu sebelumnya jadi jangan sok tau."

“Kenapa sih lo harus ngelak, gue ada buktinya kok. Nih jantung gue buktinya.”

STRUGGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang