IX - Tes

16 6 0
                                    

Jangan lupa untuk tekan tombol bintang nya dulu ya.

Jangan lupa follow aku.

Don't be a silent reader.

Selamat Membaca.

~~~~~

Hari ini merupakan hari dimana Caca akan menemani Syakira untuk tes menjadi pelatih dance. Sesuai dengan penerimaan Syakira atas tawaran yang diberikan Caca kemarin, Caca langsung menghubungi temannya dan mengatakan bahwa Syakira akan mendaftar menjadi pelatih dance disana.

Alhasil sekarang mereka telah berada di gedung tempat tes untuk Syakira.

“Jadi ini yang mau daftar ngelatih dance disini?” tanya seorang perempuan berkisar umur 30-an itu, matanya tertuju pada Syakira dan Caca di hadapannya.

“Iya Tan ini tuh sahabatnya temen aku," jawab Anin yang tak lain adalah teman Caca dan perempuan yang diajaknya bicara adalah tantenya, pemilik tempat les dance ini.

“Perkenalkan Tan saya Caca dan ini sahabat saya Syakira.” Caca memperkenalkan Syakira dan menyalami tangan Tante Maura.

“Syakira, Tan." Syakira ikut menyalami tangan Tante Maura.

“Baiklah kalian akan di tes dulu, jika lolos maka kalian akan diterima menjadi pelatih dance disni," ucap Tante Maura yang mengira bahwa Caca pun akan ikut daftar.

“Engga Tan, saya gak ikut daftar.  Syakira doang yang mau daftar jadi pelatih disini, saya hanya menemaninya," sanggah Caca.

“Oke kalau gitu mari Syakira, ikut saya," kata Tante Maura dengan beranjak pergi mengajak Syakira.

Akhirnya Syakira mengikuti Tante Maura di depannya dan dibelakanganya ada Caca serta Anin yang menegkori mereka. Hingga langkah mereka berhenti di sebuah tempat yang dipenuhi kaca di setiap sisinya.

“Nah saya akan tes kamu disini. Kalau begitu saya akan jelaskan tes yang akan kamu lalui. Jadi gampang saja saya akan mengetes kelenturan badan kamu, lalu saya akan menyuruh kamu melakukan dance dengan diiringi sebuah lagu dan yang terakhir saya akan meminta kamu membuat beberapa koreografi sederhana. Bagaimana kamu mengerti?”tutur panjang Tante Maura kepada Syakira.

“Iya Tan saya ngerti," jawab Syakira dengan menganggukkan kepalanya.

“Baiklah kita mulai sekarang ya."

Tante Maura memulai tes tersebut kepada Syakira, sedangkan Caca dan Anin hanya menonton Syakira yang sedang menjalankan tes nya tersebut.

Keringat mulai bercucuran di tubuh Syakira, dan Syakira pun dapat menjalankan tes-tes yang diberikan Tante Maura dengan baik, mudah, dan lancar. Dua jam pun berlalu dan  akhirnya ia pun sudah menyelesaikan tes akhirnya kepada Tante Maura.

“Baiklah tes nya sudah selesai, dan hasilnya ternyata saya kagum atas bakat yang kamu miliki Syakira," puji Tante Maura melihat Syakira yang menjalankan tes nya dengan hampir mendekati sempurna.

“Makasih Tan," ajwab Syakira yang tak lupa dengan senyum senangnya, karena dia berhasil melalui semua tes dengan baik.

“Baiklah kamu pun sudah tau jawabannya, bakat kamu sangat luar biasa dan gak ada alasan untuk saya tidak menerima kamu menjadi pelatih di tempat saya," ucap Tante Maura tanpa ragu.

Syakira, Caca, dan Anin yang mendengar jawaban Tante Maura itu langsung menampilkan senyum bahagia mereka.

“Terima kasih Tan, saya akan berusaha menjadi pelatih yang baik disini." Syakira tak dapat menahan kebahagiaan nya, ternyata begini rasanya jika mencapai suatu keberhasilan yang murni dari hasil kera keras dan bakat yang dimiliki oleh diri sendiri.

“Iya saya percaya itu. Yasudah jadwal ngajar kamu adalah hari Rabu dan Sabtu dan karena saya liat kamu sudah lelah hari ini jadi kamu mulai melatih hari Sabtu besok saja,"ucap Tante Maura.

“Iya Tan sekali lagi terima kasih.” Syakira belum dapat melunturkan senyum manisnya.

“Iya sama-sama, kalau begitu saya tinggal ya. Anin kamu ikut tante ya," kata Tante Maura lalu menatap Anin.

“Iya Tan. Ca, Sya, gue duluan ya dan untuk lo Sya selamat ya. Semoga lo betah ya kerja disini," ujar Anin.

"Makasih banyak ya Nin," balas Syakira. Caca pun ikut berterimakasih kepada Anin. "Thanks Nin."

Anin mengangguk. "Iya sama-sama."

Lalu Anin dan Tante Maura meninggalkan Caca dan Syakira di ruangan tersebut.

“Tuh kan gue bilang juga apa pasti deh lo diterima," ucap Caca kepada sahabatnya.

“Iya iya makasih ya lo udah dukung gue," balasnya sambil memeluk Caca dari samping.

Caca pun membalas pelukan sahabatnya itu. "Iya sans, yaudah yuk pulang lo pasti capek banget abis joget-joget gitu," ajak Caca yang membuat Syakira terkekeh.

“Yukk," balas Syakira dan melepas pelukan keduanya.

Mereka berdua pun meninggalkan gedung pelatihan dance tersebut untuk menuju rumah Caca.

~~~~~

Keesokan paginya Syakira kembali disibukan dengan jadwal tes nya untuk menjadi dosen pengganti di kampus Nadine. Syakira pun datang ke kampus ditemani oleh Caca dan Nadine.

Sebenarnya Syakira sudah melarang Caca untuk ikut karena keadaan kafe yang lumayan ramai, namun Caca tetep kekeh untuk ikut melihat Syakira dan Nadine.

Tok. Tok. Tok.

“Silahkan masuk.” Lantang suara berat laki-laki dari dalam ruangan
Syakira, Nadine, dan Caca langsung membuka pintu dan melangkah masuk ke dalam ruangan bercat cokelat itu. Mereka pun menyalami tangan bapak itu.

“Ada apa kalian kesini?”tanya seorang bapak yang duduk di singgasana nya.

“Saya kesini ingin memberi tau bahwa ada yang ingin mendaftar menjadi dosen pengganti disini Pak," jawab Nadine yang mengutarakan tujuan dan maksud kedatangan mereka kesini.

“Dosen pengganti?” Bapak itu sepertinya belum menangkap maksud dari Nadine.

“Iya Pak, jadi Bu Diana dosen mata kuliah pendidikan pancasila di kelas saya sedang cuti tiga bulan karena abis melahirkan, dan yang saya dengar belum ada dosen pengganti untuk Bu Diana mengajar," jelas Nadine.

“Oh masalah Bu Diana toh, iya memang pihak kampus belum menemukan dosen pengganti yang cocok untuk menggantikannya. Jadi mana yang ingin mencoba menjadi dosen pengganti Bu Diana?”tanya Bapak itu dengan melihat Nadine serta Caca dan Syakira yang sedari tadi berdiri di samping kirinya.

“Ini Pak perkenalkan namanya Syakira.” Nadine memperkenalkan Syakira kepada Bapak itu.

“Nama saya Syakira Quillina Lawoskiy Pak," ucap Syakira memperkenalkan dirinya dengan cukup gugup.

Bapak yang bernama Pak Hardi itu langsung mengarahkan pandangannya penuh ke arah Syakira, dan ia pun langsung terkejut melhat seseorang yang akan mengajukan diri sebagai dosen pengganti itu masih sangatlah muda. Caca yang melihat keraguan pada Pak Hardi langsung mengangkat suaranya.

“Bapak tenang saja, teman saya ini memang masih sangatlah muda karena memang saya dan dia baru lulus sma. Namun kemampuan dan pengetahuannya di bidang pkn dan semacamnya sangatlah luar biasa," tutur Caca dengan meyakinkan Pak Hardi.

Pak Hardi pun memandang Syakira dengan cukup tajam yang membuat Syakira mendelik takut.

“Baiklah tak ada salahnya untuk mencoba. Sebelumnya kamu akan di tes terlebih dulu dan jika kamu lulus makan kamu akan diterima menjadi dosen pengganti disini, dan selanjutnya kita akan membuat kesepakatan menjadikan kamu sebagai dosen pengganti selama tiga bulan kedepannya. Dan setelah Bu Diana kembali kita akan bicarakan kesepakatan selanjutnya," jelas panjang Pak Hardi.

“Baik Pak," jawab Syakira.

Syakira pun dituntun ke sebuah ruangan yang menjadi tempat tes nya tersebut. Dan ada beberapa tes yang harus dilalui oleh Syakira, Syakira benar-benar mengeluarkan seluruh pengetahuannya tentang pelajaran yang menjadi matpel favoritnya sewaktu sekolah itu. Syakira melalui tes nya dengan cukup baik dan lancar namun sebenarnya ia tetap merasa gugup.

“Tes kamu sudah selesai dan keputusannya akan diberikan besok. Besok kamu bisa kembali lagi kesini dan menemui Pak Hardi," kata seorang perempuan bernama Bu Laras itu.

"Oh ya, dan satu lagi, tolong kamu berikan dokumen-dokumen yang sudah saya jelaskan tadi ya. Kalau bisa dokumennya dibawa besok, tetapi jika belum memungkinkan yasudah tidak apa-apa," tambahnya.

“Iya Bu terima kasih," ucap Syakira dengan senyum manisnya yang dibalas anggukan kepala oleh Bu Laras dan senyum ramahnya.

Bu Laras pun keluar ruangan meninggalkan Syakira, Caca, dan Nadine.

Hufttt...” Syakira membuang nafas dan langsung duduk di lantai.

“Gue yakin kok Sya lo pasti diterima." Caca terus meyakinkan Syakira bahwa sahabatnya itu pasti akan diterima dalam pekerjaan ini.

“Iya mba aku juga yakin kalo mba Syakira pasti diterima," timpal Nadine yang juga terus menyemangati Syakira.

Syakira mengulum senyumnya. "Thanks ya, atas semuanya dan untuk dukungan kalian." Baik Caca dan juga Nadine sama-sama mengangguk.

Semoga ini benar-benar menjadi rezeki untuk Syakira dari Allah. Aamiin. Ucap Syakira dalam hatinya.

~~~~~

To be continued.

~~~~~

STRUGGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang