08. Dua Terancam

1.1K 279 9
                                    

"Bang, sebenernya Taehyun kenapa? Kenapa dia bisa jadi kek gini?" Tanya Soobin.

"Tadi gue gak sengaja lewat depan bangunan rumah tua itu." Pria berkulit pucat itupun memulai ceritanya.

"Terserah kalian mau percaya atau enggak, tapi gue masuk ke belakang bangunan itu pas gue ngerasa ada yang gak beres. Dan gue nemuin temen kalian udah dalam keadaan pingsan kek gini, bahkan dia juga lagi sibuk dikelilingin pas itu."

Mereka berempat pun merengut heran setelah mendengar hal itu. Apa maksud dari sibuk dikelilingi tersebut? Mereka tidak dapat memahaminya dengan benar.

"Dikelilingin? Dikelilingin siapa, Bang? Dikelilingin preman? Emang di sana ada preman, ya? Kita baru tau," ujar Yeonjun.

"Dikelilingin setan," balas pria itu dengan begitu mudahnya ia berbicara. Lagi-lagi mereka memberikan tatapan tak percayanya pada pria tersebut setelah mereka mendengar hal itu.

"Jadi, ini temen Abang yang bisa liat itu?" Tanya Kai pada Namjoon, dan Namjoon pun mengangguk kecil menanggapinya.

"Yoi, panggil aja bang Yoongi."

"Lo tau kalau di sana itu sarangnya, tapi kenapa lo gak bawa temen-temen lo pergi dari sana?" Yeonjun, Soobin, dan Beomgyu pun lantas melihat ke arah Kai setelah Suga berbicara dan menunjuk ke arah pemuda itu

"Gue gak pernah ngira bakal kek gini, Bang. Gue ngerasa kalo semuanya bakalan baik-baik aja," balas Kai.

Yeonjun dan Beomgyu pun langsung menatap Kai seperti meminta penjelasan terhadap pemuda itu.

"Lo bisa liat?" Tanya Yeonjun memastikan.

"Iya, itu emang bener. Gue sengaja gak ngasih tau lo pada, dan cuma Soobin yang tau kalo gue kek gini," jelas Kai pada akhirnya.

"Kenapa lo gak ngasih tau kita juga?" Kali ini Beomgyu yang bertanya dan meminta penjelasan.

"Emang lu berdua bakal percaya?"

"Iya juga sih … lu kan tukang boong tadinya," ujar Beomgyu yang langsung dihadiahi pukulan oleh Kai.

"Taehyun belum sadar dari tadi, gue bawa dia ke sini pas jam lima sore karena emang kejadiannya jam segitu," jelas suga menambahkan.

"Bang, apa yang harus kita lakuin sekarang?" Setelah terjadinya kejadian seperti ini, rasanya Soobin pun ingin mendapat saran dari mereka yang usianya lebih dewasa dari mereka berlima.

"Gue saranin, kalian pergi aja dari sana. Soalnya mereka pada gak suka kalian tinggal di situ, itu emang tempat mereka dari dulu."

"Jadi gimana? Besok kita tinggalin kosannya?" Tanya Soobin pada teman-temannya yang lain untuk mendapatkan persetujuan dari mereka juga.

"Lebih baik kek gitu. Ya udah, besok kita pindah lagi aja, Bro," Yeonjun pun ikut memutuskan.

Saat mereka sedang mengobrol tiba-tiba saja Taehyun sadar dan melihat teman-temannya itu tengah mengelilinginya bersama dua orang asing lainnya. Beomgyu yang memang menyadari lebih dulu tentang sadarnya Taehyun pun ia sedikit berseru.

"Taehyun sadar!" Otomatis semua mata pun tertuju pada Taehyun detik itu juga.

"Gue di mana?"

"Lo di kostan gue sekarang, tadi sore lu pingsan jadi gue bawa ke sini," jelas Yoongi pada Taehyun.

Taehyun pun mencoba untuk mengingat kembali kejadian apa yang telah menimpa dirinya tadi sore. Dan setelah ia ingat, seketika iapun kembali menjadi takut.

"Bro, gue liat ad-"

"Kita udah tau, besok kita pindah aja dari sana, ya?" Yeonjun memotong ucapan Taehyun, dan Taehyun pun mengangguk kecil sebagai tanda persetujuannya. Rasanya ia trauma untuk kembali ke sana lagi.

"Kalian ngekost di sini aja, masih banyak kamar yang kosong juga kok. Kalo kalian mau, biar gue bantu ngomong sama pemilik kosannya entar," tawar Namjoon pada kelima mahasiswa itu.

"Boleh juga tuh biar kita gak usah muter-muter nyari kostan kek waktu itu," balas Beomgyu yang langsung disetujui oleh keempat temannya tersebut.

"Sekarang gini aja, mending sekarang lo pada pulang dulu buat beresin barang-barang kalian, terus besok pagi kalian gue jemput. Tapi buat Taehyun sama Beomgyu, lo berdua jangan ikut pulang, kalian di sini aja."

Kelima anak yang lebih muda itupun mengerjap tidak mengerti akan apa maksud dari perkataan yang diucapkan oleh Yoongi.

"Kenapa, Bang?" Tanya Yeonjun mewakili rasa penasaran yang lain.

"Mereka berdua yang paling terancam."

"Tapi Bang, gue kan gak papa." Beomgyu menunjuk dirinya sendiri karena ia merasa dirinya memang baik-baik saja selama berada di sana. Tidak ada kejadian buruk yang menimpanya selama ini.

"Iya lo gak papa sekarang, tapi kalo lo ikut pulang ke kostan sama yang lain, lo bakalan kenapa-napa. Lo tuh ada yang ngincer tau, gak?"

"Hayo lhooo … diincer Neti," goda Kai dengan senyumnya yang terlihat menyebalkan.

"Ya gak papa, cantik ini," balas Beomgyu dengan acuhnya.

"Cantik-cantik juga dia setan lho, Gyu. Gak usah batu deh lo! Mau lo dikawin sama setan emangnya?"

"Lo tuh yang batu, jelas-jelas dia manusia. Kakinya aja nginjek tanah, gimana ceritanya dia bisa jadi setan?"

"Udah-udah! Ribut mulu lo berdua," lerai Soobin kemudian.

"Ya udah. Bang, kita titip mereka berdua ya? Kita mau pulang dulu buat beresin barang-barang kita, biar besok pagi kita tinggal pergi aja dari sana. Kita pamit dulu."

Yeonjun pun berpamitan pada Yoongi dan Namjoon sebelum mereka memutuskan untuk kembali dan membereskan barang-barang mereka yang ada di sana.

"Yo, kalian hati-hati di jalannya," pesan Namjoon pada ketiga pemuda yang hendak pergi tersebut.

"Hati-hati ya lo bertiga, gue sama Taehyun bakal nungguin kalian di sini."

Setelah itu Yeonjun, Soobin, dan Kai pun pulang ke kostan mereka. Tapi saat mereka baru saja sampai di sana, tiba-tiba saja ada sebuah kejadian aneh yang mereka alami.

Ketika mereka berjalan menuju kamar kost, tiba-tiba saja mereka melihat adanya tumpahan darah yang tidak sedikit di bawah tangga.

Mereka bertiga pun lantas saling menatap satu sama lain dengan rasa takut yang mereka miliki satu sama lain.

"Semuanya bakal baik-baik aja. Kita gak boleh takut karena kita lebih kuat dari mereka semua, dan kita juga lebih mulia dibanding mereka."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Whispers In The Dark • TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang