Setelah sosok itu pergi, Soobin pun ikut menghilang. Kai dan Yeonjun saling bertatapan tak percaya akan apa yang telah terjadi.
"Ki-kita cari ke bawah." Kai mengangguk dan mereka pun turun ke bawah untuk mencari Soobin.
"SOOBIN ...!"
"SOOBIN LO DI MANA?!"
"SOOBIN ...!" Mereka berdua mencari ke setiap sudut area kostan, tapi sayangnya mereka sama sekali tak dapat menemukan keberadaan Soobin di sana.
Yeonjun sangat cemas sedangkan Kai sudah menangis sedari tadi. Mereka takut akan terjadi sesuatu hal yang buruk pada Soobin saat ini.
"Soobin lo di mana?! SOOBIN LO DI MANA?!" Kai mengacak rambutnya kasar dengan air matanya yang terus membasahi pipinya. Mereka telah mencarinya di setiap lingkungan tempat itu tapi entah mengapa rasanya belum juga membuahkan hasil.
"TOLONGGGG ...!" Samar-samar merekapun mendengar suara teriakan Soobin. Tapi entah mengapa itu terdengar begitu jauh dari keberadaan mereka saat ini.
"Soobin? SOOBIN LO DI MANA? KITA DI SINI!!" Yeonjun kembali berteriak, kini ia tak dapat lagi membendung air matanya karena rasa takut dan khawatirnya yang semakin menjadi-jadi.
Sebenarnya di mana Soobin saat ini? Mengapa mereka sama sekali tidak bisa melihat keberadaannya di tempat ini? Mustahil sekali rasanya jika tiba-tiba saja pemuda itu hilang tanpa jejak dalam sepersekian detik.
"SIAPA PUN TOLONG GUE!!!" Terdengar kembali samar-samar teriakan dari Soobin yang merekapun tak tahu pasti dari mana arahnya.
"LO DI MANA?! GUE BISA DENGER SUARA LO TAPI LO DI MANA?! MANA WUJUD LO MANA, BIN?!"
"SOOBIN LO BISA DENGER SUARA GUE GAK?! KITA DI SINI! AYO KITA PERGI DARI SINI SEKARANG JUGA! KITA GAK PERLU NUNGGU BESOK, KITA PERGI SEKARANG AJA!!!" Yeonjun kembali melantangkan suaranya memanggilkan sahabat mereka yang tiba-tiba menghilang secara misterius itu.
Hening.
Tidak ada lagi suara Soobin yang sempat mereka dengar.
"BANGSAT! DASAR SETAN GAK GUNA. BALIKIN TEMEN GUE ANJING!!!"
'PRENG!'
Kai melemparkan batu pada salah satu kaca kamar kost hingga kacanya pecah berhamburan.
"Lo semua nyuruh kita buat pergi, kan? Ok kita bakalan pergi. TAPI BALIKIN DULU TEMEN GUE, BANGSAT!!!"
Kai menunjuk-nunjuk beberapa penghuni asli yang mulai berdatangan setelah mereka merasa terganggu oleh amukan juga ucapan-ucapannya yang terdengar tak pantas dari mulut kedua pemuda itu.
Yeonjun langsung menarik Kai yang sudah berada di puncak emosinya. Dia menarik pemuda itu ke dalam rangkulannya dan berusaha untuk menenangkannya.
Yeonjun memang tidak bisa melihat mereka, tapi ia yakin jika Kai tengah melihat mereka semua saat ini. Buktinya pemuda itu terus menunjuk-nunjuk setiap tempat seakan dia memiliki lawan bicara dari berbagai arah.
"Kai, kita harus tenangin diri kita, Kai! Kalo kita bersikap gegabah, gue takut Soobin bakal kenapa-napa. Ya? Kita harus tenang." Yeonjun menatap Kai penuh harap agar Kai mau sedikit meredam emosinya.
"Terus kita harus gimana? Gimana caranya biar kita bisa nemuin Soobin?" Kai berbicara dengan suaranya yang hampir habis setelah ia berteriak-teriak sedari tadi.
"Kita telpon bang Yoongi." Yeonjun pun langsung membuka ponselnya untuk menghubungi Yoongi saat ini.
"Bang, kita butuh bantuan lo."
Setelah beberapa lama akhirnya Yoongi pun datang bersama Namjoon, Taehyung, dan Jungkook. Mereka berempat mendapati Kai dan Yeonjun yang sedang menangis tidak jauh dari gerbang utama kostan.
"Bang, Soobin ilang, Bang. Tolong temuin dia gue mohon." Kai menggoyangkan tubuh Yoongi berkali-kali dan memohon untuk segera mencarikan Soobin bersama mereka.
"Soobin gak ada di sini, gue gak bisa liat ataupun ngerasain keberadaan dia di sini," jelas Yoongi yang membuat Kai dan Yeonjun merasa lemas detik itu juga setelah mereka mendengar hal tersebut.
"Mending sekarang lo berdua ikut kita ke kostan kita sekarang. Gak usah nunda-nunda sampe besok pagi," ajak Namjoon.
"Tapi Soobin gimana, Bang? Kita harus cari Soobin." Yeonjun menatap satu persatu pria yang usianya lebih tua darinya itu dengan tatapan memohon.
"Besok kita cari bareng, sekarang lo berdua ikut kita!" Yoongi mulai menegaskan dengan raut wajahnya yang seakan-akan tidak ingin menerima bantahan dalam bentuk apapun saat ini.
"Tapi Soobin gimana?!"
"SOOBIN GAK ADA DI SINI! Apa kurang jelas, ha? Kita selamatin nyawa kalian berdua dulu, gue yakin Soobin bakal baik-baik aja. Besok kita panggil orang pinter kalo perlu buat nemuin dia."
Mau tak mau Yeonjun dan Kai pun mengalah dan ikut bersama keempat pria itu tanpa Soobin di samping mereka.
Lalu sesampainya mereka di tempat yang lebih aman, keempat pemuda itupun saling memeluk satu sama lain.
Taehyun dan Beomgyu telah mengetahuinya sejak Yeonjun menghubungi Yoongi tadi. Awalnya mereka berdua ingin ikut, tapi Yoongi melarangnya dengan begitu keras.
"Kita sama-sama do'ain, ya? Do'ain Soobin baik-baik aja, do'ain dia bakalan selamet." Yeonjun berbicara sambil menahan isak tangisnya dan mengelus pelan kepala Taehyun dan Kai yang berada di samping kanan dan kirinya.
Ketujuh pria itu hanya bisa menyaksikan kesedihan mereka di sana, dan merekapun dapat merasakan kesedihan yang sama.
Karena bagaimanapun juga, siapa yang mau kehilangan teman tercintanya dengan cara yang tidak wajar seperti itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Whispers In The Dark • TXT
TerrorBisikan menyeramkan itu akan selalu terdengar berulang-ulang ketika malam telah tiba. Siapa sebenarnya mereka? Kenapa mereka menyuruh kita untuk pergi dan tetap tinggal ? Started: 2020.05.03 Finished: 2020.06.26 [!] End ©ReindriHanaya, 2020