'Brak!'
"Gyu!"
"Jangan dideketin!" Yeonjun dan Kai yang tadinya berniat membantu Beomgyu yang terjatuh langsung mengurungkan niatnya itu ketika Lee Hyun melarangnya.
Beomgyu masih terduduk di lantai dan perlahan matanya menatap tajam ke arah mereka satu persatu. Beomgyu mengangkat tangannya dan menunjuk ke arah Lee Hyun yang ada di depannya.
Lee Hyun yang mengerti pun langsung mendekati Beomgyu dan mengambil posisi jongkok di sampingnya.
Perlahan Beomgyu yang sedang dirasuki oleh sesosok mahluk itupun mendekatkan mulutnya pada telinga Lee Hyun.
'Aku tau mereka semua akan melenyapkanku karena aku telah berhianat pada mereka. Tapi tidak apa-apa karena kalian akan membawaku pergi dari sini, bukan? Jangan pernah kalian membuka pintu itu sebelum kalian menemukan setangkai mawar hitam kesayangan nyonya Marien.'
"Di mana mawar hitam itu?" Tanya Lee Hyun dengan tenang.
'Aku tidak tahu di mana bunga itu. Nyonya Marien sangat menyayangi bunga itu sehingga dia menyembunyikannya di suatu tempat entah di mana. Dia pernah bersumpah, dia akan mengorbankan kebahagiaan siapa saja demi bunga mawar itu agar tetap ada terjaga.'
'Nyonya Marien lah yang telah menculik teman kalian demi kebahagiaan putrinya Aline. Jika kalian menemukan mawar hitam itu, mendekatinya, dan mengancamnya, maka nyonya Marien akan merasa takut dan dia akan dengan mudahnya melepaskan teman kalian demi menyelamatkan mawar hitamnya. Itu berarti, nyonya Marien tidak akan peduli lagi dengan kebahagiaan putrinya.'
"Aku paham. Terima kasih sudah memberikan petunjuk kepada kami. Tapi, apa mawar hitam itu ada di dalam rumah ini?"
'Ya, bunga itu pasti ada di sini. Hanya saja aku tidak pernah bisa menemukannya tapi aku yakin kalian bisa. Cepatlah bergerak, waktu kalian hanya sampai jam 5 sore. Jika kalian terlambat, apa yang kalian lihat tadi di tempat tua itu, itulah gambaran yang akan terjadi pada teman kalian jika sampai kalian terlambat menyelamatkannya.'
'Setelah kalian berhasil memancing nyonya Marien keluar dari dalam ruangan ini, pintu akan terbuka dengan sendirinya. Jika itu sudah terjadi, segeralah kalian masuk dan bawa teman kalian keluar. Tapi satu lagi yang harus kalian ingat, berhati-hatilah, Aline juga sangat berbahaya."
Ketika ada angin yang berhembus, tiba-tiba Beomgyu langsung tidak sadarkan diri. Sepertinya roh yang tadi memasuki tubuh Beomgyu pun sudah pergi.
"Gimana, Bang?" Yoongi bertanya pada temannya itu yang telah berinteraksi entah dengan siapa tadi.
"Kita harus nyari mawar hitam di sini buat ngundang yang ada di dalam ruangan ini keluar."
"Kita pergi semua?" Tanya Yeonjun.
"Sebaiknya cuma gue sama Kai aja yang pergi, lo bertiga diem aja di sini dan tunggu pintu ini kebuka. Pokoknya kalo pintu ini udah kebuka, kalian harus cepet masuk dan selamatin Soobin. Yoon, lo ambil ini."
Lee Hyun memberikan sebuh kantung kain berwarna hitam—yang entah berisi serbuk apa di dalamnya—kepada pria berkulit pucat itu; Yoongi.
"Kalo di dalem ada yang ganggu kalian, lo lempar aja serbuk itu ke wajahnya," pesan Lee Hyun sebelum mereka berdua benar-benar pergi untuk mencari mawar hitam yang dimaksud.
"Ok Bang, gue bakalan inget pesen lo."
Setelah itu Lee Hyun dan Kai pun meninggalkan mereka bertiga di depan sebuah pintu tersebut untuk melakukan pencarian mereka.
Beomgyu masih belum sadar, ia tengah dibaringkan dengan pangkuan Yeonjun sebagai alas bantalnya.
Waktu masih menunjukan pukul sepuluh pagi, tapi anehnya di dalam rumah itu sangatlah gelap layaknya di malam hari. Tidak ada cahaya yang masuk ke dalam ruangan itu, ditambah lagi banyaknya pohon-pohon besar yang mengelilingi rumah tersebut. Jadi, wajar saja jika di dalamnya terlihat begitu gelap.
Terlihat kecemasan yang begitu dalam di mata Yeonjun. Dia terlihat terus-menerus menahan air matanya yang meronta-ronta ingin keluar dari pelupuk matanya. Kali ini bukan hanya Soobin yang ia cemaskan, melainkan mereka semua.
"Gyu," Yeonjun sedikit menepuk-nepuk pipi Beomgyu yang berada di atas pangkuannya.
"Lo gak mau bangun apa? Mauan lo tidur nyenyak di tempat kek ginian." Yeonjun terkekeh pelan sambil mendorong hidung Beomgyu dengan jari telunjuknya sehingga menyerupai hidung babi.
"Ayo, Gyu! Ngok dulu sikit ngok dulu! Ngokkk …! Udah pantes ini lo kek gini, sumpah deh. Ganteng banget asli."
"Temen lagi pingsan malah dibecandain lo," timpal Yoongi sambil berjongkok di samping kiri Beomgyu yang sedang terbaring. Pria itu kemudian sedikit memijat tangan Beomgyu dan berharap ia akan segera sadar.
'Srak'
'Srak'
'Srak'
Yeonjun dan Yoongi langsung menatap ke arah sumber suara yang tiba-tiba saja terdengar. Yeonjun tak dapat melihat apa-apa, tetapi Yoongi dapat melihat sesosok mahluk setengah badan bermulut lebar tengah merayap dengan kedua tangannya menuju ke arah mereka.
"Yeon, geser, Yeon!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Whispers In The Dark • TXT
TerrorBisikan menyeramkan itu akan selalu terdengar berulang-ulang ketika malam telah tiba. Siapa sebenarnya mereka? Kenapa mereka menyuruh kita untuk pergi dan tetap tinggal ? Started: 2020.05.03 Finished: 2020.06.26 [!] End ©ReindriHanaya, 2020