Sesosok mahluk setengah badan bermulut lebar tengah merayap dengan kedua tangannya menuju ke arah mereka.
"Yeon, geser, Yeon!"
Mendengar itu Yeonjun pun langsung panik. Kenapa ia harus bergeser? Ia sedang kesulitan untuk bergerak saat ini karena keberadaan Beomgyu di pangkuannya.
"Gimana gue mo geser, Bang? Susah ini. Apa Gue gelindingin aja nih si Beomgyu nya?"
Yoongi tersenyum miring pada sosok yang merayap itu yang kian dekat ke mereka.
"Kalo lo gak suka kita ada di sini, bantuin kita biar cepet selesai. Lo pikir kita takut sama lo? Kagak!" Sesosok itu langsung menghilang setelah Yoongi berbicara seperti itu padanya.
"Badan tinggal setengah aja belagu banget," imbuhnya.
Yoongi mulai cemas ketika melihat jam sudah menunjukan pukul empat sore tetapi Lee hyun dan Kai belum juga kembali. Pintu ini belum terbuka, itu tandanya mereka berdua belum berhasil menemukan apa yang mereka cari tersebut.
"Waktu yang kita punya hanya tinggal sejam lagi." Yeonjun dan Beomgyu terkejut mendengar itu, mereka bertiga pun semakin cemas dibuatnya dan berharap sang waktu bisa berhenti untuk sejenak saja.
Sementara itu di lain ruang, nampak Lee Hyun dan Kai yang masih berusaha untuk menemukan mawar hitam yang belum mereka dapatkan. Mereka sudah sangat berusaha bahkan sudah keluar masuk ruangan yang sama secara berulang-ulang.
"Kenapa dari tadi kagak nemu-nemu dah ini? Kai jam berapa sekarang?" Kai langsung melihat pada jam di ponselnya.
"Jam 4 lebih 5 menit."
"Kita harus lebih cepat dan teliti."
"Bang, kita udah keluar masuk ruangan yang sama tapi kenapa kita gak nemu juga?"
"Iya nih, tapi kita gak boleh nyerah. Lo mau temen lo selamat kagak?"
"Ya mau lah."
Pada saat mereka mendekati sebuah ruangan, tiba-tiba saja ada sebuah angin yang berhembus tapi tidak begitu kencang menerpa tubuh keduanya.
"Kayanya ini belum deh, Kai."
"Kagak tau gue, Bang. Dari tadi juga gue liat ruangannya hampir sama semua jadi gue gak inget udah masuk ruangan yang mana aja."
"Halah lo mah." Lee Hyun mulai memegang gagang pintu ruangan tersebut dan bermaksud untuk membukanya.
Tapi pada saat pintu itu baru sedikit terbuka, tiba-tiba saja tercium bau bangkai yang sangat menyengat dari dalam sana.
"Hoex! Bau banget, Bang."
"Sttt ...!" Lee Hyun pun membuka pintu tersebut secara keseluruhan sehingga membuat bau bangkai yang ada di sana pun semakin tercium begitu menyengat.
Kai sangat kewalahan mencium bau itu, iapun akhirnya sedikit memuntahkan isi perutnya di sana karena sudah tak tahan lagi mencium bau yang menjijikkan itu. Bahkan Lee Hyun pun sempat membantu Kai dengan cara memijat tengkuknya.
"Lo udah baikan?" Kai hanya mengangguk lemah mengiyakan.
Lee Hyun melihat seperti ada sebuah cahaya kecil di dalam sana, cahaya itu seperti semakin menghilang ketika mereka berdua mendekatinya.
'Brak!!!'
'WUSSSHHH ....'
"BANG PINTUNYA KEBUKA, BANG!" Beomgyu berseru sembari menunjuk-nunjuk pada pintu yang terbuka di hadapan mereka.
"Mereka berdua berhasil nemuinnya, ayo cepet kita masuk!" Yoongi, Yeonjun, dan Beomgyu pun langsung masuk ke dalam ruangan tersebut dan mulai mencoba untuk mencari Soobin di dalam.
"Bang itu Soobin, Bang." Yeonjun menunjuk pada sebuah kursi yang di mana terdapat Soobin yang sedang duduk dan memandang mereka dengan tatapan kosong. Mereka bertiga begitu terkejut saat melihat ada sebuah tali yang melilit leher jenjangnya.
"Bin," Mereka bertiga pun lantas mendekati Soobin yang tengah terdiam membisu di sana. Wajahnya terlihat sangat pucat saat ini, bahkan bibirnya pun terlihat membiru. Soobin benar-benar terlihat seperti mayat saat ini.
"Bang, gimana kita lepasin talinya?" Panik Yeonjun sambil berusaha untuk melepaskan tali itu.
"Tenang, Yeon. Yang ngiket Soobin bukan manusia jadi ini bukan tali biasa, kita coba pakek ini aja." Suga mengambil sedikit bubuk putih di dalam kantung yang tadi diberikan Lee Hyun padanya dan segera menaburkannya pada sekeliling leher Soobin setelahnya.
"Berhasil, Bang." Tali itu langsung terlepas sendiri setelah bubuk tadi menghilang dari leher Soobin.
Beomgyu dan Yeonjun langsung mengangkat tubuh Soobin dan memapahnya. Tapi pada saat mereka baru saja berjalan beberapa langkah,
'Sret.'
Sesosok wanita bergaun biru muda itu tiba-tiba muncul di hadapan mereka. Tangannya tiba-tiba menunjuk pada Soobin dengan wajahnya yang sama sekali tak ia angkat.
'Dia milikku.' Wanita itu mengapung mendekati mereka secara perlahan.
'Dia milikku.'
'Dia milikku, lepaskan!'
"Dia milik kami!"
'Dia milikku, lepaskan!'
Melihatnya semakin mendekat Suga pun kembali mengambil bubuk dalam kantung kain tersebut dan segera melemparkan itu pada wajahnya.
'ARGHHHHHH!!!'
"Ayo cepet pergi!" Mereka bertiga pun mulai membawa Soobin untuk turun ke bawah dengan begitu tergesa-gesa.
'JAUHI ITU ... JAUHI ITU!'
'Sreettt ...'
"BANG, TOLONGIN GUE, BANG!!!"
"KAI!!!" Lee Hyun langsung melepaskan setangkai mawar hitam itu di tangannya dan mengejar Kai yang diseret cepat dan kasar oleh sang pemilik bunga.
"TOLONGGG!!!" Yoongi dan yang lainnya pun kian mempercepat langkah mereka setelah mereka mendengar suara teriakan Kai di sana.
"ARGHHH!!!"
'BRAK!'
"KAI!!!" Mereka semua berteriak ketika melihat Kai terlempar dengan begitu keras pada tembok yang berada di dekat anak tangga.
Setelah melihat kejadian itu, merekapun lantas mendekati pemuda itu yang tergeletak lemah di lantai yang begitu kotor tersebut.
"Kai, Kai, Kai! Lo bisa denger gue, kan? Kai!" Lee Hyun mencoba untuk menggoyang-goyangkan tubuh Ka. Tapi, perlahan pemuda itupun menutup matanya dengan darah yang terus mengalir dari kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Whispers In The Dark • TXT
HorrorBisikan menyeramkan itu akan selalu terdengar berulang-ulang ketika malam telah tiba. Siapa sebenarnya mereka? Kenapa mereka menyuruh kita untuk pergi dan tetap tinggal ? Started: 2020.05.03 Finished: 2020.06.26 [!] End ©ReindriHanaya, 2020