"ENGGAK! SOOBIN LU BECANDA MA GUA!!!" Yeonjun hendak berlari ke arah lantai 2, tapi dia segera ditahan oleh ketujuh pria yang lebih tua darinya itu.
"Yeon, lo jangan pergi ke sana, Yeon!" Tegas Taehyung. Tapi pemuda itu tampak tak ingin menghiraukannya, ia terus meronta-ronta agar ketujuh pria itu mau melepaskannya dan membiarkannya berlari ke arah temannya yang begitu malang itu.
"LEPASIN GUE, BANG! GUE MAU KETEMU SOOBIN, GUE MAU BAWA DIA PULANG!" Amuknya dengan tangannya yang mencoba untuk melepaskan diri dari cengkraman ketujuh pria itu.
Lee Hyun yang melihat Yeonjun mengamuk seperti itupun lantas mendekatinya dan memegang kedua bahunya dari arah depan. "Tenang, Yeon!"
"Soobin masih hidup, itu bukan Soobin, Soobin lagi sembunyi sekarang. Tolong siapa pun bilang sama gue kalo ini semua gak nyata! Soobin gak mungkin pergi ninggalin kita dengan semudah itu."
Yeonjun kembali menjatuhkan dirinya ke tanah. Beomgyu, Taehyun, dan Kai pun lantas menghampiri Yeonjun dan memeluknya. Tangis mereka berempat semakin pecah ketika menyadari semua ini bukanlah sebuah mimpi.
"Soobin lo gak mungkin setega itu sama kita, kan? Lo masih ada di sini, kan? Gue tau lo gak mati, gue tau lo masih hidup."
Kai berdiri setelah melihat Yeonjun yang kian melemah karena rasa tak percayanya. Mereka hancur secara bersamaan, dan demi apapun itu ia tidak akan pernah menerima semua itu begitu saja.
"KELUAR LO SEMUA!"
'PRENG..!'
'PRENG..!'
'PRENG..!'
"ARGH! GAK ADA YANG LEBIH HINA DARI KALIAN! BAHKAN ANJING JUGA LEBIH SUCI DARI KALIAN!"
'PRENG..!'
"Kai cukup Kai! Lo gak boleh kek gini! Ini bahaya buat diri lo sendiri dan buat kita semua." Namjoon menarik Kai yang mengamuk sambil melempari setiap kaca jendela dengan menggunakan batu hingga pecah.
Suasana semakin mencekam ketika tiba-tiba bau amis dan bau melati menyengat indera penciuman mereka semua yang ada di sana.
"Tata titi dudugaperyoga, kudu hadégogoghadé tagog!"
Terdengar suara yang menyeramkan dari sesuatu yang tanpa wujud. Suara itu seakan terdengar sangat marah dengan penuh penekanan di setiap ucapannya.
Setelah itu Lee Hyun pun segera membawa mereka semua untuk keluar dari kawasan tersebut karena semakin tak amannya suasana di sana.
Tapi saat mereka tengah berlari, seketika ada sesuatu yang menarik Beomgyu dan menahannya sehingga iapun tak ikut keluar dari area tersebut dengan yang lainnya.
Orang yang menarik Beomgyu itupun tersenyum manis ke arahnya.
"Neti, kenapa kamu masih di sini? Ayo kita pergi! Ini bukan tempat kita." Beomgyu mencoba untuk menarik tangan gadis itu, tapi sayangnya tidak ada sedikit pun pergerakan dari Neti untuk mengikutinya.
Beomgyu sama sekali tidak memiliki rasa curiga jika Neti sebenarnya bukan manusia. Ia benar-benar menutup telinganya dengan begitu rapat setiap kali Kai memberitahunya.
"Ini emang bukan tempat kamu, tapi ini tempat aku."
Neti tersenyum ke arah Beomgyu. Beomgyu yang melihat itupun benar-benar tak mengerti akan apa yang diucapkan oleh Neti padanya.
"Ma-maksudnya?" Tanya Beomgyu dengan ragu. Tapi alih-alih gadis itu menjawabnya ia malah kembali memberikan senyumnya pada pemuda itu sambil perlahan berubah ke wujud aslinya.
Beomgyu pun lantas berteriak ketakutan setelah ia melihat gadis yang berperawakan cantik itu berubah menjadi sosok yang mengerikan dengan wajahnya yang hampir mendekati 'rata'.
Beomgyu hendak berlari tapi Neti langsung menghadangnya. "Jangan takut, aku gak bakal jahat sama kamu."
Setelah mengatakan itu Neti pun kembali menjadi sosok Neti yang Beomgyu kenal, sosok yang cantik dan manis.
"Apa yang lo mau dari gue?" Tanya Beomgyu marah setelah ia percaya jika Neti merupakan salah satu dari golongan mereka yang ia anggap telah mengambil Soobin dari genggaman mereka.
"Aku bisa bantuin kalian nemuin temen kalian yang hilang. Dia emang masih hidup, dia cuma lagi disembunyiin sekarang."
Beomgyu langsung menatap Neti tepat di matanya. Haruskah ia memercayainya saja setelah ia menganggap semua sosok yang ada di sana itu jahat?
"Kalian cari dia di rumah tua itu, kalian pasti bakal nemuin dia. Tapi aku minta tolong sama kalian, tolong bawa keluar juga jasad aku yang masih tertinggal di dalam. Tolong kuburkan aku dengan layak, aku mau istirahat dengan tenang dan pergi dari tempat ini."
Tatapan gadis itu terlihat begitu memohon padanya sehingga Beomgyu pun mulai kembali memercayainya.
"Ok, aku bakal lakuin itu," balas Beomgyu pada akhirnya.
"Tapi hati-hati! Rumah itu masih dihuni sama tuan Dedrick, nyonya Marien, sama nona Aline. Mereka itu majikan aku dulu, mereka bertiga bisa ngebahayain nyawa kalian kalo kalian gak hati-hati. Selain itu, di sana juga masih banyak lagi penghuni yang lain Jadi hati-hati, ya? Aku harap kalian bisa keluar dengan selamat."
"Aku bakal inget pesen kamu. Aku pergi dul-"
"Tunggu dulu! Aku belum beres." Neti kembali menahan pemuda itu ketika ia hendak pergi.
"Apa lagi sih, Net?" Tanya Beomgyu kesal karena sejujurnya ia tak ingin berlama-lama berada di sana.
"Jangan bawa Taehyun masuk ke dalam! Cukup 5 orang aja yang nyari. Cari dia sekarang juga, jangan ditunda-tunda, bawa dia keluar sebelum lewat jam 5 sore!"
"Kenapa cuma bisa 5 orang? Itu ganjil!" Tegas Beomgyu karena yang ia tahu tidak boleh berjumlah ganjil ketika harus menghadapi hal seperti itu.
"Ikutin aja perintah aku! Aku gak mungkin nyesatin kalian karena aku juga bener-bener butuh bantuan kalian."
Setelah berbicara seperti itu, Neti pun perlahan menghilang dari hadapan Beomgyu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.