Sekelompok pria itu telah berhasil keluar dari tempat terkutuk tersebut dengan napas mereka yang terdengar begitu berat setelah berlarian.
"Bentar, Beomgyu mana?!" Seru Taehyun dengan panik setelah ia tidak melihat keberadaan Beomgyu di sana.
"Ini gue." Mereka semua pun lantas melihat ke arah Beomgyu yang baru saja sampai.
"Lo habis dari mana dulu, lo kenapa gak bareng kita?!" Tanya Yoongi dengan marah. Bukan tanpa alasan ia meninggikan suaranya seperti itu, ia hanya tidak ingin jika sampai kejadian buruk terulang kembali.
"Tenang dulu, Bang. Gue mau ngomong sesuatu." Beomgyu sedikit mengontrol napasnya sebelum ia mulai menjelaskan semuanya pada mereka dengan sejelas-jelasnya.
Mereka bisa sedikit lega ketika mendengar berita itu. Itu berarti mereka masih punya kesempatan untuk menemukan Soobin dan menyelamatkannya.
"Bisa kita cari dia sekarang ?" Tanya Yoongi pada Lee Hyun yang kemudian diangguki oleh temannya tersebut.
"Bisa, jadi siapa aja yang mau ikut nyari?"
"Gue, Yeonjun, Kai, Beomgyu, sama lo. 5 orang, kan?" Tanya Yoongi sekaligus memutuskan siapa saja yang akan ikut mencari Soobin.
"Ok, berarti yang lain tunggu aja di sini ya jangan kemana-mana. Do'ain kita semua biar bisa selamat ampe keluar lagi."
Lee Hyun dan mereka berempat pun mulai mendekat ke arah gerbang utama rumah tersebut. Karena posisi gerbangnya dikunci dengan kuat, Lee Hyun pun lantas menyentuh besi berkarat itu hingga pada akhirnya gerbang yang tadinya dikunci itupun terbuka dengan sendirinya meski secara perlahan.
Mereka yang menyaksikan hal itupun hanya berdecak kagum sekaligus tak percaya dengan apa yang mereka lihat. Entah bagaimana caranya gerbang yang tadinya terkunci dengan kuat itu tiba-tiba terbuka hanya dengan cara disentuh saja.
Setelah itu merekapun mulai melangkah masuk ke pekarangan rumah tersebut. Mungkin bagi Yeonjun dan Beomgyu tempat ini memang lah sepi terasa, tapi tidak bagi Kai, Yoongi, dan Lee Hyun yang bisa melihat sosok-sosok di setiap sudutnya yang terus memerhatikan mereka dengan tatapan tak suka.
"Hatinya jangan sampe kosong, ya," pesan Lee Hyun pada mereka semua setelah mereka hampir sampai di pintu utamanya.
Saat mereka baru saja sampai di depan pintu, mereka dapat mendengar suara berisik seperti barang yang dijatuhkan dari dalam sana.
Lagi-lagi pintu itu terbuka setelah Lee Hyun menyentuhnya. Mereka cukup terpukau melihat barang-barang antik yang berada di sana, tapi tetap saja rumahnya yang gelap itu memberi kesan yang seram pada tempat tersebut.
Isi dari rumah tersebut masih terlihat begitu lengkap walau sudah tidak dihuni bertahun-tahun lamanya.
Mereka melihat banyak sekali poto keluarga yang masih terpajang dengan aman dari berbagai ukuran.
Ada salah satu pigura yang ukurannya paling besar di sana, lalu di dalam pigura itu terdapat sebuah poto wanita yang sangat cantik dengan gaun berwarna biru mudanya ditambah dengan topi njekither yang nampak begitu cantik di atas kepala berambut pirangnya.
Kai sudah mengetahui jika itu adalah poto Aline semasa hidupnya. Dia begitu cantik, Kai tak ingin berbohong soal itu.
Mereka terus menyusuri rumah itu untuk mencari keberadaan Soobin. Hawa-hawa tidak enak dapat mereka rasakan ketika menginjakan kaki di lantai dua. Bulu kuduk mereka terasa berdiri tetapi tidak dengan Lee Hyun, ia tetap merasa tenang seakan-akan tidak merasa takut sama sekali.
Ketika Lee Hyun menghentikan langkahnya, semuanya pun langsung ikut berhenti. "Mereka makin gak suka sama kehadiran kita di sini."
Beomgyu, Yeonjun, dan Kai saling menggengam erat tangan mereka ketika Lee Hyun berbicara seperti itu. Sedari tadi Kai terus menahan rasa takutnya karena ia melihat begitu banyaknya mahluk yang berbeda alam dengannya. Mulai dari wajah-wajah yang pucat hingga tubuh yang tak jelas bentuknya, Kai benar-benar takut ketika harus melihat mereka semua.
"Bang, lo udah bisa ngerasain keberadaan Soobin belum? Gue tiba-tiba aja sama sekali gak bisa ngerasain tanda-tanda Soobin di sini," ujar Yoongi.
"Soobin kayaknya gak jauh dari sini, kita cuma perlu buka tiap ruangannya aja."
'BRAK!'
Mereka dikejutkan oleh suara sesuatu yang jatuh dan disusul oleh tangisan seorang wanita yang seperti sedang menahan sebuah rasa sakit.
'Sret … sret … sret ….'
Bahkan suara cakaran pun terdengar dari sebuah meja bundar yang ada di sana.
"Tenang, jangan takut, jangan sampe hati kalian kosong!" Pesan Lee Hyun untuk ke seberapa kalinya mengingatkan Yeonjun, Beomgyu, dan Kai yang masih saja merasa ketakutan hingga saat ini.
Yeonjun sudah sangat kesal berada di dalam sana. Dia ingin cepat-cepat menemukan Soobin dan kerangka Neti, lalu pergi dari sarang iblis itu.
Setelah mereka berjalan cukup lama, tibalah mereka di sebuah pintu yang berhasil menarik perhatian Lee Hyun. Tapi entah mengapa rasanya pria itu seakan ragu untuk membukanya.
"Bang, kenapa?" Tanya Yoongi heran setelah ia melihat pria itu terdiam mematung tanpa pergerakan sedikit pun di depan pintu tersebut.
"Gue bisa buka pintu ini. Tapi,"
"Tapi apa?" Tanya Yeonjun penasaran akan hal itu. Memangnya ada apa di dalamnya sehingga pria itu ragu untuk membukanya?
"Ada banyak yang nunggu di dalem sini. Auranya bener-bener kuat, gue bisa rasain itu," jelas Lee Hyun setelahnya.
'Silahkan kalian buka jika kalian ingin salah satu di antara kalian mati.'
Deg!
Kai langsung gemetar ketika ada sesosok yang berbisik tepat di telinganya.
"Bang," Kai hendak mengadu pada Lee Hyun tapi nampaknya pria itu telah mengetahuinya juga.
"Itu yang Abang khawatirin, Kai."
'Brak'
"Gyu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Whispers In The Dark • TXT
HorrorBisikan menyeramkan itu akan selalu terdengar berulang-ulang ketika malam telah tiba. Siapa sebenarnya mereka? Kenapa mereka menyuruh kita untuk pergi dan tetap tinggal ? Started: 2020.05.03 Finished: 2020.06.26 [!] End ©ReindriHanaya, 2020