MENUTUP EKSPETASI

34 8 2
                                    

***

Idihh sok kaya bener lu Sukimin, baru aja kelar S1 gayanya udah kayak pengusaha ternama. Azalea terkejut menatapnya, lalu menyetujui omongan Arga barusan dengan raut wajah yang senang

Gua mendekat ke arah Arga, lalu berbisik pelan,"Emang lu ada duitnya Gaa?"

"Udahh tenang aja", jawabnya sambil memamerkan isi dompetnya ke arah gua. Okeee, boleh juga, kali ini gua berada di pihak lu Gaa

Malam semakin pekat, suara bising ribut dari luar jendela terdengar sunyi. Sementara didalam sini sedang ramai ramainya tiga ekor manusia yang sedang merayakan perayaan bagi dirinya masing masing

Perayaan bagi Arga Pramono yang telah menyelesaikan pendidikan S1 nya dalam jurusan arsitektur bangunan. Perayaan bagi Azalea Rasya Rinjani yang teramat sibuk dengan pekerjaannya sebagai kepala toko di kafe ini. Serta perayaan buat diri gua sendiri, Fajar Sukma Rahendra yang berhasil melewati sekelumit masalah dan beban hidup hingga mampu bertahan sampai sejauh ini

Kami berbincang sangat lama dan tentunya sangat seru. Tentang Azalea yang menahan rindu, Arga yang mendadak sibuk banyak kerjaan pesanan desain rumah dari klien, dan tentang musim hujan yang kian mereda. Satu jenis makanan habis, ganti lagi dengan yang baru, habis lagi, ganti lagi sampai sampai plastik sampah dari makanan itu menumpuk bagaikan puncak gunung

Perut kami sudah kewalahan menampung pundi pundi makanan dari serat nabati maupun hewani. Berkumpul dan bersatu menjadi gumpalan lemak. Hening seketika memasuki area yang kami singgahi.

Ditengah tengah suasana yang makin hening, tiba tiba Arga nyeletuk,"Naik gunung kuyyy"

"Berangkatinn Gaa", jawab gua dengan sangat antusias

Gua melihat Azalea tampak murung. Ingin berbicara namun sulit untuk diucapkan. Karena gua kekasih yang baik hati dan peduli akan dirinya. Gua sempatkan untuk bertanya,"Kamu kenapa Le?"

"Jadi keinget bapak Jarr", jawabnya pelan. Waduhhh jangan jangan gua mengungkit lagi tentang masalalunya

Azalea menaikkan kepalanya dan menatap lekat ke arah gua yang berada disebelah kanannya,"Aku diceritain tentang diriku dulu Jarr sama ibuku"

Mulailah dongeng mala mini. Arga yang tadinya sibuk menghabiskan makanan, kini mendekat dan memfokuskan dirinya ke arah Azalea. Azalea melanjutkan ceritanya

"Jadi dulu waktu aku masih dikandungan ibuku. Bapakku jarang banget ada dirumah Jarr, sering banget keluar rumah, jalan jalan, naik turun gunung. Pokoknya dia tuh senang banget naik gunung. Hampir seluruh gunung yang ada dipulau Jawa ini sudah ia singgahi

"Sampai sampai ibuku yang ada dirumah pun ikut merasa khawatir sama keadaan bapak. Apalagi waktu itu ibuku lagi hamil tua dan ngidamnya yang aneh aneh pula. Untungg aja waktu itu ibuku tinggal sama mbah putrid dan mbah kakung. Jadinya agak sedikit kekontrol sama mereka"

Gua sejenak meminum untuk membasahi tenggorokan yang mulai kering. Dan Azalea mengubah posisi duduknya, yang tadinya menghadap ke arah gua, kini matanya menatap ke arah lantai yang sedang diinjaknya. Lalu melanjutkan ceritanya lagi

"Hingga suatu ketika, ibuku masuk rumah sakit dan hampir ingin melahirkanku. Sedangkan bapakku, sedang berada diperjalanan pulang, sehabis mendaki salah satu gunung tertinggi dari ketujuh gunung di Indonesia, yaitu Gunung Rinjani yang berada di Lombok. Anehh banget emangg, ibuku lagi butuh bantuan, ehh bapak malah asik asiknya naik gunung

"Sampai waktunya proses persalinan tiba. Ibuku masih khawatir saja sama bapak. Beruntungnya lagi, ibuku ditemani oleh kakak perempuan dan laki lakinya yang berada disampingnya waktu itu

"Dokter menyarankan untuk mempercepat proses persalinannya, agar tidak ada gangguan pada ibuku maupun bayi yang dikandungnya itu, yaitu aku. Ibuku sempat menolak, karena sang suami tak kunjung datang. Tapi lama kelamaan dia luluh, dan akhirnya mengiakan saran dari dokter

"Ibuku berjuang sekuat tenaga untuk mengeluarkan aku dari rahimnya dan menunjukkan indahnya dunia pada diriku nantinya. Bahkan ia berani berjanji bahwa nyawanya pun akan ia korbankan demi anak anaknya. Aku kagum sama ibu, kalau besok aku udah berkeluarga, pengennn banget jadi seorang ibu yang kayak ibuku

"Sesaat setelah aku dilahirkan didunia dengan suara tangisnya yang menjerit jerit, ibuku jatuh tertidur lelap. Sampai ketika ia bangun. Ia kaget melihat bapakku yang sudah berdiri tegap disampingnya sambil menggendong aku yang mungil itu"

Gua melihat Azalea sempat memperlihatkan senyum dan tawanya seketika. Dia meminum jus alpukatnya itu. Karena gua rasa, cerita begini bikin tenggorokan jadi kering kayak abis dilanda musim kemarau tujuh tahun nggak berhenti henti. Azalea mendengakkan kepalanya dan membuka mulutnya kembali

"Ibuku yang tadinya menyimpan seribu rasa kesal sama bapak, akhirnya padam juga. Itu dia salah satu kehebatan bapakku, bisa meluluhkan hati perempuan tanpa mengeluarkan sepatah kata pun

Terimakasih banyak untuk kalian yang sudah bisa nerima karya ini hidup diantara ribuan yang lain

RumpangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang