***
Kesepakatan sudah tercapai. Tinggal menunggu aksi saja untuk menjalani rencana ini. Gua menyandarkan kepala ke belakang. Begitupun dengan Azalea dan Arga. Suasana hening tercipta tiba tiba, tak ada yang menduga. Namun ini, bisa dipastikan sebagai jeda dari gemerlapnya perbincangan seputar dunia dan isinya, yang sama sekali nggak ada yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya
Malam semakin sunyi, gerombolan manusia yang tadinya berlalu lalang di jalanan depan kafe. Kini perlahan sepi. Angin malam datang bertamu ke sudut sudut ruangan ini, membawa kabar gembira yang dikirim dari dimensi berbeda untuk disampaikan ke salah satu dari kami yang sedang duduk melingkar ini
Alam bawah sadar mulai menempati tempat teratas dari tubuh ini. Logika dan nurani dipaksa mundur olehnya. Jiwa gua menikmati apa yang telah disajikan di dalam kepala
"Woyy Jarr, lu tidur?" celetuk Arga menatap ke arah gua
Bajigurrrr, ini makhluk kenapa gini amat sih, ngagetin mulu anjir. Beruntung lu yang dikagetin gua, yang jantungnya udah di ikat pakai sabuk silat warna merah jadi kuat dan tahan banting
"Lapar gua Gaa" jawab gua
"Yaudah itu dibuka lagi aja makanannya, kaku banget lu kayak baru kenal gua kemarin malam"
Belum aja tangan ngambil makanan dari plastik putih besar itu. Sudah keduluan gua sama Azalea. Gua rasa lapar itu bidadari, tumben banget gercep gitu
"Makasihhh Argaaaa, kali ini kamu ganteng dehh," goda Azalea
"Basiiii gombalan lu Le," jawab Arga dengan nada polos
Perempuan tuh emang kalau soal makanan udah nggak ada duanya. Jadi tambah semangat ini gua buat nyari duit, demi seorang Azalea yang kelak besok akan menjadi pendamping hidup gua selamanya
Terimakasih banyak untuk kalian yang sudah bisa nerima karya ini hidup diantara ribuan yang lain
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumpang
RomanceMereka datang dari masalah mereka masing masing, hingga akhirnya mereka dipertemukan menjadi orang yang saling menguatkan. Ada yang kuat menahan dukanya, ada yang nyerah untuk dibicarakan selanjutnya. Fajar dan Arga yang hobinya suka ngelawak, kala...