Malam bertambah larut.
Langit terlihat semakin kelam.
Daun-daun gugur yang berjatuhan dari pohon melayang tinggi, berputar-putar di permainkan angin.Angin malam pun mulai memasuki selah-selah tubuh dan berhasil membuatku kiat merinding roma setelah lama menunggu temanku yang tak kunjung muncul dari dalam toilet umum di perkemahan.
Ya sekolah kami sedang mengadakan persami di Jambore Bumi Perkemahan Buperta Cibubur, Jakarta Timur.
" Hey Reyfana! Ayuk kita balik ke tenda gue udah selesai nih, " ujar Helena sembari menepuk pundakku dari samping mengageti.
Ya namaku adalah Reyfana, gadis berkulit sawo matang yang tidak percaya dengan hal yang bersangkutan dengan gaib dan aku sangat menentangnya. Dan Helena adalah teman akrabku.
" Kurang lama tau gak! Ngapain aja sih lo di dalam, udah hampir setengah jam gue nunggu lo disini. "
" Hehe Maaf, tau sendirikan lo gimana sulitnya masuk ke kamar mandi ini, jadi sekalinya gue bisa masuk ya harus di nikmatin dong. "
Sahut Helena cengengesan. Yaps mengenai kamar mandi umum ini tidak jauh dari halnya dengan mengantri dan hanya pada malam harilah antrian tidak terlalu panjang.
" Hmm dasar lo ya emang temen yang paling ngeselin, gak tau apa gue sampe kedinginan disini. Yaudah ayuk cabut. "
ujarku sedikit kesal sembari menarik tangan Helena dan belum lama tangannya kugenggam, kini Helena kembali menarik tangannya dengan cepat.
Dan aku pun langsung membalikan badan menoleh padanya.
Namun aku tidak mendapatkan kehadirannya.Aku melihat ada bayangan hitam yang berlari kencang ke arah belakang pohon rindang, yang begitu besar.
Dengan penuh rasa penasaran, aku menghampiri bayangan tersebut dan bersembunyi di balik pohon, sembari ku mengintip ke arah depan hadapanku dengan sangat hati-hati.
" Uuwee, bau busuk! "
ujarku yang kini mulai mual, terlihat olehku sesosok perempuan berduduk sila di tanah, ia sengaja menutupi wajahnya dengan rambut panjangnya yang kini tengah menikmati daging di kedua genggamannya. Kenapaku bilang demikian?
Karena suara mengecap pada saat mengunyah, begitu jelas kudengar
dan daging itulah sumber bau busuk tersebut dan terdapat juga beberapa tumpukan ari-ari bayi yang terlihat masih segar dan aku pun langsung mengamatinya, mencoba memastikan kebenarannya.Seketika itu pun mataku terbelalak hebat, karena setelah kuamati aku menguak kebenaran bahwa itu memang benar ari-ari bayi dan aku melihat pakaian yang digunakan sesosok perempuan itu, sama persis dengan pakaian yang Helena pakai.
Kini batinku penuh tanda tanya
entah siapa sosok yang kulihat di balik pohon ini? Jika itu benar Helena, kenapa dia memakan daging mentah, yang sudah bau busuk seperti ini?! Apakah dia tidak sadarkan diri??Apa benar hantu itu ada?! Apa dia kerasukan hantu di tempat ini? Ah yang benar saja, masa iya ada hantu, aku tidak pernah percaya akan hal itu. Batinku menolak kebenaran.
Tanpa berfikir panjang lagi, aku pun langsung saja melangkah kan kaki dan berdiri tepat di belakang sosok itu dan mengarahkan lampu senter yang ada di genggamanku kearahnya.
" Hy Helena? apa yang kau lakukan disini dengan daging-daging yang ada di genggamanmu, " ujarku berusaha tidak mengetahui apa-apa.
Seketika hembusan angin malam pun menyapa kencang pada leherku,
kiat membuatku kembali merinding roma hinggaku bergidik berkali-kali. Sosok itu pun menoleh kearahku. Kini aku menatapnya dengan tatapan ngeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
GHOST OF TIME
HorrorMenyeritakan kisah sesosok hantu misterius yang mengusik waktu. Siapa saja yang bertemu, pasti akan dipermainkan olehnya. Penasarankan gimana ceritanya? Yuk mampir, baca cerita di setiap babnya.