6-Dua Alam

344 246 97
                                    

Rio membuka matanya.
Dan betapa terkejutnya dia saat melihat sisi sekelilingya itu.

Dia berada di dalam suatu kamar yang begitu gelap, tapi entah kamar siapa. Dia tidak mengenalinya. Rio pun langsung bangkit dari kasur yang ditidurinya itu dan berjalan menelusuri kamar tersebut.

" Kamar siapa ini?! Aku ada dimana? " ujar Rio, batinnya penuh tanda tanya dan menduga-duga.

Ia berada di dalam kamar yang hanya menggunakan lampion sebagai penerangnya. Rio pun terus menelurusi kamar itu dengan lampion yang dibawanya.

Saat lampion yang dibawanya menyinari dinding kamar, Rio pun langsung kaget dan syok.
Ia sedikit memundurkan dirinya dari dinding tersebut.

Terdapat suatu kumpulan foto yang sengaja di tempel di dinding dan sebagian dari foto itu sudah dicoret silang, seperti menandakan sesuatu hal yang sudah terjadi. Dan disitu terdapat fotonya yang belum disilang.

Hal itu pun membuat Rio semakin penasaran, apa yang sebenarnya terjadi ditempat tersebut. Dia pun memberanikan diri keluar dari kamar tersebut.

Alangkah terkejutnya Rio. Saat iya melihat suatu kurungan yang besar, yang biasa dipakai di kantor polisi untuk mengurung para pidana. Namun kurungan tersebut terdapat tali yang tergantung, entah apa kegunaannya.

Seketika batin Rio pun makin menjadi-jadi. Dia pun langsung berbalik arah untuk segera menemukan pintu keluar.

Dan tiba-tiba saja ia dikepung banyak orang-orang berjubah hitam dan wajahnya terlihat begitu mengerikan, banyak belatung yang muncul dan darah yang berceceran disana. Bau busuk pada bangkai pun mulai tercium, begitu menyengat. Hingga membuat Rio mual.

Rio mendadak ngeri dan mencoba melarikan diri dari mereka. Tapi tidak bisa. Tangannya sudah di raih oleh salah satunya. Lampu lampion yang ada genggamannya pun terlepas begitu saja.

Dan Rio memberontak sekuat tenaganya, hingga menguras banyak energinya. Namun lagi-lagi gagal. Ia tak kuasa melepaskan dirinya dari cengkraman orang berjubah itu.

Segerombolan berjubah itu pun membawa Rio dan memasuki rio dalam kurungan besi yang ia lihat tadi.

" Mau diapakan saya??! Saya ingin pulang, biarkan saya pergi dari sini. Kalian semua siapa?! Apa hubungannya dengan saya??  Memangnya apa salah saya. "

teriak Rio penuh rasa ketakutan. Tangannya pun diikat pada tali yang sudah disediakan di dalam kurungan tersebut. Dan lagi-lagi Rio terkejut, ia melihat salah satu orang berjubah itu terbang dan menarik tali itu dengan kencang. Hingga membuat tubuh Rio terangkat. Ia di gantung.

" Tolong lepasin saya, apa salah saya??! Saya mohon, jangan sakiti saya!! " teriak Rio Kencang. Dan dua orang lainnya pun ikut masuk dalam kurungan membawa sebuah pecutan yang cukup besar dan juga membawa linggis.

Mata Rio terbelalak hebat melihat senjata tersebut. " Saya mohon biarkan saya pergi dari sini, mohon keluarkan saya dari tempat ini!! " ujar Rio penuh harap.

Namun ucapannya sama sekali tidak di dengar. Segerombolan itu pun mencambuk-cambuk tubuh Rio dengan kencang menggunakan pecutan tersebut.

" Arrrrghhhhtttt. " jerit Rio histeris, kesakitan.

Lalu orang berjubah itu kembali terbang dan memukul kepala Rio dengan linggis hingga membuat kepalanya berlumuran darah. Rio pun mulai lemas, darahnya terkuras. Dan tiba-tiba saja orang berjubah itu membawa panah yang cukup besar dan diarahkan pada tubuh Rio. Anak panah pun dilepas kearahnya. Rio berteriak menjadi-jadi.

" TIDAKKKKKKKKKKKKKKK JANGAN BUNUH AKUUUUU. " teriak Rio begitu ketakutan.

****

Rio kembali membuka matanya dan langsung memperhatikan lekat-lekat ruangan kamarnya.

Nafasnya pun tidak beraturan.
Air keringat pun bercucuran deras, mengalir di wajahnya.
Dan Rio menampar pipinya berkali-kali. Berharap apa yang dilihatnya sekarang benar.
Ia ada dikamarnya.

" Hmm baguslah itu hanya mimpi. " ujar Rio lega.

Rio pun berusaha bangkit dari kasurnya, namun ia merasakan rasa sakit dan nyeri yang begitu dalam dari kepala dan perutnya. Ia pun kembali merebahkan tubuhnya dan membuka bajunya untuk memastikan dimana asal rasa sakit tersebut.

Matanya pun kembali terbelalak. Rio melihat ada banyak bekas cambukan diperutnya yang penuh dengan darah membentuk sebuah garis panjang dan rasa nyeri yang amat dalam. Ia pun langsung mengangkat tangannya dan memeriksa dahinya. Dan benar saja dugaannya, dahinya kini penuh dengan darah yang bercucuran dari atas kepalanya.

Kini ia teringat suatu hal pada mimpinya itu. Bahwa apa yang ada dimimpinya itu nyata. Luka pada tubuhnya benar-benar ada. Dan Rio juga ingat, bahwa ia ketiduran saat ia menonton film inggris bergenre horor.

Rio pun langsung menelfon dokter andalannya itu untuk segera datang kerumah dan mengobati luka yang ada pada tubuhnya.

" Sungguh ini mimpi namun nyata, tapi aku tidak tau kenapa hal ini bisa terjadi, entalah ini semua sangat menakutkan. " ujar Rio penuh tanda tanya dan sedikit bergidik, merinding.

GHOST OF TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang