15-Gedung kosong

205 71 70
                                    

Kringgg.....

Bel pulang sekolah berbunyi, semua murid SMAN 2 berhamburan keluar kelas tapi tidak dengan Romi, Dani, Shira, dan Rina. Mereka terlihat begitu asik mengobrol di dalam kelasnya.

" Jadi gimana, Pada berani gak masuk ke gedung lama sekolah kita?? " tantang Dani.

" Yahh nantangin dia! Asal lo tau ya Dan itu tempat, biasa gw datengin tiap mau ngerokok. Biasa aja tuh, " sahut Romi cengengesan dan disusul pukulan kencang pada bahunya dari kedua teman perempuannya.

" Nakal lo ye Mi! " bentak Shira.

" Mungkin itu hari keberuntungan lo aja, gw denger nih ya dari anak-anak banyak kakak kelas kita yang menghilang setelah masuk ke sana dan sampai sekarang gak pernah ditemuin " ucap Rina serius dan seketika itu mereka mendadak saling bertatapan.

" Gw tau ya lo semua itu bukan tipe orang yang suka ingkar janji. Pokoknya gw gak mau tau, jam delapan malam kita kumpul di parkiran sekolah dan jangan lupa bawa senter! Gw cabut duluan laper, " ucap Dani mengambil keputusan sendiri dan langsung saja pergi meninggalkan ketiga temannya itu.

Ketiga temannya pun ikut pergi menyusulnya dan mau tidak mau mereka harus menyetujui ucapan Dani, karena mereka sudah berjanji.

****

Tepat pukul delapan malam. Dani dan ketiga temannya pun sudah berkumpul diparkiran sekolah dengan memegang senternya masing-masing.

Mereka berjalan menuju gedung yang sudah dikosongkan bertahun-tahun itu, akibat dari banyaknya fasilitas yang rusak dan butuh dana besar jika direnovasi.

Gedung itu tepat berada di sebelah lapangan basket lama di belakang sekolahnya.
Dani berjalan paling depan memimpin dan mereka pun sudah ada didalam gedung sekolah itu.

lorong demi lorong mereka lewati.
Lantai dan semua ruangan terlihat begitu berdebu juga berantakan. Gedung pun terasa begitu lembab dan mencengkam.

Begitu sunyi tapi seperti banyak mata yang mengawasi mereka. Tiap ruangan mereka telusuri dengan sorotan senternya. Semakin jauh melangkah semakin terasa pula hawa dinginnya yang terasa begitu menusuk ketubuh mereka.

Tokkk......tokkkk.......

Tiba-tiba saja muncul suara seperti barang jatuh dan menggelinding cepat menyentuh kaki Rina. Dan itu berhasil membuat mereka terkejut. Dengan sangat hati-hati mereka pun mengecek barang jatuh itu menggunakan senternya.

Kedua mata mereka pun seketika terbelalak dan syok hebat saat mendapati kebenarannya, bahwa yang jatuh itu bukanlah barang tapi sebuah kepala yang penuh dengan darah.

Kedua bola mata pada kepala itu seketika terbuka lebar. Dan di susul dengan gelindingan beberapa kepala lagi mendekati mereka. Matanya pun begitu tajam menatap keempatnya. Mulut pada kepala itu pun terbuka dan seperti ingin mengatakan sesuatu pada mereka.

" KENAPA KALIAN DATANG DAN MENGGANGGU KAMI?! "

teriaknya yang begitu menggema di ruangan dan terdengar sangat mengerikan. Sontak terkejut mereka berempat pun langsung saja berlari kencang dan mencoba menghindari kepala-kepala itu yang terlihat kembali menggelinding mengejar mereka.

" Sumpah gw takut banget! Gimana pun caranya kita harus keluar dari sini, " rintih Shira ketakutan. Mereka pun berhenti berlari dan bersembunyi di toilet.

" Iya kita harus keluar, gw gak mau senasib sama kakak kelas kita yang di gosipin itu, " sahut Rina panik.

" Gila! Itu beneran kepala setan?? Gw masih gak nyangka. Ini pertama kalinya gw liat hantu di sini ngerih banget cok, " ucap Romi keheranan.

GHOST OF TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang