12-Boneka Kayu

202 126 65
                                    

Hari ini adalah hari ke tujuh Raya ada di rumah barunya dan dia pun sudah mengurus surat-surat kepindahannya di salah satu SMA Negeri yang kini menjadi sekolah barunya, berlokasi tidak jauh dari rumahnya. Dia terpaksa harus pindah rumah ke kota, karena ada urusan bisnis penting Ayahnya yang harus di handel sendiri.

Pindah di Rumah bergaya klasik Belanda yang terlihat begitu elegan, membuatnya nyaman ada di dalam rumah yang terdapat dua lantai, yang dimana terdapat kamar Raya di sana.

Raya adalah anak semata wayang dan dia adalah korban dari perceraian kedua orang tuanya dan hak asuh penuh jatuh kepada Ayahnya yang memang dari kecil fokus merawatnya ketimbang ibunya yang sibuk dengan kerjaannya, sehingga lupa akan dirinya yang sudah menjadi sosok ibu.

Namun saat pertama kali Raya datang di kompleks itu untuk menempati rumah baru nya semua orang yang ada di kompleks itu menatapnya dengan aneh. Mereka seperti mengetahui sesuatu yang sepertinya ingin di ceritakan. Tapi Raya tidak peduli dengan semua tatapan itu.

Raya terlihat begitu semangat membersihkan kamar yang ada di sebelah kamarnya yang nanti akan di jadikan sebagai kamar tamu.

Dia begitu menikmati kesendiriannya di rumah, Ayahnya pergi mengurus bisnis nya dan biasanya pulang sore atau malam, suka tidak menentu. Mereka belum mempunyai asisten rumah tangga jadi Ayahnya lah yang selama ini menyiapkan semua kebutuhan dan makanan sehari-hari.

" Brukkkk, "

Tiba-tiba saja peti kecil berwarna hitam yang ada di meja kamar terjatuh dan membuat Raya kaget. Dengan penuh rasa penasaran Raya pun mendekati dan mengambil barang tersebut. Dia pun membukanya dan terlihat ada beberapa foto keluarga, kalung, dan juga boneka kayu yang begitu lucu dengan rambut ikal panjang yang terikat.

" Punya siapa semua ini?? Oh mungkin punya anak kecil yang dulu sebelumnya pernah tinggal di rumah ini, yahh sayang banget barangnya ketinggalan pasti dia cari-cari, "

ucap Raya merasa menyesal sendiri.

" Boneka kayunya buat aku aja deh, " ucapnya lagi dan dia langsung pergi ke dalam kamarnya membawa boneka itu dan menaruhnya di meja kamar dekat lampu tidurnya.

****

Hari pun mulai gelap dan Ayahnya Raya pun pulang dengan membawa banyak makanan yang di belinya di restoran.
Raya menyambut kedatangannya dengan hangat. Dan keduanya pun langsung menyantap makanan tersebut dengan lahap.

" Raya, itu kamu dapet boneka kayu itu dari mana?? " tanya Ayahnya tegas yang terlihat dari tadi memperhatikan Boneka yang di bawa Raya ke meja makan.

" Ohh ini, iya tadi Raya habis bersihin kamar sebelah kamar Raya terus nemu boneka ini Raya ambil aja, " sahut Raya santai.

" Nanti Ayah beliin yang baru ya, besok pagi kamu buang boneka itu, " Pinta ayahnya.

" Kenapa harus di buang yah? Masih bagus kok bonekanya, gak perlu yah Raya lagi gak mau boneka baru, cuma mau nyimpen boneka ini aja kok, boleh ya yah, "
rajuk Raya dan ayahnya pun terpaksa mengiyakannya.

" Asikkk, " teriak Raya senang.

****
Pagi yang cerah. Ayah Raya pun sudah rapih dan siap pergi berkerja. Mobil pun melaju cepat meninggalkan rumah.

Raya baru saja selesai sarapan dia masih ada di ruang makan, namun tiba-tiba saja dia melihat ada yang aneh di lantai.

Terlihat ada bercak darah dan Raya mengikutinya, hingga akhirnya jejak itu pun berhenti tepat di depan kamar tamu yang ada di sebelah kamarnya. Seketika pun suasana rumah menjadi mencengkam karena hanya ada Raya sendiri di rumahnya.

Benaknya pun penuh tanda tanya entah darah apa yang dia ikuti ini. Raya pun mulai takut dan merinding roma. Tiba-tiba saja, muncul anak kecil yang keluar dari kamar tamu dan betapa terkejutnya Raya. Anak kecil itu pun tersenyum mengerikan kepadanya.

" Si-siapa kamu? " tanya Raya ketakutan.

" Hallo kakak, aku yang memiliki boneka kayu itu dan ini adalah rumahku, " jawabannya sambil berjalan mendekati Raya.

" I-ini sudah jadi rumahku kenapa kamu masih datang kesini?? Apa ibu dan ayahmu tidak memberitahumu. Oh apa kamu mau ambil boneka kamu yang ketinggalan?? "

" Tidak, selama ini kami ada di sini, dan ini Ayah dan Ibuku, "

ucap lagi anak kecil itu dan tiba-tiba saja muncul dua orang tua yang terlihat begitu pucat, wajahnya pun hancur berlumuran darah. Raya pun berteriak dan berlari menuruni tangga. Suara tembakan pun tiba-tiba muncul memenuhi ruangan dan Raya pun berhasil keluar rumah.

" Loh kenapa dek, kok kaya orang ketakutan gitu? " tanya salah satu tetangganya.

" A-ada hantu Bu di rumah saya, " jawab Raya gugup dan dia pun sudah pasrah jika ditertawakan karena ucapannya itu.

" Jadi bener, rumah itu ada yang nempatin lagi, kamu?? "

jawab Ibu itu penasaran dan Raya pun mengangguk. Dengan cepat ibu itu pun menarik tangan Raya dan membawa ke dalam Rumahnya yang ada di sebelah rumah Raya.

" Lebih baik kamu di sini dulu ya, di rumah Ibu, "

" Kenapa emangnya Bu dengan rumah saya, apa ibu mengetahui sesuatu? "

" Rumah itu sudah kosong selama setahun setelah ada peristiwa penembakan satu keluarga tewas dan setelah kejadian itu rumah itu jadi angker, warga di sini selalu mendengar suara tembakan dan tangisan setiap malam dari rumah itu, "

jawab ibu itu begitu serius dan Raya pun terkejut setelah mendengarnya.

" Jadi, anak kecil dan dua orang tua yang saya lihat tadi itu hantu penghuni rumah itu?! "

" Iya berarti kamu sudah ngeliatnya dan kata warga sini Ibu denger-denger, kalo ada yang nemuin boneka kayu milik anak penghuni rumah itu dan mencoba membuangnya tanpa balikin lagi ke tempat semula, orang itu pasti akan di datengin penghuni itu dan terus-terusan di teror "

Raya pun langsung teringat pada boneka kayu yang ditemuinya itu, karena dari pagi ini dia tidak melihatnya ada di kamarnya dan Raya mulai khawatir takut Ayahnya mengambil dan ingin membuang boneka itu.

Drrt... Drttt.....

Tiba-tiba saja ponsel Raya bergetar dan dia pun langsung saja meraihnya di dalam saku celananya. Dan betapa syok nya dia setelah mengangkat telpon dari nomor yang tidak di kenal.

Ternyata itu telpon dari rumah sakit yang memberitahukannya Ayahnya telah tewas dalam kecelakaan lalu lintas, yang sekarang jasanya sedang di evakuasi di rumah sakit. Dan Polisi pun menemukan ponsel dan juga Boneka kayu yang ada di dalam mobil Ayahnya.

Raya pun menangis sejadi-jadinya, tubuhnya pun seketika itu lemas. Dan benar saja kekhawatirannya. Raya pun menyesal karena sudah menemukan Boneka kayu itu.

Ayahnya pasti sudah mengambil Boneka kayu itu di kamarnya dan mencoba membuangnya di jalan. Hantu penghuni rumah itu pasti marah dan mengganggu Ayahnya di perjalanan hingga membuatnya kecelakaan.

GHOST OF TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang