3-Canda berujung petaka

745 415 119
                                    

" Lingsir wengi
sliramu tumeking sirno
Ojo tangi nggonmu guling
Awas jo ngetoro
Aku lagi bang wingo wingo
Jin setan kang tak utusi
Dadyo sebarang
Wojo lelayu sebet. "

Tias bersenandung dan menari-nari sembari mengayunkan kedua tangan, menyesuaikan gerak tubuhnya. Kepalanya lenggak-lenggok mengikuti alunan. Tatapan matanya pun kosong.

" Tias sadar!!! " teriak Andin salah satu temannya.

" Apa sih yang lo lakuin?!! Bercanda lo gak lucu banget sumpah. " bentak Siren.

" Tau nih!! Tujuan kita ke hutan ini untuk menangkap penampakan yaa, bukan untuk menonton akting lo ini! " tegas Andin. Ya mereka sedang berada di dalam hutan yang tidak begitu jauh dari rumahnya.

Tidak ada respon apapun.
Tias mengabaikan ucapan temannya begitu saja. Ia tetap bersenandung dan menari. Kini kedua matanya pun melotot, layaknya kura-kura yang keluar dari cangkangnya.

Kedua mata Siren dan Andin pun saling temu. Keduanya memperhatikan seksama sekeliling hutan yang mulai mencengkam. Raut wajah keduanya begitu ketakutan dan cemas.

" Ahh lo gak asik yas! Kita cabut. " ujar Andin sembari menarik tangan Siren dan keduanya langsung berlari kencang meninggalkan Tias di tengah hutan.

Tias memberhentikan senandung dan tariannya. Kini ia memperhatikan kepergian kedua temannya itu yang mulai menghilangkan jejak.

" Dasar penakut!! Kemarin aja membangga-banggakan diri seorang pemberani dan sekarang apa?! Bahkan sebaliknya Hahahahahha. "

ujar Tias puas dan tertawa lepas. Dan dia langsung berlari menyusul kepergian kedua temannya.

****

" ATS. "

Suatu basecamp tempat di mana mereka bertiga berkumpul dan menghabiskan waktu bersama, membicarakan suatu hal apapun itu.

Di basecamp terlihat Siren dan Andin sedang sibuk mengedit video yang sudah menangkap suatu penampakan dan video itu akan di upload di channel youtube yang sudah lama membesarkan nama mereka.

Ya mereka bertiga adalah seorang youtuber yang menyajikan konten yang membahas hal mistis atau pun video penampakan.

Datang kesuatu tempat angker hanya demi suatu konten, itu hal yang sudah menjadi kegiatan mereka setiap hari dan mereka sangat menikmatinya.

" Hy girls! Gimana video udah siap upload? "

ujar Tias yang tiba-tiba saja datang kebasecamp tersebut. Namun Siren dan Andin mengabaikan kedatangan Tias.

" Ayolah kawan ada apa dengan kalian?! "

" Masalah kemarin malam? Ya soal itu gue minta maaf banget. Gue akui gue salah. Gue cuma bercanda dan sekedar iseng aja kemarin. "

ujar Tias tanpa rasa bersalah dan kedua temannya pun menatapnya tajam.

" Cukup ya yas! Gak ada waktu untuk bahas itu. "

" Video kita di dalam hutan di hari sebelumnya itu menangkap banyak penampakan, ya salah satunya kuntilanak. Dan banyak subscriber kita yang suka video itu dan minta part duanya. " sahut Andin.

" Iya benar. Jadi gimana, apa malam ini kita harus kembali ke hutan itu untuk part duanya?? "
ujar Siren serius.

" Hm ok kalau gitu nanti malam kita balik ketempat itu lagi. " sahut Tias mengambil keputusan dan Kedua temannya pun menyetujuinya.

****

Siren, Andin dan Tias sudah berada di dalam hutan, tempat dimana mereka datangi kemarin malam. Semua peralatan yang mereka bawa sudah di aktifkan begitu pun dengan kamera perekam.

Masing-masing dari mereka memengang senter dan sudah membakar puluhan dupa ditengah-tengah mereka.

Satu jam sudah berlalu.
Suasana hutan mulai mencengkam. Kabut asap yang tebal mulai muncul, entah itu dari mana asalnya. Siren dan Andin pun berkali-kali bergidik, merinding.

Tiba-tiba saja Tias menghilang begitu saja. Kedua temannya di buatnya panik dan cemas. Semua alat perekam pun di matikan dan keduanya sibuk mencari-cari keberadaan Tias.

Kresek....Kresekk...

Siren dan Andin memberhentikan langkahnya. Mereka mendengar suara yang berasal dari semak-semak yang ada di hadapannya dan mereka pun menghampirinya.

" 1..2..3.."

ujar keduanya kompak sembari membuka semak-semak tersebut.
Keduanya pun bermain mata setelah mendapati Tias ada di balik semak-semak itu.

" Tias!! " ujar Siren terkejut.

" Ishh Lo ngapain sih di situ?! Kita berdua capek tau gak nyariin lo kesana kemari." sahut Andin sembari memegang pundak Tias dan membalikan arah tubuhnya.

" Arghhhhhhhh. "

teriak keduanya bersamaan dan langsung berlari keluar hutan. Kini mereka menghampiri pos ronda yang terlihat banyak kepala keluarga yang sedang bertugas.

" Pak to....to..longin teman saya. " ujar Siren terbata-bata.

" Iya pak saya mohon tolongin temen saya ada di dalam hutan. " lanjut Andin panik.

Para petugas ronda pun dibuatnya kebingungan dan panik.

" Bicara yang jelas atuh neng geulis, tarik nafas dulu baru bicara dan apa yang kalian lakukan tengah malam seperti ini? "

Tanya pak Wira selaku kepala desa.
Siren dan Andin pun langsung mengatur nafasnya.

" Sebelumnya kami minta maaf pak sudah melakukan hal yang tidak baik di hutan."

" Kami sering pergi ke dalam hutan pak untuk menangkap suatu penampakan demi konten kami. " ujar Andin penuh penyesalan.

" Iya pak benar. "

" Kami sungguh minta maaf dan teman saya masih ada di dalam sana. Dia kerasukan pak kita melihat sendiri dia menggoreskan pecahan kaca di wajahnyanya. " sahut Siren menjelaskan.

Pak kades dan semua petugas ronda pun begitu terkejut dan ngeri setelah mendengarnya. Semuanya langsung pergi ke tempat Tias berada.

****

Semua petugas Ronda menatap ngeri dan takut berhadapan dengan Tias. Ya Tias berhasil di temukan di tengah hutan, namun di tempat yang berbeda yang belum pernah mereka datangi.

Tias bersenandung dan menari lagi namun kali ini tariannya beda. Tias menari dengan sangat cepat dan lincah seperti bukan dirinya.

Wajahnya berlumuran dengan darah. Kedua bola matanya merah. Siren dan Andin pun bersembunyi di balik tubuh pak kades.

" Hentikan perbuatanmu. Saya tau kamu hantu penunggung tempat ini keluarlah dari tubuh anak ini!!! " tegas pak kades.

Tias pun menghentikan Tarian dan senandungnya. Kini ia menatap pak kades terlihat sangat marah.

" Hi..hi...hi..hi.... aku tidak akan keluar dari tubuh anak ini. Karena arwahku akan bersemayam di tubuhnya. "

" Kamu tidak boleh melakukan itu. Memangnya apa kesalahanya?! " sahut pak kades.

" Dia sudah menumbalkan dirinya sendiri dengan menari dan bersenandung memanggilku. "

" Jadi aku meminta pertanggung jawaban itu dan dia tidak bisa kembali lagi kedunia kalian!!! "

Tiba-tiba saja tubuh Tias terbang hingga sampai di atas pohon yang paling tinggi.

Tias memberikan serangan pada kami dengan angin topan yang kencang, hingga membuat batang pohon berjatuhan dan hampir mengenai kami.

Kami pun memutuskan untuk pergi meninggalkan hutan dan mengikhlaskan Tias begitu pun dengan kedua orang tua Tias.

Sejak saat itu hutan ditutup dan melarang siapa pun yang masuk kesana.

Mulai saat itu juga warga selalu saja di teror sosok Tias yang sering muncul tengah malam menggangu warga.

Muncul dengan bernari dan bersenandung, hingga memakan banyak korban yang dijadikan tumbalnya. Kuntilanak penunggu hutan. Dan Banyak warga yang memutuskan pergi meninggalkan desa karenanya.

GHOST OF TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang