2-Dering Ponsel

1K 421 120
                                    

Drrrt...drtttt...

Sistem alert pada panggilan masuk yang sudah di atur Reno pada ponselnya kini bergetar, berbunyi berkali-kali. Hingga membuatnya terbangun dari tidur lelapnya.Tepat pada jam satu malam. Reno pun meraih ponselnya yang terdapat di meja dekat ranjang kasurnya dan dia mengangkat panggilan masuk tersebut.

" Hiks...Hiks..Hikss. " tangisan seseorang dari sebrang telepon.

" Halo, dengan siapa ini?? " jawab Reno cepat.

" Tolong akuuu. " ujar seseorang di sebrang telepon lagi, dengan suaranya yang merintih.

" Maaf dengan siapa ini?! Kenapa kamu menangis?? Apa ada sesuatu yang terjadi? "

Tuttt.....Tutttt.......Tutttt.....

Tiba-tiba saja panggilan pun terputus.

" Ah sial!! Mengganggu tidurku saja, dia gak tau waktu apa! menelfon orang tengah malam seperti ini! Menangis pula! "

Gerutu Reno yang kembali meletakan ponselnya pada meja dan kembali tertidur.

****

Reno menghampiri adik perempuannya yang sedang duduk di ruang makan pada siang hari. Adiknya berumur 18 tahun, hanya beda dua tahun dengannya.

" Woy karin. "

" Mau tau gak lo? Tadi malem itu ada yang nelfon gue tengah malem. Tapi gue gak tau itu siapa, nomor gak di kenal gitu. " ujar Reno mengangeti.

" Ishh kaya setan lo! Ngagetin aja bisanya. " sahut karin sedikit kesal, oleh ulah kakaknya itu yang suka tiba-tiba muncul mengagetinya.

" Ya maapp, habisnya gak seru kalo gak ngagetin lo haha! " ujar Reno sembari tertawa dan kini tatapannya mulai serius menatap adiknya, dan begitu pun juga dengan adiknya.

" Orang iseng mungkin. Gak ada kerjaan kali tuh orang, makanya jahilin orang lain dengan cara itu. "

" Masalah itu aja difikiran, heran gue sama lo. " lanjut Karin dan Reno pun menganggukan kepala menyetujui ucapan adiknya.

" Tapi yang nelfon gue suaranya cewe rin, sambil nangis dan minta bantuan ke gue. " ujar Reno.

" Hah serius lo bang?! Jangan jangan itu hant..." sahut karin sengaja mengantungkan kalimatnya.

" Apaa? Hantu?! Hantu mana mungkin punya handphone. " ujar Reno tidak menyetujui.

" Iya juga sih bang, ya tapi kan secara dia itu mahkluk halus pasti bisa lakukan apa aja, salah satunya ya meniru manusia. " lanjut karin menyakini.

" Salah nanya orang nih kayaknya gue! Udah ah males gue ngomong sama lo tambah ngaco, kebanyakan nonton film horor si lo! " sewot Reno dan dia pun langsung berjalan, kembali ke kamarnya.

" Yahh di bilanginnya gak percaya, hati-hati aja bang. Kalau dia nelfon lagi jangan di angkat lagi. " teriak Karin mulai cemas.

****

Waktu menunjukan pukul satu malam akan tetapi, Reno masih saja belum tidur. Dia masih memikirkan ucapan adiknya itu dan Reno sengaja mematikan lampu kamarnya, agar keluarganya menyangkanya ia sudah tidur.

Reno berbaring di ranjang kasurnya sembari memainkan ponselnya.

Tiba-tiba saja, ada panggilan masuk kembali pada ponselnya. Kini ia menatap ngeri layar ponselnya itu dan memencet tombol terima pada panggilan masuk itu dengan sangat hati-hati.

" Tolong akuu, "

" Kamu orang yang samakan yang kemarin juga menelfon saya?!"

" Sekarang gini aja deh, kamu ceritain semuanya apa yang terjadi?! Dan setelah itu baru saya akan membantu kamu, " lanjut Reno tegas.

" Sayaa mauu minta tolong, tolongg pinjamkan kepalamu untuk saya. Hihihihihi. "

" Anda jangan main-main ya!! Saya ini udah berniat baik mau nolongin anda! " ujar Reno kesal dan langsung mematikan ponselnya.

Tiba-tiba saja ada notif pesan whatsApp dari nomor yang tidak dikenal.

WhatsApp
+6666

Itu yang saya inginkan Reno....
Kau sudah bilang mau
menolongku

Sekarang kau harus mempertanggung jawabkan ucapanmu!!!

Reno pun hanya membaca pesan tersebut dan seketika itu pun kipas angin yang ada di dekatnya tiba-tiba berhenti. Reno merasakan suasana kamarnya berubah menjadi begitu panas, lembab dan semakin mencengkam.

Kini Ponselnya kembali ada notif pesan dari WhatsApp dan Reno langsung membukanya. Ternyata pesan masuk dari nomor yang sama.

WhatsApp
+6666

Ini kamu kan Reno??
Sekarang aku sudah ada di dalam kamarmu.....

Seketika itu pun Reno langsung terkejut dengan pesan yang baru saja ia buka. Terdapat foto dirinya yang telah di ambil dari hadapannya yaitu, dari sudut kamarnya yang terdapat lemari miliknya.

Jantungnya pun kini berdegup sangat kencang, bernafas tidak beraturan dan Reno langsung mengamati seisi ruangan kamarnya itu, sembari berjaga-jaga.

Tiba-tiba saja, lampu kamar Reno menyala dan mati kembali hingga berulang-ulang kali. Kini ia merasakan ada seseorang yang mengawasinya dari belakang.

Dengan penuh rasa penaran Reno pun membalikan tubuhnya kebelakangnya. Dan benar saja dugaannya, kini terdapat sosok hantu yang sedang berdiri di belakangnya, terlihat begitu jelas dan sangat mengerikan. Ya begitu mengerikan, karena sosok yang dilihat Reno adalah sosok hantu tanpa kepala.

" Arrrrrrrrrrrrght. " teriak Reno kencang.

Karin
adik perempuan Reno yang kini telah asyik menonton televisi diruang keluarga kini, begitu jelas mendengar suara teriakan kencang dari kakaknya, Reno.

Tanpa berfikir panjang lagi, Karin langsung berlari menuju kamar Reno dan membuka pintu kamar kakaknya itu yang masih saja menyalakan lampu kamarnya.

Seketika itu pun karin menjerit histeris dan tubuhnya langsung lemas lunglai.
Bibirnya pun bergetar, tidak bisa lagi berkata-kata.

Karin begitu terkejut dan syok melihat tubuh kakaknya yang sudah tergeletak di lantai dan bergelimpah penuh dengan darah. Darah yang mengalir deras dari leher Reno dan entah kemana kepalanya, hilang terpisah dari anggota tubuhnya begitu saja.

GHOST OF TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang