Rara Ratniara, gadis berumur delapan belas tahun yang tumbuh begitu mandiri. Sejak kecil dia sudah terbiasa melakukan apapun sendirian dan tentu saja dari sang ibu ia belajar banyak hal hingga bisa menjadi perempuan yang begitu pemberani.
Tapi dalam ingatan Rara tidak pernah lupa sosok sang ayah yang ada difoto bersamanya saat dia kecil. Rasa ingin bertemu selalu menghantui Rara.
Melina Rollas, ibunya Rara dia sudah tidak tahan lagi dengan pertanyaan-pertanyaan Rara yang selalu bertanya tentang ayahnya yang sudah meninggalkannya sejak dia berumur lima tahun itu.
Tepat dihari ini, 8 maret Rara berulang tahun yang ke delapan belas tahun. Dan ini adalah momen yang selalu dinantikan oleh Rara, karena ibunya telah menjanjikannya akan memberikan alamat rumah ayahnya saat dia menginjak usia 18 dan hari itu pun tiba.
Dengan begitu semangat Rara memasuki baju-bajunya pada koper pink kesayangannya itu. Ibunya pun hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah anaknya. Sang ibu berharap suaminya itu bisa menerima kedatangan anaknya dengan baik.
Karena sebelum meninggalkan rumah, ibu dan ayahnya Rara bertengkar hebat. Melina rupanya tidak setuju dengan pekerjaan suaminya yang sebagai pesulap itu akan mengikuti lomba diluar kota dengan memberikan pertunjukan yang begitu ekstrem baginya.
Karena merasa tidak dapat dukungan penuh seperti yang diharapkan Banu, akhirnya ayah Rara itu pergi meninggalkan rumah.
Bertahun-tahun Melina membesarkan Rara sendirian bahkan dia rela kembali bekerja untuk bisa mencukupi kebutuhan hidupnya.Penyesalan tentu saja ada dihati Melina. Tapi segala usaha sudah dia lakukan agar suaminya itu bisa kembali lagi untuk tinggal bersamanya dirumah, akan tetapi Banu selalu menolaknya mentah-mentah.
Hingga akhirnya Melina mendapatkan surat perceraian dari pengadilan yang telah diajukan oleh suaminya itu. Dan mereka resmi bercerai. Melina pun masih menyimpan alamat rumah suaminya itu dengan baik pada buku catatannya. Alamat yang dia dapatkan dari pengadilan.
" Alamatnya ingat jangan sampai hilang. Kalau hilang repot kamu nanti dijalan, " ucap Melina sesudah memeluk dan menciumi anaknya itu.
" Iya Mah tenang aja pokoknya aman terkendali hehe, " balas cepat Rara sembari tersenyum menyipitkan matanya. Dan akhirnya dia pun pergi meninggalkan rumah dengan taxsi online yang sudah dipesannya.
Butuh waktu delapan jam dari rumahnya untuk sampai ke pelosok desa tempat dimana alamat rumah ayahnya itu berada. Saat Rara sampai disana semua mata tertuju kepadanya. Orang-orang yang Rara temui di setiap jalan menatapnya dengan aneh.
Dan Rara pun sudah menemukan alamat ayahnya yang ternyata sebuah villa yang lumayan jauh dari permukiman warga.
Teras villa terlihat begitu berantakan. Banyak sampah dedaunan terlihat berserakan, lantainya pun juga berdebu. Dan yang paling anehnya lagi, pintu villa tersebut tidak terkunci. Tanpa berpikir panjang lagi akhirnya Rara pun memberanikan diri menarik kopernya dan masuk ke dalam villa itu.
Di Setiap ruangannya banyak barang-barang yang ditutupi kain putih. Dan yang ada di benak Rara, mungkin ayahnya sengaja menutupinya agar tidak mudah kotor terkena debu-debu.
Mengenai teras berantakan yang dilihatnya tadi dia juga berfikir mungkin ayahnya terlalu lelah bekerja hingga tidak sempat membersihkan villanya. Hal apapun yang janggal yang dia temui di dalam villa itu Rara selalu saja berfikir positif.
Setelah selesai melihat-lihat ruangan di villa tersebut akhirnya Rara masuk ke sebuah kamar yang dia yakini bahwa itu kamar ayahnya.
Kamar itu terlihat begitu tersusun rapih entah itu barang maupun pakaian. Dan dugaan Rara soal ayahnya itu semakin kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
GHOST OF TIME
HorrorMenyeritakan kisah sesosok hantu misterius yang mengusik waktu. Siapa saja yang bertemu, pasti akan dipermainkan olehnya. Penasarankan gimana ceritanya? Yuk mampir, baca cerita di setiap babnya.