Setahun sudah usia pernikahan limario dan jennie, setahun itu pula jennie tak henti hentinya meminta lim untuk menceraikannya, karna jennie merasa risih ketika sang kekasih dtng krumahnya dan didalam ada lim, merekatidak bebas untuk bermanja, bgtu fikir jennie, setahun belakangan ini jga lim selalu mendapat perlakuan ksar dari jennie, pernah sekali jennie pulang dalam keadaan mabuk, dan yang mngantrnya adalah kai, pada saat kai mngantr jennie ke apartementnya kai menekan bel dan yang membuka adalah limario, btapa kagetnya limario mendapati istrinya dalam keadaan mabuk, lim langsung mengambil jennie dari tangan kai dan mnyuruhnya pulang, kaisaat itu juga setngah mabuk, dan plag tak menghiraukan lim, sesampainya dikamar jennie, dia yang mngkin masih stngh sadar, langsung brteriak menanyakan keberadaan kai, tetpi lim tak menghiraukannya, hingga jennie marah dan menampar lim menyebabkan ujung bibir sebelah kiri lim berdarah, dan lim tetaplah lim, dia malah tersenyum mendapat perlakuan itu.
SKIP
Disinilah limario, sedang berada di taman kota, menikmati udara sejuk, tiba tiba dia melihat seorang wanita bersama anak bayi yang digendongnya, dan lim awalanya hanya cuek kemudian melangkahkan kakinya hendak pergi, namun tiba tiba wanita itu terjatuh untung saja bayi yang dia gendong tidak apa apa, danuntng sja ditmpt itu sepi, lim yg melihat itu langsung berlari menolongnya, melihat wajah wanita itu sangat pucat, lim bergegas membawanya kerumah sakit,
Sesampainya kerumah sakit, lim meminta tolong suster untuk memeriksa wanita itu, dan anaknya. Hingga dokter pun keluar dri ruang IGD"Permisi anda keluarga dari pasien tadi? " Ucap dokter
"Aaahh,, iya dokter, bagaimna keadaannya dok? " Ucap lim
"Masuklah, dia ingin berbicara kepadamu" Ucap dokter itu.
Lim pun masuk kedalam, melihat wanita itu dengan muka yang sangat pucat, dengan selang oksigen yang terpasang dihidungnya, wanitaitu melirik lim, dan lim pun mendekat kearahnya.
"Teriimaa,, kaaa,, siihh, tee--lah, meem--bantu,, saa--yaa tuan, ap--aa--kaahh, sa--yaa, bi--saa, mi-nta tol--ong tu--an? " Ucap wanita itu
Lim menganggukan kepalanya tanda iya setuju dengan permintaan wanita itu
"Too-loong, raa--wwaat, ann--akku----" Ucap wanita itu dan menghembuskan nafas terakhirnya
Limario yang melihat itu pun tak terasa menangis kala dia mnyadari bahwa permintaan terakhir wanita itu adalah merawat anaknya,, lim yang sdah berjanji pun berjalan kearah anak wanita itu dirawat, lim melihatnya dan tersenyum "Tampan" Gumamnya.
Lim pun pulang membawa anak itu, dan tiba diapartement jennie yang melihat itu langsung kaget.
"Wah wah wah, kau pergi dari tadi dan pulang pulang sdah bawa bayi, itu anak mu dari hasil selimgkuhanmu huh? " Ucap jennie yang tersenyum miring
Lim yang mendengar itu hanya menunduk takut kepada jennie,
"Aku akan mengatakan hal ini kepada appa dan eomma ku, kau tunggu saja sialan, biar seceptnya aku bisa bercerai denganmu!! " Ucapnya penuh penekanan
"Tidak usah nona, aku sendiri yang akan mengatakannya kepada tuan dan nyonya, nona tdak usah mngatakannya, dan untuk perceraian itu nona tenang sja, besok aku akan mengurusnya, " Ucap lim sambil tersenyum kepadanya
"Baaiklah, lebih cepat lebih baik, biaraku bisa bebas bermanja bersama kekasihku dsni" Ucapnya berlalu kekamarnya.
Lim masuk kekamarnya dan menelpon jisoo, setelah beberapa menit menelpon jisoo mngatakan semua apa yang terjadi mulai dari ketemu wanita si bayi itu sampai perkataan jennie yang ingin meminta cerai dan besok surat itu diurus oleh lim, jisoo yang awalnya mengetahui itu sangat marah kepada lim, tpi lim memberi penjelasan kepada jisoo bahwa dia jga ingin mengakhirinya, dripada terus terusan seperti itu menyiksa hati dan batinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Biarkan Takdir Yang Menjawabnya (JenLim)
Romancekenapa aku harus mencintaimu? Sedangkan kamu tidak pernaah mencintai bahkan melirik ku meskipun sedikit sja. ' limario Aku bencii dirimu yang telah merusak kebahagian ku ' jennie kim Cerita ini hanya fiktif belaka jika ada yg sma mohon dimaafkeeuun...