Jennie POV
Malam ini aku bahagia sekali bisa berkencan bersama kekasihku, meski awalnya aku kesal karna pria sialan itu tpi setelah kekasihku mengajakku untuk berkencan suasana hatiku kmbali bahagia.
Aku memasuki kamar dan langsung membersihkan badanku, setelah beberapa menit aku selesai, dan aku turun ke ruang makan"Selamat malam smua" Ucapku sambil menampilkan senyum termanisku
'Malam sayang'
'Malam jendeuk'
Ucap eomma dan unnieku, aku melihat appa ku hanya diam sambil menikmati makanan yang ada dihadpannya. Suasana seketika hening, sampai appaku membuka suara'Minggu depan jennie akan melangsungkan pernikahannya dengan lim' ucapnya
Uhuuk,, uhuuk, aku tersedak mendengar ucapan appaku itu.
"Appa kenapa mendadak pestanya? 'Tanya eommaku
" Appa hanya tak ingin menunda nunda waktu sja,' jawabnya
"Tpi appa aku belum lulus ujian" Ucapku tak terima
"Ya gak papa, keputusan appa sudah bulat dan tidak bisa diganggu gugat" Ucapnya tegas
Akupun langsung berdiri dan berlari menuju kekamar sambil menangis, kututp pintu kaarku kasar dan menguncinya, aku tak tau apa yang harus aku perbuat, perjodohan ini membuatku semakin gila, aaaarrggghhhhh!! Rasanya ingin ku bunuh pria sialan itu! Aku ingin membatalkan perjdohan ini tetapi aku tak ingin appaku mrah,, aku tkut kekasihku mengetahui ini dan dia pasti meninggalkanku, akutak bisa hidup tanpa dirinya, aku merenungkan bagaimna nasibku selanjutnya, aku menagis sambil memeluk bantal gulingku, lama aku menangis akupun mulai tertidur.
SKIP
Keesokan harinya.
Pukul 7 pagi aku turun dari kamar dan melihat diruang keluarga sudah ada appa, eommadan unnieku, aku berjalan menghampiri mereka dan duduk di dekat eommaku dan memeluknya, kutenggelamkan kepalaku di didadanya, kemudian dia mengusap lembut rambutku,"Bagaimna jennie kau sudah siapkan minggu depan untuk pernikahanmu" Ucap appaku
Akupun meregangkan pelukan ku dari eommaku dan melihat appaku
"Kalau aku sudah menikah apakah aku tetap tinggal dirumah ini? Tanyaku
" Tentu saja tidak, appa sudah menyiapkan apartement untuk mu dan juga lim" Jawabnya
"Baiklah aku menerimanya tapi dengan syarat" Ucapku sambil menatap appaku
"Apa? Tanyanya
" Aku hanya ingin pernikahanku dihadiri oleh keluarga kita dan dia sja, aku tak ingin prnikahanku tertutup dan tidak ada media yang meliput pernikahanku, bagaimana? Ucapku sambil tersenyum miring kepada appaku
"Kenapa begitu nak? Tanya eommaku sambil mengusap lembut rambutku
" Kalau appa mau menyetujuinya maka akupun demikian' jawabku santai
"Baiklah, appa setuju' jawabnya
Akupun tersenyum kemenangan, dengan bgini teman teman, media dan kekasih ku tidak mengetahui tntang pernikahan ini..
Jennie POV End
Limario POV
Aku sedang berada dimbil rencananya hari ini aku akan menjemput seulgi dirumahnya, krna katanya dia lagi malas untuk mnyetir, cih! Alasan saja si beruang kutup itu, bilang saja kalau aku ingin djadikannya sopir! Akupun tak hentinya menggerutu sampai ponselku berdering dan kulihat nama tuan Kim, akupun menepikan mbilku dan mengangkatnya
"Halo, tuan Kim, ada yang bisa sya bantu ? Tanyaku
" Ah, tidak lim, aku hanya ingin mengatakan bahwa minggu depan kau akan melangsungkan pernikahanmu dengan jennie, " Jawabnya dseberang sna
Aku kaget , kedua mataku terbuka lebar, mulutku pun membulat, bagaimna tidak tiba tiba tuan Kim memajukan jadwal prnikahan itu,
"Kirain minggu depan tuan? " Tanyaku gugup
"Yaaakk, sudah berapa kali ku katakan panggil aku appa! Aish anak ini, aku memang memajukannya minggu depan, dan pernikahan ini akan diadakan tertutup jadi hanya kluarga besaarku, kluargamu dan beberapa kerabatku yang akan hadir dipestamu nanti" Ucapnya panjang lebar
Akupun tak hanya bisa membuang nafas kasar
"Baiklah tuan, aku akan memberitahukan kepada kluargaku" Ucapku dengan nada lemah
"Baiklah, bsok bantu aku untuk mengurus semua keperluan pernikahanmu, oke! " Ucapnya
"Baik tuan" Jawabku
Panggilan pun terputus, aku hanya bisa menghela nafas kasar, dan ku lanjutkan perjalnan ku kerumah seulgi.
Limario POV End
SKIP
Hari pernikahan.
Terlihat wajah gugup limario yang sedang melihat dirinya didepan kaca sambil menarik nafas dalam dan menghembuskannya kasar, dia tidak menyangka bahwa jennie akan menerimanya menjadi suaminya, senyumpun terukir diwajah limario, kemudian limario dikagetkan oleh suara pintu yang terbuka
Cekleek.
Wah hyung, kau terlihat sangat tampN sekali, aku sangat bangga akhirnya hyung tidak sendiri lagi" Ucap pria itu sambil tertawa
"Aish, kau memuji atau mengejekku huh? " Ucap lim kesal
" Mian hyung, kajja kita ke altar tidak lama lagi acara akan dimulai.
Lim dan adiknya berjalan kealtar untuk menemui pendeta, tak selang berapa menit jennie masuk ditemani oleh sang appa, dengan menggunakan pakaian pengantin, jennie terlihat sangat cantik apalgi sambil membawa bunga, sesampai dialtar, tuan Kim memberikan putrinya kepada lim.
"Jaga baik baik anak kesayanganku Lim, jangan buat dia menangis" Begitulah kira kira ucapan tuan Kim kepada lim dan lim hanya mngangguk dan tersenyum.
Setelah selesai mengucapkan sumpah, kini lim dpersilahkan untuk mencium istrinya, tetapi lim yan terlihat gugup sambil memandang istrinya, tetapi yang ditatap malah tersenyum miring dan berkata"Jangan mencoba mencium bibirku atau kau akan ku bunuh" Ucapnya
Lim kemudian hanya mencium pipi mandunya itu, dan suara teriakan dan tepuk tangan menggema di ruangan itu.
~bersambung~
KAMU SEDANG MEMBACA
Biarkan Takdir Yang Menjawabnya (JenLim)
Storie d'amorekenapa aku harus mencintaimu? Sedangkan kamu tidak pernaah mencintai bahkan melirik ku meskipun sedikit sja. ' limario Aku bencii dirimu yang telah merusak kebahagian ku ' jennie kim Cerita ini hanya fiktif belaka jika ada yg sma mohon dimaafkeeuun...