PART 34

3.4K 178 12
                                    

10 menit kemudian mereka sudah sampai didepan apartement jennie, mereka berjalan menuju kelift kemudian menekan tombol lantai tempat apartement jennie,

Ceklek

"silahkan masuk" ucap jennie

"wah apartement mu sangat luas jen" ucap chaeng

" ya begitulah, appa yang memberikannya"

Mereka pun duduk di sofa,Irene duduk disamping seulgi, chaeng duduk disofa didepan urine berada, jennie kedapur untu kmengambil minuman dan cemilan,kemudian membawanya keruang tengah tempat teman temannya menunggunya

"jadi pria tadi ssiapa jennie-shi" ucap Irene dingin

"diaa....diaa..."

"dia siapa? Pria yang kau maksud itu yang kau bilang telah kau siasiakan?" ucap Irene sinis

"yak! Bukan, itu bukan pria yg ku maksud, " jawab jennie sedikit gugup

" terus?" ucap Irene dengan mengerutkan dahinya

"hmmm, pria tadi adalah mantan kekasih ku sewaktu SMA dulu" ucap jennie sambil menunduk

" terus kenapa kau jadi gugup begitu saat dia bersama kita tadi?" tanyanya

"entahlah ren, aku jugatidak tau kenapa aku bisa seperti tadi"

" apakah kau masih mencintainya?"

"............"

"kau diam berarti kau masih mencintainya" ucap Irene dengan melipat tangannya didada

"terus pria yang kau maksud tadi yang kau sia siakanitu siapa ?" Tanya chaeng

Jennie menarik nafas kemudian menghembuskan secara kasar

" dia..diaa" jennie menjeda ucapannya

Ketiga orang itu denganwajah serius ingin mendengar kelanjutan dari perkataan jennie

"dia adalah mantan suamiku" ucapnya menunduk

"APAAAAAAA?" teriak chaeng dan Irene, seulgi hanya mengembuskan nafas kasarnya dan memijit pelipisnya

"kau sudah menikah?" Tanya Irene dengan membulatkan matanya tak percaya sambil menutup mulutnya dengan tangannya, chaeng pun demikian, seulgi tak bereksi apapum

Jennie mengannguklemah

"astaga jennie kau menikah dan k au tidak memberitahu kami?" ucap chaeng ucapnya kesal

"yak!! Jennie kim kenapa kau menikah tidak mengundang kami huh?" Irene dengan nada yang sedikit tinggi

"mian ren, dan chaeng" jennie menundukkan kepalanya

Irene dan chaeng menhembuskan nafas kasarnya

" sudahlah sayang, kita dengar saja dulu cerita jennie yah" ucap seulgi sambil mengusap punggung tangan Irene dan tersenyum

Chaeng dan Irene mengangguk menyetujui ucapan seulgi

"baiklah , sekarang ceritakan kepada kami mengapa kau menikah tanpa mengundang kami " ucap Irene dingin

Biarkan Takdir Yang Menjawabnya (JenLim)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang