Bicara

1.8K 250 76
                                    

Sekolah tak pernah kehilangan ceritanya. Masa putih abu-abu selalu menarik jika ditelisik lebih jauh. Aku masih ingat pertama kali menginjakkan kaki di sekolah ini, bunga ditaman sekolah masih berupa kuncup, cat bangunan masih berwarna putih dan kelasku masih berada dilantai bawah dekat gerbang sekolah. Serasa baru ditinggal berkedip semua sudah berubah. Memang sang waktu tak pernah memberi kesempatan untuk kita rehat sejenak, apalagi untuk yang tidak bersiap.

"Ra, ntar pas Dies Natalis Athena tampil loh"

"iya ibu ketua pelaksana. Tenang aja, udah kita siapin kok"

"padus tampil juga loh Lyo!"

"iya, sellow aja Kei, jangan khawatir berlebihan gitu ah"

"aku tuh pusing guys, tinnggal bentar lagi acaranya, tapi persiapannya kek belum mateng gitu"

"ya kan ada panitia yang lain Kei, jangan apa-apa dipikir sendiri gitu dong"

Saat ini kami sedang duduk di kantin menikmati makan siang. Sudah seminggu ini Keisya sibuk dengan kepanitiannya. Aku sibuk dengan latihan band ku, Athena Band, yang akan tampil pada beberapa event yang akan mendatang. Tetapi Dies Natalis sekolah yang paling dekat yang akan aku cicipi panggungnya. Begitu juga dengan Ziva dan Lyodra dengan kesibukannya masing-masing.

Aku sendiri sebenarnya juga rindu kala aku dan teman-teman dulu belum sesibuk sekarang. Waktu kita sering buat suasana kelas layaknya pasar, colut diam-diam tapi jarang ketahuan (hehe) atau saat kita menginap dirumah satu sama lain.

Jika dulu kita bisa sering-sering nongkrong setelah pulang sekolah, sekarang sudah jarang. Paling kita bisa kumpul lengkap gini kalau istirahat sekolah atau sesekali nongkrong waktu weekend. Tapi tidak apa-apa, itu semua bagian dari pendewasaan kita.

Suara gulatan sendok dan piring sudah terhenti sejak 10 menit yang lalu. Soto yang ada dipiring kita pun sudah ludes tak bersisa. Tetapi belum ada keinginan kita untuk beranjak dari kantin. Tempat ini selalu nyaman bagi setiap orang yang pernah menyandang gelar 'pelajar' , Kan?

"Guest star nya siapa aja Kei?"

"yang pasti HiVi sama Marion Jola. Kalau artis lokal kemarin ada usulan Nuca"

"wiihhh.. asyik tuh. Ra? Hahaha"

"apa dah! Kemarin Nuca udah bilang ke aku kalau dia dihubungi panitia dari sekolah kita. Dia ada dua tawaran ditanggal yang sama, jadi mau ditimbang dulu mau diambil yang mana"

"oiya.. lupa.. kan sekarang udah kabar-kabaran lagi hahaha. CLBK!"

"bujukin aja Ra sampai mau"

***

Aku duduk dipojok ruang band sekolah sedang mempelajari beberapa opsi lagu yang akan kita bawakan nanti. Saat aku sedang serius tiba-tiba Ucup, gitaris band, langsung duduk dihadapanku.

"astaga ucup! Kalau gue jantungan gimana coba!" aku reflek memukul lengan Ucup.

"yeuh galak amat. Hehe. Ini aku mau ngasih rundown dari panitia buat kita"

Setelah semua kumpul, kita mendiskusikan beberapa hal. Walaupun kita belum lama gabung tapi ternyata kita satu pikiran, ya walaupun perbedaan pendapat pasti ada tapi itu bukan suatu masalah besar. Ada Ucup sebagai gitaris, Dino bassis, Angga drummer dan Akbar memegang keyboard.

Di rundown yang diberikan panitia, kita diberikan kesempatan sebagai pembuka dengan menampilkan dua lagu. Rencana kita sih biar acaranya heboh, kita akan bawakan salah satu lagu ambyar.

"kamu udah pelajari lagu pamer bojo kan Ra?" tanya Akbar.

"udah sih. Cuma agak sulit ngapalin liriknya yang bahasa jawa. Masih keselip-selip gitu ucapinnya"

MelodiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang