Ketidaksengajaan

2K 155 10
                                    

"Jadi gimana ra kemarin? Cerita dong!"
"Iya gimana ceritanya"

Sepagi ini aku sudah ditodong berbagai pertanyaan dari kaum-kaum kepo.

"Cerita itu butuh tenaga, dan tenaga ku belum ke isi, belum sarapan aku tu" Aku memang belum sarapan, jadi bagaimana bisa aku cerita panjang lebar kalau perut ku saja masih kosong.

"Yaudah sarapan aja yuk. Ke kantin atau keluar aja?" Tanya Lyodra

"Ngawur, 10 menit lagi pelajaran pertama." Bantah Keisya

"Tapi aku pengen bolos juga nih, guru nya bosenin banget. Hehe" Timpal Ziva

"Jadi?"

"Kuy! Nanti kita dateng lagi setelah istirahat. Gimana?"

"Aku sebenarnya nggak mau sih bolos-bolos gitu, tapi kalian paksa jadi yaudah deh" Nada bicara ku agak mendramatisir.

"Yeee bambank! Sama aja. Yaudah yuk cabut sebelum gerbang ditutup."

Kita akhirnya memutuskan untuk bolos di jam pertama (hehe maafin aku ya gais✌). Tujuan kita adalah Solo Grand Mall. Karena mall itu yang paling dekat dengan sokolahan.

Kita melewati gerbang depan sekolah dengan santai karena tidak ada satpam saat itu. Kita menuju Solo Grand Mall menggunakan mobilnya Lyodra.

Tujuan pertama adalah KFC untuk sarapan.

"Sambil cerita dong ra" Rengek Ziva ditengah-tengah aku menikmati sarapanku.

"Iya iya. Jadi gini....." Aku bercerita tentang semalam. Semuanya. Tanpa aku kurangi atau tambahin.

"O begitu. Seru tuh pasti bisa sering liat Nuca nyanyi".

"Menurutmu Nuca bagaimana, Ra?"

"Belum begitu tau, kemarin ya baru yang kayak aku ceritain tadi, belum ngobrol-ngobrol juga".

"Kapan-kapan boleh lah ra kita dikenalin, hehe" Ziva antusias.

"Yeee itu mah modus mu aja, Sri" Tuduh Keisya membuat suasana pecah.

--

Karena kita ingin kembali ke sekolah pada jam pelajaran ketiga yaitu pukul 13.00 WIB, dan sekarang masih jam 10.00 WIB, maka kita memutuskan untuk jalan-jalan dulu.

"Guys kita ke atas aja yuk, aku pingin beli boba" ajak Keisya

"Iya! aku juga pengen beli ice cream" jawab Ziva sambil loncat-loncat. Memang anak kecil banget nih bocah haha, batinku saat melihat Ziva.

Selepas itu, Keisya dan Ziva mencari yang mereka ingin kan. Sedangkan aku dan Lyodra duduk di kursi yang disediakan di food court. Kita menunggu Ziva dan Keisya sambil ngemil dan ngobrol.

"Eh ly, kok itu kayak Nuca ya?" Aku menunjuk seseorang yang berada di ujung kanan.

"Eh iya, wah dia kalau lagi ditempat umum gini paling keliatan ya, tinggi banget"

Aku masih memperhatikan Nuca, dia masih berseragam sama sepertiku, tapi bukan itu yang mencuri perhatianku, akan tetapi karena Nuca sekarang sedang bersama seorang cewek dibelakangnya. Cewek itu juga berseragam. Mungkin teman sekolahnya, atau mungkin pacarnya?

"Itu... Mahalini!" Aku baru mengenali cewek itu setelah dia berjalan sejajar di samping Nuca. Lihatlah, bahkan mereka tampak sangat serasi.

Nuca dan Mahalini berjalan kearah ku. Aku bingung harus menyapanya duluan atau tidak, jujur saja kita baru bertemu sekali, jadi masih canggung. Tapi kenapa aku jadi canggung? Bukan kah aku sering di cap sebagai cewek yang tidak pernah jaim? Jangankan menyapa duluan, menyatakan perasaanku duluan saja aku pernah, hehe

MelodiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang