Berkemah

136 24 17
                                    

Aku menjerit. Langsung mengguncang tubuh Mama, "Benar ya? Sekarang?"

"Hyung~," Mama justru merengek, "kau sungguhan?!"

"Tentu saja, bayi besar." Papa menepuk bokong Mama, "Ayo bangun, kita beli makanan. Berangkatnya nanti malam."

"Hyunmi masih terlalu kecil."

"Mama~," aku menggeleng, "Hyunmi sudah besar, kok. Iya kan?" aku meminta bantuan Papa. Menatapnya penuh harap.

"Hyunmi sudah bisa pipis sendiri, kan?"

"Sudah."

"Bisa ganti baju sendiri?"

"Sudah."

"Bisa mandi sendiri?"

"Sudah."

"Bisa melihat Papa dan Mama---aduh!"

Aku meringis. Karena Mama langsung menghantam kepala Papa dengan bantal. "Hyung, bicara macam-macam lagi?"

"Mama... nanti kita beli marshmallow ya...," aku bergeser, tidak mau melihat kekerasan semacam ini meski mereka tak benar-benar baku hantam. "Sama... sama beli selai coklat."

Mama menghela nafas. Menatapku khawatir.

Mama, aku sudah 11 tahun. Tak ada yang perlu di khawatirkan kecuali tinggi badanku yang tak kunjung naik.

"Hyunmi bisa?" Mama menarikku ke pelukannya, "Nanti kalau tidak betah, Hyunmi tidak bisa langsung pulang, lho."

"Iya, Papa sudah bilang." Aku mengangguk yakin, "Nanti biar Hyunmi bisa ajak-ajak yang lain kalo semuanya udah besar."


~Pine Tree~


Seperti biasa. Tugas tetapku ketika sedang berpergian adalah duduk manis di atas kursi (atau di dalam mobil), memeluk bantal kecilku dan menatap Mama-Papa yang mendirikan tenda. Dan ketika tenda sudah jadi, aku bertugas untuk mengatur tempat tidur kami dan memasukkan selimut besar di dalam. Merapikan tas dan memastikan bagian dalam tenda bersih.

"Hyunmi-ya?" Mama berjongkok di depan tenda, "Sudah selesai?"

"Yang begini benar, kan?" aku menunjukkan tata letak barang, "Atau ada yang salah?"

Senyum Mama terlihat ceria, "Sudah besar sungguhan, ya?" ia merentangkan tangannya, "Poppo."

Aku nyengir, "Iyaaaa~," menciumi Mama tanpa ampun. Tak menyadari bahwa Mama tengah bersusah payah agar tidak memelukku dengan tangannya yang kotor.

"Nanti malam Mama sama Papa nyanyi yaaa~," aku akhirnya berdiri, "Hyunmi mau lagu yang ada ya ya ya-nya."

"Judulnya juga itu," Mama terkekeh geli, "kalau Papa mau ya?"

"Kalau Papa tidak mau, Mama saja yang menyanyi."


~Pine Tree~


"Sweetheart, jangan dekat-dekat." Papa menghalangiku dengan lengannya, "Panas di sini."

Manyun, lalu melangkah mundur dan mendudukkan diri di dalam tenda. Menonton Mama dan Papa yang sibuk memasak makan malam.

Mereka bahagia, tapi kenapa orang-orang mempermasalahkan mereka? Aku menggeleng, mengenyahkan pikiran-pikiran itu dari kepalaku. Mereka orangtuaku dan mereka bahagia, sesederhana itu.

Pine Tree || Pacadong/YoungdongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang