Pernyataan Hyunjin

115 19 9
                                    

Mengantuk sekali.

Aku mengucek mata, lalu melirik jam tanganku.

22:05

"Hyunmi-ya, di cari Hyunjin." Gyeongtae berseru di depan pintu kelas. "Sampai pulang juga...,"

Aku mendengarnya berkomentar, namun memilih untuk tak peduli. "Iya, terima kasih Gyeongtae-ya."

Mengunci loker buku, aku menukar sandal kelas dengan sepatu dan mengenakannya di depan kelas. "Lagi? Hyunmi sudah bilang kan, pulang saja dengan Yeji."

"Yeji sama temen-temennya." Hyunjin melepaskan diri dari sandaran. Menatapku dengan wajah mengantuk. "Ayo pulang,"

"Mau kopi enggak?" aku berbisik, "Hyunjin mukanya ngantuk gitu."

Peraturan dilarang minum kopi menjadi hal paling menjengkelkan yang ada. Kami bisa jadi super-mengantuk, tak jarang ada murid yang tertidur di tengah jam pelajaran dan berakhir di hukum.

"Aku udah bilang Yeji mau nginap di rumahmu." Hyunjin menguap, nyaris terpeleset ketika ia naik tangga bus. Aku merebut kartunya, kemudian menempelkannya ke mesin. Membantu Hyunjin duduk di kursi sebelum ia membentur tiang di bus.

"Sendirian?" Aku mengeryit. Hyunjin menggeleng, lalu menguap lebar dan meletakkan kepalanya di bahuku,

"Sama Nayeon, Shuhua... enggak tahu yang satu lagi."

Ketika kami ke jenjang SMA, kami sepakat bersama lagi. Namun masuk ke bimbel yang berbeda sehingga hanya bertemu sampai pukul 6 sore, selebihnya berpencar. Kebetulan tempatku sama dengan si kembar Hwang --aku tak tahu kenapa selalu bersama mereka.

Jangan-jangan, aku kembar yang ketiga?

Besok aku akan mengubah 'Hyunmi' menjadi 'Hyunji' kalau begitu.


~Pine Tree~


"Ada Hyunjin?" Mama mengusap wajahnya. Aku mengangguk---kali ini dengan mata yang setengah terbuka, "Tugas lagi ya?"

Mengangguk pelan, "Sayangnya begitu. Mama tidur saja," aku berjinjit untuk mencium pipinya, "Selamat malam. Tidur nyenyak...,"

"Hyunjin tidur mana?" Mama mengusap rambutku, "Jangan sekamar ya... nanti belajar pintu kamarnya di buka."

"Iya Mama...," Hyunjin mengucek matanya, "Mama Donghyun tenang aja,"

"Kopi di lemari atas," Mama selalu tahu apa yang terjadi ketika aku membawa seorang kawan untuk tugas kelompok. "Makan malam tinggal di panasin."

Kecupan mendarat di pipiku, "Jangan larut ya... Mama gak maksa, kalau enggak sanggup tidur aja."

Mengangguk. Hyunjin juga. Kami berlalu ke kamarku dan melempar tas masing-masing. "Hyunjinie duluan mandi ya? Bawa baju ganti enggak?"

Hyunjin menatapku balik, "Bukannya kita semua punya baju ganti di bawah kasur Hyunmi?"

"Ahhh...," aku menepuk kening, "lupa. Mandi aja, Hyunmi ambilin bajunya."


~Pine Tree~


01:35 AM

Aku menguap, membereskan buku-buku yang berserakan. Hyunjin tidur di tengah tugas. Membuatku harus menarik laptop dari hadapannya dan mengerjakan bagian kami.

Kami menghabiskan 2 gelas kopi, namun kafein tak mau bekerjasama. Seolah enggan membangunkan kami yang benar-benar mengantuk.

"Astaga...," desahku. Tubuh Hyunjin tidak bisa di bilang ringan. Tak mungkin aku menyeretnya keluar kamar. Jadi kuputuskan untuk mengganjal kepalanya dengan bantal dan menyelimutinya. Lalu membanting diriku ke kasur.

Pine Tree || Pacadong/YoungdongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang