hallo guys, ini cerita pertama aku. semoga kalian suka, dan aku harap kalian bisa menikmati ceritanya yaaaa👉👈
• 💙 slmt mmbca 💙 •
____🍦🍦🍦
"Jemput Anin nanti pagi." pinta Nindya kepada pacarnya.
"Gampang, asal roti coklatnya aja jangan lupa." balas cowok yang berstatus pacar Nindya itu.
Iya pacarnya Nindya yang tak lain dan tak bukan adalah Raditya Mahendra atau yang biasa dipanggil Radit. Cowo yang selalu terpenuhi kebutuhannya dan tak pernah kekurangan apapun, memiliki paras yang sangat tampan, tinggi badan yang cukup ideal, mempunyai alis tebal, hidung mancung, orangnya hebat dalam bermain futsal. Raditya adalah cowo populer yang banyak di sukai siswi-siswi SMA Priwa, dia akan menjadi bucin jika didekat Nindya.
Namun heran bagaimana cowok seperti Raditya memilih berpacaran dengan cewek yang seperti Anindya? Ya Nindya, alias Anindya Mahiera yang biasa dipanggil Nindya atau Anin, cewe biasa-biasa saja yang terkenal cerewet dan berkulit putih. Nindya baik menurut beberapa orang yang sudah mengenalnya saja. Nindya mempunyai tinggi badan yang tidak terlalu tinggi. Yaa bisa dibilang agak pendek tapi tidak terlalu pendek untuk ukuran siswi SMA. Tinggi badan Nindya dan Raditya jauh berbeda bahkan bedanya hampir puluhan cm, sekitar 22 cm bedanya, Nindya juga bukan tergolong siswi cantik di sekolah.
"Dit?" panggil Nindya.
"Hm, kenapa?" jawab Raditya sambil memperhatikan Nindya yang memasang ekspresi murung. "Heh, lo kenapa?" lanjutnya sambil mengangkat dagu Nindya sampai wajahnya terangkat dan mata keduanya bertatapan.
"Radit gak malu punya pacar kayak Anin?" tanya Nindya, dan setelah itu air mata yang ia tahan agar tidak keluar justru terjun membasahi pipinya dan yang bisa ia lakukan hanya menunduk tak mampu lagi menatap Raditya.
"Kenapa gue harus malu?"
"Malu karna pacaran sama Anin, Anin kan jelek."
"Kata siapa jelek."
"Kata orang-orang."
"Menurut gue lo cantik."
Dengan gerakan cepat Nindya mendongak dan menatap mata Raditya, keningnya mengerut tak percaya.
Nindya memang seperti itu, dia selalu merasa tidak pantas menjadi pacar Raditya, padahal Nindya itu perempuan biasa pada umumnya bahkan dia bisa disebut perempuan cantik ketambah sifatnya yang sangat friendly kepada siapa saja dan suka membantu orang disekitar yang sedang kesusahan. Bukankah akhlak seharusnya diutamakan dari pada fisik? Mungkin karna sifat Nindya yang berbeda dengan perempuan lain yang membuat Raditya suka padanya.
Nindya tidak pernah bosan menanyakan hal seperti ini, bagaimana tidak? Hampir setiap dia melewati kerumunan para siswi baik adik kelas, kakak kelas ataupun yang seangkatan dengannya, jika dia lewati mereka pasti sedang bergosip membicarakanya. Ya pasti tentang dirinya yang bisa berpacaran dengan cowo sekeren Raditya sedangkan Nindya? Hanya gadis biasa-biasa saja.
"Gak usah dengerin kata orang, cukup jalanin aja. Lo punya gue, Anindya." ucap Raditya lembut, Nindya hanya menjawabnya dengan sebuah anggukan. Percayalah, jantung Nindya tidak berdetak normal saat ini.
"Inget Nin. Gue sayang sama lo bukan karna fisik lo." jelas Raditya yang kemudian menarik pelan Nindya hingga dia duduk diatas motornya.
Raditya menangkup kedua pipi bapau pacarnya dengan tangannya. "Tatap mata gue!" Nindya menatap Raditya ragu-ragu. "Mulai detik ini gue gak mau denger kata-kata kaya tadi keluar dari mulut lo lagi, paham?" ucap Raditya sambil menunjuk bibir mungil milik Nindya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex-Boyfriend is My Husband (END)
Romance|| SELESAI || "Gue lebih baik balikan sama mantan dari pada kenal sama orang baru dan harus ngulang semuanya dari awal, itu melelahkan." -Nindya. *** 'Setiap orang ada masanya dan setiap masa ada orangnya' Semakin diamati, Nindya paham betul maksud...