13. Kenyataan pahit

1.1K 78 0
                                    


• 🌈 slmt mmbca 🌈 •
___

 🍦🍦🍦

"Cukup Raka! Jangan bahas tentang itu lagi. Apa kamu tidak mengerti?!" Bentak Artika pada Raka.

"Ma, Radit itu udah besar! Dia udah menginjak umur 17 tahun. Sampai kapan Mama akan menutupi ini semua? Sampai kapan Ma?!" Balas Raka dengan nada suaranya yang meninggi.

"Menutupi apa?"

Deg.

Sosok Raditya, seseorang yang menjadi topik pembicaraan antaraArtika dan Raka datang dengan pertanyaan yang berhasil membuar Artika gugup setengah mati.

Flashback On

"Ma, Abang mau tanya sesuatu sama Mama." tanya Raka pada Mamanya yang sedang memasak didapur.

"Nanya apa?" Jawab Artika sambil memindahkan tumis kangkung buatannya keatas piring.

"Ma, sampai kapan Mama mau menutupi ke Radit kalau dia bukan anak kandung Mama dan Papa?" Tanya Raka yang membuat Artika menghentikan kegiatannya lalu menatapnya datar.

"Sampai Mama siap kehilangan dia." Jawab Artika dengan tenang, lalu ia melanjutkan kegiatannya.

"Tapi Ma, Radit itu bukan siapa-siapa disini! Kenapa Mama harus takut kehilangan dia? Mamah  lupa Mama juga punya abang?!" Bentak Raka yang sudah muak dengan jawaban Mamanya itu.

"Cukup Raka!....."

Flashback Off

"Kenapa diam. Menutupi apa, Ma?" Tanya Raditya sambil menghampiri Artika dan menyalimi tangannya.

Artika diam saja, dia tidak menjawab pertanyaan Raditya. Panik, itu yang Artika rasakan saat ini. Apa ini waktu yang tepat? Apa ini saatnya untuk dia kehilangan satu putranya ini yang jelas-jelas bukan anak kandungnya?

"Bang, menutupi apa?" Tanya Raditya sambil menatap Raka dengan tatapan bingung.

"Menutupi kalau lo bukan anak kandung Papa dan Mama."

Deg.

Sakit, itu yang dirasakan hati Raditya saat mendengar jawaban dari Raka abangnya.

"Ma... Maksud lo ap-paa?" Raditya gugup sekaligus gemetar. Pernyataan abangnya benar-benar membuatnya gugup.

Artika yang sedari tadi diam kini hanya bisa menangis, ia tidak tahu harus bagaimana. Kenapa semuanya harus terbongkar sangat cepat?

Mama minta maaf, Dit. Batin Artika.

"Iya. Lo bukan anak kandung Papa dan Mama, Raditya. Lo anak yang orang tua gua pungut depan rumah!" Perjelas Raka yang berhasil membuat Raditya membeku di tempatnya.

"Cukup Raka!" Bentak Gevin yang baru saja pulang dari kantor. Gevin mendengar semuanya.

"Maaa....." Gevin berjalan mendekati Artika dan memeluk istrinya itu dengan lembut.

"Jangan dengarkan ucapan abangmu Raditya, dia berbohong." Ucap Gevin tanpa menatap siapapun dan tanpa melepas pelukannya untuk istrinya.

"Lalu Raditya harus mendengarkan siapa, Pa?" Tanya Raditya, kelopak matanya sudah dipenuhi dengan cairan bening yang siap terjun keluar dan membasahi pipinya.

Tes..

Sekali kedipan yang Raditya lakukan, berhasil menerjunkan cairan bening yang sudah siap terjun itu.

"Dengarkan ucapan Mama, sayang," Ujar Artika sambil melepas pelukan suaminya dan berjalan mendekati Raditya lalu menggenggam kedua tangannya.

Raditya melepaskan genggaman tangan Mamanya -ralat- Mama angkatnya. Ia berjalan kearah pintu keluar dan pergi meninggalkan Artika, Gevin dan Raka.

My Ex-Boyfriend is My Husband (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang