11. Dino si anak kepsek

808 72 0
                                    

• 🍒 slmt mmbca 🍒•
___

🍦🍦🍦

Nindya berjalan melewati lorong-lorong kelas 10 yang terlihat masih sangat sepi karena jam pembelajaran masih berlangsung.

Saat ini Nindya dalam perjalanan menuju kelasnya. Sepanjang perjalanan ia terus mendumel kesal karena tadi Raditya begitu menyebalkan.

"DASAR CEWE CUPU!" teriak seseorang yang dibarengi tawa terbahak-bahak.

Nindya sangat terkejut mendengar teriakan itu, teriakan siapa yang sangat menggelegar itu? Karena jiwa ke-kepoan Nindya sangat kuat, Nindya berjalan kearah suara yang berada di taman sekolah lebih tepatnya -area baca siswa- .

Nindya sedikit terkejut dengan keberadaan enam cowok yang mengelilingi satu cewek yang terduduk ditanah taman. Cewek itu memakai pakaian olahraga sama seperti dirinya, dan ke Enam cowok-cowok itu juga mengenakan baju yang sama. Tapi, diantara mereka tidak ada yang Nindya kenal satupun. Sepertinya mereka bukan teman sekelas Nindya, lalu mereka siapa?

Ahh .. Nindya ingat, tadi saat jam pelajaran olahraga ada dua kelas dilapangan. Ada kelas 11 dan kelas 10. NAH! berarti yang sedang ada dihadapannya ini adalah anak kelas 10!

Nindya berlali kearah cewek yang terduduk itu dengan menerobos para kumpulan cowok-cowok yang sedari tadi tertawa terbahak-bahak menertawai perempuan yang tersungkur di tanah taman sambil menangis.

Nindya membantu cewek itu berdiri. "Lo gak apa-apa?" Tanya Nindya saat cewek itu sudah berdiri namun  dengan kepala tertunduk.  

Cewek yang Nindya tolong itu hanya menganggukkan kepalanya, Nindya paham betul perasaanya. Pasti dia sangat takut.

Nindya memalingkan pandangannya, ia melihat kesekelilingnya yang terdapat enam cowok yang berdiri mengelilingi dirinya dan cewek yang menangis sambil terduduk di tanah tadi.

"Kalian itu apa-apaan sih? Masih kelas 10 udah berani buly-buly orang. Kalian malu gak sih sama diri kalian sendiri? Kalian itu cowok. Tapi apa? Kalian buly temen cewek kalian!" Bentak Nindya emosi.

Satu diantara anak cowok-cowok itu terkekeh pelan, setelahnya ia berjalan mendekati Nindya. "Urusannya sama lo apa?" Tanya cowok itu sambil mendorong kecil pundak Nindya.

Nindya yang tidak rela mendapat perlakuan seperti itu akhirnya membalas kembali mendorong pundak laki-laki itu hingga terjatuh -ralat- tersungkur lebih tepatnya.

"Lo gak ada sopan-sopannya ya? Gue kakak kelas lo!" Bentak Nindya sambil menunjuk jarinya tepat didepan wajah cowok yang tersungkur karena ulahnya tadi.

"Ka-- kak-- kakak kelas?" Tanya seorang cowok lain yang berada disamping kanan Nindya, laki-laki itu nampak sedikit takut setelah mengetahui bahwa Nindya adalah kakak kelasnya. Makannya ia berkata sedikit terbata-bata.

"Iya! Mau apa lo? Mau gua laporin kalian semua ke guru BK? Iya? Kalian mau?!" Ancam Nindya dengan teriakan melengkingnya. Teriakan sekaligus bentakan Nindya berhasil membuat nyali beberapa laki-laki dihadapannya ini menciut.

"No, gua nyerah deh. Kita baru 1 bulan sekolah disini, gua gak mau ada kasus." Ucap seorang cowok yang berada disisi kiri Nindya.

Cowok yang Nindya dorong hingga tersungkur itu ternyata dalang dari semua ini. Ntahlah namanya siapa, yang jelas cowok itu kini menatap Nindya dengan tatapan kebencian, ia berdiri dibantu oleh teman-temannya yang lain.

Cowok itu berjalan mendekat kearah Nindya. "Gua bakal inget terus sama muka lo!" Ucapnya lalu pergi begitu saja.

Nindya hanya tersenyum sinis kearahnya. Sosok Nindya takut akan hal seperti itu? Mustahil! Ancaman anak ingusan mah gak ada apa-apanya.

My Ex-Boyfriend is My Husband (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang