50. Kado sialan

1.3K 76 0
                                    

• 🌷slmt mmbca🌷 •
____


🍦🍦🍦

Ini adalah hari kelima Nindya dan Raditya sebagai pasangan suami istri. Nindya yang selalu sibuk berlatih memasak dengan mama Anita dan Raditya yang sudah mulai masuk kantor untuk menjalankan tanggung jawabnya.

Selama libur akhir tahun ini Nindya dan Raditya tidak pergi jalan-jalan atau semacamnya, mereka berniat akan tetap dirumah dan bersiap-siap untuk menghadapi kenaikan kelas nanti. Bahkan keduanya sudah berniat akan memanggil guru les privat untuk mengajari mereka beberapa pelajaran agar nanti saat kelas 12 mereka sudah banyak mengerti, apalagi kelas 12 nanti mereka akan disibukkan dengan banyaknya ujian.

Waktu sudah menunjukkan pukul 15.30, sekitar 30 menitan lagi Raditya akan pulang. Seperti biasa, Nindya akan selalu meneror suaminya jika sudah menunjukkan waktu sholat. Seperti saat ini, gadis itu sibuk meneleponi suaminya yang tak kunjung mengangkat teleponnya, bahkan SMS dan pesan chat WhatsApp darinya tidak ada yang dibalas.

Nindya dibuat mondar-mandir. Tak biasanya Raditya seperti ini, sesibuk apapun pasti akan menyempatkan waktu untuk mengangkat telepon atau membalas pesan darinya. Tapi, saat ini berbeda, Nindya jadi was-was sendiri.

"Aduh, kenapa ya?" ucap Nindya dengan perasaan tak enaknya. Taklama handphone miliknya pun berbunyi.

"Hallo, assalamu'alaikum?" Sahut orang disebrang sana.

"Wa'alaikumsalam, kenapa kok baru bisa hubungin? Kamu bikin aku khawatir," tukas Nindya jujur.

"Maaf, sayang, tadi handphonenya ketinggalan diruangan aku."

"Terus kamunya kemana?"

"Meeting,"

Mendengar jawaban dari Raditya Nindya bernapas lega lalu manggut-manggut mengerti. "Ohh, yaudah sana sholat dulu,"

"Oke, aku matiin ya. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam."

Nindya menatap layarnya handphonenya yang sudah tak menampilkan log panggilan, setelahnya ia menghela nafasnya. "Posisi dia gak mudah saat ini," ucap Nindya lalu menatap kosong ke depan.

Pikiran Nindya tiba-tiba berkeliaran kemana-mana. Ia sempat bertanya-tanya, kenapa Raditya ingin capek-capek bekerja dikantor disaat usianya masih menginjak 17 tahun, kenapa ingin cepat-cepat dewasa?

Tapi, disisi lain Nindya kagum pada suaminya itu. Selain pintar dibidang akademik, Raditya juga pintar dalam mengelola bisnis di perusahaan ayahnya, memang suami idaman.

Nindya akui untuk perjodohan yang dipituskan kedua orangtua nya ini tidak terlalu buruk, disini Nindya diuntungkan juga. Karena, ia diberi suami yang bisa menjamin dirinya bahagia dimasa depan.

Karena Nindya sedang datang bulan ia pun jadi tak melaksanakan sholat. Karenanya ia lebih memilih untuk membereskan kamar yang sebenarnya tidak begitu berantakan, tapi karena sedang gabut akhirnya Nindya memutuskan untuk lebih merapikan beberapa barang yang menurutnya berantakan dikamar.

🍦🍦🍦

Waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam, Nindya dan Raditya saat ini sedang menonton tv diruang keluarga. Nindya yang sibuk memakan kripik kentang kesukaannya dan Raditya yang sibuk mengemut permen susu kesukaannya.

"Beuh gila banget tuh cewek! Udah tau bos nya udah punya istri, masih aja di pepet!" Omel Nindya ketika adegan sinetron di tv sedang menampilkan pelakor yang sedang menggoda suami orang lain.

My Ex-Boyfriend is My Husband (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang