6. Salah paham||2

1.6K 140 0
                                    

• 🍟 slmt mmbca 🍟  •
___

🍦🍦🍦

Pagi hari di hari Senin, hari yang banyak dibenci para pelajar SD, SMP dan SMA. Bagaimana tidak? Dihari ini semua murid diwajibkan datang lebih awal daripada hari-hari biasanya, selain itu dihari ini akan diadakan sebuah upacara bendera. Dan pastiiii, itu sangat panas dan melelahkan.

Pagi ini Nindya sudah siap lebih awal dari biasanya, ia menyalakan handphonenya dan membuka aplikasi Whatsapp. Ia membuka room chat-nya dengan Raditya. Nindya lupa tidak mengabari pacarnya itu dari kemarin.

Radittt 🍦

assalamu'alaikum, dit

maaf ya ga ngabarin dri kmrin

smngt sekolahnya untuk hari ini <3

Nindya menatap pesan chat-nya yang baru saja ia kirimkan pada Raditya. Pacarnya itu tidak langsung membalas padahal ceklis dua abu-abu.

"Apa lagi di jalan ya?" gumam Nindya pada dirinya sendiri.

"Belom berangkat, Nin?" tanya Miko ketika mendapati Nindya yang masih duduk anteng di kursi depan rumah.

Nindya menoleh kearah Miko. "Bentar lagi."

"Berangkat sendiri?"

"Hm."

"Gua anter, mau?"

"Gak usah gua mau bawa mobil sendiri. Ya udah, gue duluan ya."

Miko hanya mengangguk lalu berjalan ke dalam rumah.

Nindya bangkit dari duduknya lalu berjalan menuju mobilnya yang sudah di siapkan oleh satpam.

Nindya sudah berpamitan dengan orang tuanya dan om, tantenya. Dia pergi ke sekolah dengan mengemudi mobilnya sendiri. Nindya benar-benar merasa bersalah karena tidak mengabari Raditya dari kemarin. Nindya pastikan pacarnya itu sedang marah padanya saat ini.

🍦🍦🍦

Tak lama Nindya sampai disekolah, karna jarak dari rumah Nindya ke sekolah cukup dekat, membuat Nindya bisa sampai lebih cepat ke sekolah. Ia melajukan mobilnya kearah parkiran mobil.

Setelah memarkirkan mobilnya, dia melihat keparkiran motor. Keningnya mengerut ketika tidak mendapati motor Raditya disana.

"Radit belum dateng juga? Dia kemana? Apa gak bawa motor? Gua cek ke kelas aja deh."

Setelahnya Nindya bergegas ingin cepat-cepat ke kelas agar bisa bertemu dengan Raditya.

Bruggg.

"Aw!" Pekik Nindya.

"Aduh, jatoh ya mbaknya? Kasian deh." Ejek seseorang yang membuat Nindya terjatuh.

"Lo jahat banget sih senggol gue sampe jatoh? Emang gue salah apa sama lo?" tanya Nindya yang kemudian bangkit berdiri. Nindya menatap Syerlin dengan tatapan tak suka. Ya! Syerlin Anggira anak kelas 11 IPS 3, orang yang membuat Nindya terjatuh.

"Idih biasa aja dong liatnya, gua colok juga ni mata lo!" Balas Syerlin ketus.

Nindya hanya menggelengkan kepala tak habis pikir. Tak mau ambil pusing, melanjutkan jalannya. Tanpa Nindya sadari, kelingking tangan kirinya berdarah. Nindya merasakan kesakitan namun soal darah yang bercucuran dikelingkingnya tidak ia pedulikan, yang pasti ia hanya ingin segera sampai kelas dan menemui Raditya.

My Ex-Boyfriend is My Husband (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang