34. Orang tua kandung

1K 73 0
                                    

Jangan lupa vote sksksk
• 👑 slmt mmbca 👑 •
___

🍦🍦🍦

Sekarang tepat pukul 2 siang. Raditya kabur dari sekolah, setelah kejadian di kantin tadi pagi dia merasa malas bertemu dengan teman-temannya di kelas.

Raditya saat ini berada di kamarnya, dia bisa berhasil masuk ke dalam rumah karena beralasan kepada Mamanya bahwa dia sedang tidak enak badan lalu memutuskan untuk pulang. Otak Raditya memang cukup cerdik dalam hal apapun, contohnya dalam hal berbohong. Untung sang Mama tidak menyadari jika dia tak membawa tasnya, maka dari itu ia aman.

"Gabut banget nih, gue enaknya ngapain ya?" Monolog Raditya pada dirinya sendiri.

Dia sudah mengganti baju seragamnya dengan pakaian santai. Hanya berbaringan di kamar saja membuat Raditya bosan, punggungnya merasakan pegal.

"Gue gak punya temen sekarang." Ucapnya lagi dengan tatapan kosong ke depan.

Mungkin setelah perbuatannya menonjok Farhan tadi di kantin, dia tidak akan bisa berteman lagi dengan teman-temannya. Sebenarnya bukan Raditya yang tidak ingin berteman, tapi pemikirannya berpikir bahwa teman-temannya akan membencinya.

tok tok tok.

Raditya langsung tersadar dari lamunannya ketika pintu kamarnya diketuk oleh seseorang.

"Dit, boleh Mama masuk?" Ucap seseorang yang mengetuk pintu kamar Raditya, ternyata itu Artika, Mama angkatnya.

"Boleh, Ma." Jawab Raditya yang kemudian membukakan pintu kamarnya.

Saat pintu terbuka, pemandangan yang Raditya lihat adalah wajah cantik dari Mamanya. Mama yang begitu ia sayang, meski ia tahu, dia hanya anak angkat dari beliau.

"Masuk, ma." Ujar Raditya yang kemudian membawa Mamanya untuk duduk disofa yang ada di dalam kamarnya.

Raditya dan Artika sudah duduk disofa, Artika menatap Raditya intens, senyum terlukis indah dibibirnya.

"Sayang, untuk malam siap-siap ya." Ucap Artika sambil mengusap pipi Raditya dengan sayang.

Raditya mengerutkan keningnya. "Emangnya kita mau kemana, Ma?" Tanyanya kemudian.

"Kamu mau kan ketemu sama orang tua kandungmu, Nak?" Tanya Artika lembut.

Seketika Raditya merasakan jantungnya berhenti berdetak. Mendengar kata 'orang tua kandung' membuat ia berpikir harus berbuat apa. Raditya memang ingin bertemu dengan kedua orang tua kandungnya, tapi ada perasaan yang mengganjal dihatinya.

"Radit? Kamu maukan, Nak?" Tanya Artika yang berhasil membuyarkan lamunan Raditya.

"Hah? em.. aku, em.." Raditya nampak ragu, ia bingung harus bagaimana. Apakah dia akan sanggup melihat orang tua kandungnya? Orangtua yang telah membuangnya dan menelantarkannya?

"Kamu gak mau ya?" Artika melihat keraguan diwajah anak angkatnya itu. Ia paham betul perasaan Raditya, pasti ia berpikiran bahwa orang tua kandungnya itu telah membuangnya. Tapi kenyataannya tidak seperti itu, Artika harus menjelaskan semuanya.

"Pasti kamu tidak ingin bertemu dengan mereka karena kamu berpikir mereka telah membuangmu kan, sayang?"

Raditya menganggukan kepalanya, ekspresi wajahnya berubah datar.

"Tapi kenyataanya tidak seperti itu, Nak." Lanjut Artika yang langsung mendapat tatapan bingung dari Raditya.

Artika tersenyum, kemudian menceritakan semuanya yang pernah Anita ceritakan kepadanya.

My Ex-Boyfriend is My Husband (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang