• 🤵 Slmt mmbca 👰 •
_____
🍦🍦🍦
Satu minggu berlalu sudah. Nindya dan kelima sahabatnya sudah kembali ke Jakarta setelah lima hari berlibur di Bali.
Saat-saat yang ditunggu-tunggu, hari dimana ikatan sakral itu akan menyatukan dua insan yang dulu sempat berpisah tapi kini kembali menyatu dengan ikatan pernikahan.
Julukan 'calon mantu' kini melekat pada diri Nindya setiap kali berbincang dengan kedua orangtua kandung maupun orangtua angkat Raditya, begitupun sebaliknya.
Jantung yang terus berdebar melebihi biasanya yang Nindya rasakan saat ini, ia hanya bisa menatap dirinya sendiri dipantulan cermin dengan raut wajah penuh khawatir.
Hiasan make up yang melekat di wajahnya memberikan banyak efek pada Nindya, gadis itu terlihat cantik berkali-kali lipat dari biasanya.
Tak hanya calon pengantin wanita saja yang jantungnya berdetak tak karuan, tapi pengantin pria pun tak kalah dek-dekan. Dia Raditya, cowok itu terus saja menggerutu karena bibirnya selalu keseleo dalam menghapalkan ijab kobul. Bahkan Raditya sempat berkata, 'kenapa gak papa aja yang ijab kobulin? Kan aku harusnya terima enak aja'. Ya, dengan begitu tanpa dosanya cowok itu berucap pada Bram papanya.
"Arghhh! Si Anin nama lengkapnya apa nama lengkapnya? Ya ampun gue lupaaaa." Pekik Raditya histeris. Hal itu membuat ke-empat temannya terpelonjat kaget.
Farhan yang semula sedang memainkan handphonenya terpaksa menolehkan kepalanya kearah Raditya yang terus saja mengoceh dan menggurutu tidak jelas.
"Anindya Mahiera." Ucap Farhan memberitahu.
Raditya langsung menjentikkan tangannya, "Nah itu! Kenapa gue malah nyebut Anindya Mahira?." Ucap Raditya lalu geleng-geleng kepala mengingat betapa bodoh dirinya.
"Awas salah sebut lagi, nanti gak jadi nikah, sukurin lo." Ujar Zikri berniat menggoda Raditya.
Raditya yang digoda oleh temannya itu hanya bisa menatap Zikri dengan tatapan mautnya. Sedangkan Zikri malah tertawa ngakak.
"Bener-bener ngebet nikah, anjir!." Seru Heru yang langsung disambung galak tawa Zikri yang semula belum mereda malah kembali dibuat ngakak hanya karena mendengar ucapan Heru.
"Bener banget tuh, ngebet malam pertama ini mah ey!." Kali ini Nanang yang bersuara.
Heru mengangguk antusias, "Gak sabar main kuda-kudaan sama si Anin, Nang." Ujar Heru lalu tergelak di lantai bersama Zikri.
"Nanti mainnya sepuluh ronde ya." Lanjut Zikri menggoda Raditya yang kini memasang wajah tak santai. Dengan sigap cowok itu melempar kedua sepatu yang ia kenakan hingga mengenai pipi Heru dan Zikri. Untung Nanang duduk sebelah Farhan, jadi dia aman dari amukan Raditya.
"Terus aja lo berdua goda gue! Sebenarnya kalian berdua sirik kan karna gue udah mau punya istri, sedangkan lo berdua masih jomblo?!." Ucap Raditya tajam.
Heru menggeleng keras dengan tangan disilang-silangkan. "No!! gue engga, nih si kang cendol masih sendiri." Ucapnya dengan menunjuk Zikri tepat di hidungnya, cowok itu membuat hidung Zikri menyerupai hidung babi.
"Anjim! Lo gak usah nunjuk sampe di teken-teken juga idung gue, mentang-mentang idung gue mancung lo teken-teken!." Protes Zikri lalu mencebikkan bibirnya cemberut, cowok itu berdiri menghampiri Nanang dan Farhan. Zikri bersikap layaknya sedang merajuk gara-gara Heru.
"Gak usah monyong gitu bibir kamu, Zik, mirip Soang nenek saya jadinya."
Oke, kali ini Farhan pun ikut tertawa. Cowok itu baru mendengar kata 'Soang' ia yakin itu adalah nama hewan dalam bahasa daerah Nanang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex-Boyfriend is My Husband (END)
Romansa|| SELESAI || "Gue lebih baik balikan sama mantan dari pada kenal sama orang baru dan harus ngulang semuanya dari awal, itu melelahkan." -Nindya. *** 'Setiap orang ada masanya dan setiap masa ada orangnya' Semakin diamati, Nindya paham betul maksud...