61. Kelulusan Check!!

1K 76 0
                                    

✨ Selamat membaca ✨
__

"Good bye, putih abu!"

🍦🍦🍦

Pagi ini sekolah nampak ramai walau masih jam 7 pagi, hal itu dikarenakan ada kelulusan untuk siswa kelas 12 angkatan ke-23 SMA Priwa.

Parkiran mobil dan motor yang tersedia disekolah sudah padat karena yang parkir tidak hanya kendaraan murid dan guru, tapi kendaraan para orangtua juga.

Raditya memarkirkan mobilnya setelah menemukan tempat parkir yang kosong. Nampaknya para lulusan tahun ini sangat antusias sampai-sampai jam 7 pagi sudah disekolah, padahal acara dimulai pada pukul 8 pagi.

"Aku pastiin keluarga kita doang yang datangnya se-rw," gurau Raditya yang disambut kekehan dari Nindya.

Jika dipikir-pikir ada benarnya juga, murid lain palingan yang datang Ayah dan Ibu mereka. Tapi jika untuk Nindya dan Raditya, mereka pastikan yang datang akan benar-benar banyak.

Setelah memastikan mobil terparkir rapi, Nindya dan Raditya bergeges menuju kelas untuk bertemu dengan teman-teman mereka. Hari ini setiap murid membawa bucket bunga, ada yang dikasihkan untuk temannya ada pula untuk pacar mereka. Sama halnya dengan Nindya dan Raditya, mereka masing-masing membawa bucket bunga dan kado yang sengaja direncanakan dengan teman-teman mereka untuk tukar kado setelah acara kelulusan selesai.

Saat sampai didalam kelas ternyata sudah hampir semua murid sudah datang, diantaranya juga teman-teman Nindya dan Raditya.

"Hai, bro. Happy Graduation!" Ucap Raditya pada Farhan yang tengah duduk dibangkunya bersama Syifana.

Farhan bangkit berdiri. "Too,"

Keduanya melakukan tos ala-ala persahabatan mereka. Setelah dari Farhan, Raditya pun melakukan hal yang sama pada Heru, Zikri dan Nanang. Dan ber-highfive dengan Miko.

"Aniin. Happy Graduad yaa!" Ujar Syifana lalu memeluk Nindya erat.

Jiko cowok-cowok tidak ada sedih-sedihnya diacara perpisahan ini, maka para cewek-cewek pasti menangis karena tak ingin pisah.

"Gue gak mau pisah dari kalian," rengek Nasya yang diangguki semua sahabatnya.

Kini para cewek itu sudah saling merangkul membentuk lingkaran untuk menyiapkan diri agar sanggup untuk berpisah. Mau tidak mau, mereka nyatanya harus berpisah untuk menempuh pendidikan selanjutnya.

"Aaaaa, gue gak mau kuliah di Depok!" Jerit Regina, cewek berbadan gembul itu kini sudah menangis.

"Aaa, Rere, dont crying dong." Ucap Syifana yang kini sudah berkaca-kaca.

Sementara para cowok hanya bisa menatap aneh para cewek yang kini tengah menangis berjamaah.

"Kita gitu juga, asik kayaknya ya," celetuk Heru yang mendapat toyoran kepala dari Zikri.

"Lebay bego!" Ucapnya ngegas.

"Yeeee! Lo jangan gitu, nanti giliran dirumah aja lo nangis-nangis gak mau pisah dari gue," cibir Heru lalu bersedekap dada menatap angkuh Zikri.

"Idih! Justru gue harus bersyukur karena bisa pisah dari spesies kayak lo!" Ucap Zikri penuh penekanan.

Farhan hanya bisa menatap sebal Zikri dan Heru, keduanya memang suka sekali membuat bising.

"Jangan ngomong hal yang nantinya lo sesali, Zik," ucap Farhan lalu keluar kelas karena pengumuman acara kelulusan sudah memperingati untuk seluruh angkatan kelas 12 agar segera menuju lapangan.

My Ex-Boyfriend is My Husband (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang