FYI :
Jika menemukan gaya penulisan yang berbeda dipart selanjutnya, itu tandanya blum di revisi yaaaa. makasiii^^
enjoyy ~~• 🌊 slmt mmbca 🌊 •
___
🍦🍦🍦
Raditya menghentikan motornya dipinggir jalan. "Turun" ucap Raditya yang terdengar dingin.
Syerlin yang sedang di bonceng pun mengerutkan keningnya. "Maksud lo, gue turun?" tanya Syerlin yang membuat Raditya berdecak kesal.
"Tukang galon! Ya elo lah." kesal Raditya sambil melepas helmnya.
Syerlin terkejut, dengan cepat ia turun dari motor Raditya. "Mana helmnya?" ucap Raditya lagi, sambil mengulurkan tangannya.
Syerlin lagi-lagi dibuat bingung oleh Raditya, tadi menyuruhnya turun, sekarang meminta helm yang masih di pakainya. Apa dia akan menurunkannya disini? Syerlin terus berada dipikirannya. Tangannya bergerak untuk melepaskan helm milik Raditya yang Raditya pinta tadi. Dengan ragu Syerlin menyerahkan helm milik Raditya dan dengan cepat Raditya ambil.
Raditya menyalakan motornya. "Lho? Lo mau tinggalin gue disini?" Tanya Syerlin yang mendapatkan senyuman sinis dari Raditya.
"Menurut lo?" Ucap Raditya yang kemudian melajukan motornya menjauhi Syerlin.
"Eh, eh!" Syerlin berusaha menyusul Raditya yang sudah melaju meninggalkannya.
"RADIT ANTERIN GUE BALIK!" Teriak Syerlin yang sudah pasrah dan berhenti dari larinya.
"Sialan." umpat Syerlin sambil menghentakkan kakinya.
Suara klakson motor terdengar jelas ditelinga Syerlin, Syerlin mencari dari arah mana klakson motor itu. Motor Zikri berhenti di depan Syerlin, Zikri yang diam diatas jok motornya pun menatap Syerlin dengan miris. "Kasian ya bund, baru jadian tapi udah diturunin dipinggir jalan. Ck, miris gue liatnya." Ucap Zikri yang berhasil mengundang emosi Syerlin.
"Diem lo dedemit, Priwa! Mau gue tonjok lo?" Bentak Syerlin sambil mengepalakan tangannya ke udara seolah ia akan menonjok muka Zikri.
Zikri hanya tersenyum sinis, kemudian menghidupkan kembali motornya dan melanjutkan perjalannya lagi.
"Sialan banget tuh orang." Umpat Syerlin sambil terus mentap motor Zikri yang mulai menjauh darinya.
Jika kalian tanya kenapa Zikri bisa tahu jika Syerlin dan Raditya jadian, dia dan yang lainnya sudah tau kejadian di parkiran dari seorang siswi yang bernama 'Sasa' dia adalah salah satu cewek yang menontoni kejadian dari awal sampai akhir, dimana Raditya memutuskan Nindya sampai dengan Raditya jadian dengan Syerlin.
Karena Raditya menurunkan Syerlin dipinggir jalan, dengan berat hati ia harus mencari taxi untuk bisa pulang ke rumahnya. Keberuntungan masih berpihak pada Syerlin. Didekat Syerlin terlihat sebuah taxi, dengan cepat ia melambai-lambaikan tangannya agar taxi berhenti dihadapannya.
Syerlin pulang kerumahnya dengan taxi, dalam hatinya ia terus memberikan sumpah serapahnya untuk Raditya yang telah menurunkannya dipinggir jalan.
🍦🍦🍦
Mobil Nindya terparkir di garasi rumahnya, Nindya turun setelah mobil berhenti. Matanya yang sembap akibat menangis itu mengundang banyak perhatian dari warga rumah. Berawal dari Bi Asih yang sedang menyiram tanaman dan Mang Ujang yang sedang mencuci mobil Bunda Nindya. Kedua ART itu menatap heran kepada Nindya yang baru saja masuk kedalam rumahnya dengan keadaan matanya yang sembap.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex-Boyfriend is My Husband (END)
Romance|| SELESAI || "Gue lebih baik balikan sama mantan dari pada kenal sama orang baru dan harus ngulang semuanya dari awal, itu melelahkan." -Nindya. *** 'Setiap orang ada masanya dan setiap masa ada orangnya' Semakin diamati, Nindya paham betul maksud...