Sisi Buruk Dito

41 3 0
                                    

Sekuat apapun lo nutupin semuanya,
Mata lo gak bisa bohong, kalau lo memang cinta sama dia.

-Raya Aurora

Saat raya menengok kesampingnya, dito sudah tidak ada.

Dito kemana? Batinnya.

"Eh rin, dito kemana?" Tanya raya merusak fokus sherin yang sedang melihat zico dan lyla.

"Mana gue tau" Ucap sherin, lalu sherin melihat kantong celana miliknya seperti sedang mencari sesuatu. "Gue gak ngantongin tuh bocah."

"Ngeselin lo nyuk! Gue nanya serius malah dijawab asal" geram raya kepada sherin yang menurutnya mempunyai tingkat bego yang sudah akut.

Sherin sih santai santai aja.

Lalu raya pergi meninggalkan sherin untuk mencari dito. Entah mengapa raya khawatir dengan lelaki itu.

"Woy raya! Mau kemana lo? Kok lo ninggalin gue sih! Tega amat ninggalin cewe sekalem gue! Gue pecat lo jadi sahabat!" Bacot sherin membuat raya berhenti dan menengok ke arahnya.

"Mau cari pergadaian buat tuker tambah lo jadi duit!" Ujar raya lalu dia benar benar pergi meninggalkan sherin sendirian.

Sherin mengelus dadanya dramatis.

"Duh gustiiiii, sabar kan sherin yang kalem ini. Lama lama sherin gak kuat punya sahabat yang bacot kayak raya" ucap sherin berdialog dengan dirinya sendiri. Miris, sudah jomlo ditinggal sahabat lagi haha!

"Dari pada gue disini sendiri, mending gue nyamperin lyla sama zico aja deh. Itung itung latihan jadi orang ketiga haha" lalu sherin menghampiri lyla dan zico yang sedang asik mengobrol.

***
Raya memutuskan untuk mencari dito, namun dia tidak menemukan dito di sekitaran kantor polisi tempat bima ditahan.

Lalu raya mencari dito diluar kantor polisi, dan benar. Raya menemukan dito sedang duduk sendirian sambil meminum es cendol, namun tatapan dito kosong. Dito bengong dengan tangan yang masih memegang cendol.

Raya paham sekali mengapa dito seperti ini. Dari pada sherin dan lyla, hanya raya yang selalu peka akan keadaan.

Lalu raya menghampiri dito, dan memukul bahu lelaki itu, untuk membuyarkan lamunannya.

"Dito" Ucap raya, lalu dia duduk disamping dito.

"Loh ray? Kok lo disini?" Tanya dito terheran karena tiba tiba raya sudah ada disampingnya.

"Gue yang seharusnya nanya sama lo, kenapa lo disini sendirian. Malah megang es cendol lagi." Ujar raya terkekeh, pasalnya sekarang ini dito seperti anak jalanan.

Dito tersenyum dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Gapapa" ucap dito singkat sambil menatap es cendolnya yang sudah tidak dingin

"Jangan ngomong gapapa dong. Kayak cewe aja kalau lagi ngambek" ujar raya

Dito hanya tersenyum, Enggan membalas perkataan raya tadi.

"Lo suka lyla ya?" Tanya raya yang membuat dito salah tingkah.

Anjeng. Kenapa raya bisa tau gue suka lyla? Gue harus bilang apa?

Kisah KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang