Jangan lupa vote sebelum membaca❤
Happy Reading manteman.Perpisahan mungkin adalah jalan yang terbaik untuk kita. Tidak apa, jika jodoh pasti akan menemukan jalannya.
-Raya Aurora
Saat ini raya dan tiyo sedang dijalan menuju rumah raya. Tidak ada yang membuka obrolan, hanya suara kendaraan dan gesekan Ban motor yang terdengar ditelinga mereka masing masing.
Pikiran mereka berdua sedang kalut, tiyo dengan beribu pertanyaan yang ada di otaknya perihal raya yang memutuskannya secara tiba tiba, dan raya yang dihantui rasa bersalah karena telah memutuskan hubungannya dengan tiyo.
Sampai akhirnya motor sport hitam milik tiyo memasuki perkarangan luas rumah raya.
"Ray? Udah sampe" Ujar tiyo.
Namun, raya tidak mendengar. Dia sibuk dengan lamunannya.
"Sayang udah sampe." Ujar tiyo lagi, sambil mengelus puncak kepala gadisnya itu.
"Eh?" Raya kaget. Kenapa tiyo masih memperlakukan dia dengan manis? Padahal satu jam yang lalu dia sudah menyakiti perasaan lelaki itu.
Merekapun turun dari motor tiyo.
"Ray" Ucapan tiyo membuat raya menoleh kepadanya.
"Kapan kita balikan?" Rengek tiyo kepada raya, dengan wajah seperti anak bayi meminta susu.
"Tiyo please...." lirih raya, dia tidak mau tiyo seperti ini. Mau bagaimanapun hubungannya dengan tiyo sudah berakhir semenjak dia mengatakan kata putus ditaman sekolah tadi.
"Coba kasih tau aku ray, hal apa yang bisa buat aku balikan sama kamu?" Mata tiyo kembali berkaca kaca. Tangan tiyo saat ini menggenggam erat jari tangan raya.
Tapi sebisa mungkin raya tidak mau terbawa suasana, raya melepaskan genggaman itu. Tekad nya sudah bulat, keputusannya untuk berpisah dengan tiyo adalah yang terbaik menurutnya, walaupun menurut tiyo ini adalah yang terburuk.
Raya menatap tiyo dengan tatapan sendu, tidak ada lagi kilatan ceria dimatanya. "Belajar lupain aku ya?"
Degh. Hati tiyo begitu sesak. Ucapan raya benar benar membuat dunianya hancur seketika.
"Oke, kalau itu yang lo mau." Ucap tiyo dengan menatap lekat manik gadis yang selama ini ia cintai dengan tatapan marah, dan kekecewaan.
Lalu tiyo pergi menuju motornya dan meninggalkan perkarangan rumah raya, dengan raya yang masih tetap menatap punggung tiyo yang terus menjauh.
Rayapun masuk kedalam rumahnya, seperti biasa, tidak ada orang lain kecuali dirinya. Raya langsung saja masuk kedalam kamarnya, tidak lupa untuk mengunci pintu kamar miliknya.
Munafik jika dia mengatakan tidak sakit hati, setelah mengatakan kalimat putus kepada tiyo. Bagaimanapun tiyo sudah mewarnai hari harinya selama ini. Membuat dia lebih merasa berharga menjadi manusia.
Cairan bening keluar dari mata indah raya, raya sudah tidak bisa menahannya lagi, perasaannya sakit, hatinya hancur. Raya tidak bisa bohong, Dia sangat menyayangi tiyo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Kita
Teen Fiction[Tidak ingin baper? JANGAN BACA!] [On Going] Update seminggu dua kali ya😚 Lyla Angela, perempuan bermata coklat cerah, mempunyai lesung pipit dipipi sebelah kirinya, serta memiliki senyum yang sangat manis. seorang perempuan cerewet. Egois. Keras k...