Harus Berakhir

37 4 3
                                    

Aku gagal menjadi laki laki ketika membuat gadis ku menangis.

-Tiyo Andreas

Mentari cerah menerpa pagi yang ceria, saat ini lyla sedang menunggu dito untuk pergi bersama ke sekolah.

Namun, sudah 15 menit lyla menunggu dito, dito belum juga menjemputnya. Lyla sudah menelpon dito berkali kali, namun tidak pernah diangkat. Padahal rumah lyla dan dito tidak begitu jauh, seharusnya hanya dengan waktu 10 sudah sampai.

15 menit lagi gerbang sekolah ditutup, terpaksa lyla harus memesan ojol untuk pergi kesekolah. Jika tau dito tidak akan menjemputnya, lyla akan meminta ayahnya tadi pagi agar mengantarkannya kesekolah.

Rugi 15 ribu. Uang jajan lyla jadi berkurang gara gara dito tidak menjemputnya. Menyebalkan!

"Dengan mbak lyla?" Tanya abang ojol yang baru saja sampai.

"Iya bang. Ayok cepetan jalan, sesuai aplikasi ya. Gerbang sekolah saya 10 menit lagi ditutup. Saya gak mau kena hukuman gara gara telat." Cerocos lyla, tidak memberikan kesempatan untuk abang ojol berbicara kepadanya lagi.

Abang ojol hanya mengangguk, lalu melajukan motornya sesuai aplikasi. Dia juga tidak ingin kena semprot anak abg yang sepertinya sedang dalam mood buruk saat ini.

***
Saat ini lyla sudah sampai di depan sekolahnya, untung saja gerbang sekolahnya belum ditutup sama mang cecep. Lyla langsung turun dari motor abang ojol, lalu memberikan sejumlah uang pas sesuai aplikasinya.

"Makasih ya bang, maaf tadi saya jutek. Abisan saya sebel bang sama sahabat saya, gak jadi jemput tapi gak bilang bilang dulu." Lyla jadi curhat sama abang ojolnya. Abang ojol tersenyum, dia paham sekali anak abg seperti lyla itu seperti apa.

"Iya neng gapapa. Lain kali jangan gitu ya, cantiknya ilang kalau neng jutek kayak tadi" Kata abang ojolnya ramah.

"Yaela abang, yaudah saya masuk dulu ya. Babay abang ojol baik!" Ujar lyla, lalu lyla meninggalkan abang ojol dan jalan memasuki gerbang sekolahnya.

Saat lyla sudah masuk dalam area sekolahnya, motor dito datang.

Atensi lyla terfokus kepada dito dan seorang perempuan yang diboncengnya.

Itu siapa ya cewe yang dibonceng dito? Apa cewe baru dia? Kok dia gak cerita ke gue sih? Pantes aja dia gak jemput gue. Batin lyla terus bertanya tanya.

Lalu dito dan perempuan itu turun dari motor milik dito, Dan ditopun membantu perempuan itu untuk membuka helm full facenya.

Lyla terus memperhatikan mereka. Sampai akhirnya lyla terkejut ternyata perempuan yang dibonceng dito barusan adalah,

Raya.

Saat lyla masih terbengong, raya dan dito menghampirinya.

"Eh ly!" Ucap raya memukul bahu lyla untuk menyadarkan lamunannya.

"Duh raya!" Ujar lyla kaget.

"Sorry ly, gue gak jemput lo. Gue jemput raya tadi, kasian dia kesiangan gak ada yang anter." Ucap dito santai, seperti tidak ada masalah.

Kisah KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang