Sekedar teman? Sahabat? atau lebih?

37 4 0
                                    

Udah jadi mantan, gak usah possesive gitu. Lo harus terima kenyataan kalau dia itu bukan milik lo lagi. Jangan bertindak seolah-olah dia pacar lo. Jangan jadi bucin sama mantan, itu semakin buat lo terlihat menyedihkan.

-Dito Saputra

"Bantuin gue lupain tiyo dit." Jeda raya, "Lo mau kan jadi pacar gue?"

"HAH?!"

Dito tekejut atas permintaan raya barusan. Saat ini dito menatap raya dengan wajah datar tanpa ekspresi.

Orang yang ditatap hanya terkekeh, sebenarnya apa yang lucu?

"Biasa aja tuh muka. Muka serius gitu bukan lo banget dit haha"

"Gue cuma bercanda" Sambung raya lagi.

Namun dito masih setia ditempatnya tanpa mengatakan apa-apa. Ekspresinya pun masih sama.

"Ditooo! Ngomong dong njing. Toxic nih gue." Ujar raya sambil mengklitiki dito.

"Ray, udah ray udah geli bego." Kata dito berusaha membujuk raya.

"Yak abisan lo diem mulu kek mayat idup. Gue bercanda. Lo malah respon nya gitu. Gak asik lo! Hibur gue dong. Gue abis putus nih." Ujar raya sewot.

"AYO MABAR YO RAY MABAR!" Teriak dito tepat ditelinga raya.

Spontan raya menutup telinganya.

"SIALAN DITO BACOT LO!" jeda raya. "GUE GAK BISA MABAR. GUE GAK MASAK HARI INI. KALO LO LAPER BELI MAKAN SANA! GUE GAK BISA MABAR SAMA LO, GUE MASIH KENYANG." balas raya dengan suara toanya.

"Bego amat lo jadi cewe ray" Maki dito.

"Gue gak bisa masak, puas lo?!" Ujar raya dengan emosi. Apa-apaan, dia dibilang bego karena gak bisa masak. Dasar jantan! Kayak dia bisa aja benerin genteng bocor!

"Mabar bukan makan bareng, mabar tuh maksudnya kita join main games online bareng idoy!" Ujar dito gemas.

"Oh.." Raya hanya tersenyum menampakan gigi rapihnya.

"Gue gak ngerti, dan gak mau bisa. Jadi Lo gak usah ajarin gue."

"Pede banget lo. Lagian gue juga ogah kali ngajarin lo, yang ada nanti senewen gue lama-lama."

"Yaudah si."

Tidak ada percakapan setelah itu. Namun raya tidak betah dengan situasi saling diam satu sama lain.

"Dito.."

"Apa? Jangan bilang lo mau jadi pacar gue."

"Bukan itu.." lalu raya menunjuk rambutnya yang hitam lebat yang dia gerai, entahlah dito bukan ahli membaca kode perempuan.

"Persingkat aja. Gue gak paham kode cewe."

Raya memutar bola matanya malas, sosoan ngaku jadi fakboi, masalah kode perempuan aja gak tau maksudnya apa. Payah!

"Gue mau dong lo kepangin rambut gue. Kayak lo kepang rambut lyla."

Dito menggeleng tanda dia tidak mau menuruti keinginan raya.

"Gue gak mau." Ucap dito tegas.

"Loh kenapa? Padahal gue pengen banget dikepangin sama lo." Ucap raya dengan nada kecewa.

"Sorry, gue gak bisa ray. Kalau lo minta gue kepangin rambut lo, sama aja kayak lo nyuruh gue buat buang rasa cinta gue kek lyla. Karena itu gak akan bisa."

Raya tersenyum tulus sambil menatap mata dito. Raya bisa merasakan bahwa dito begitu tulus menyayangi lyla, tapi sayang sekali lyla tidak pernah menyadarinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kisah KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang