Pukul enam lebih lima puluh lima menit, itu artinya masih ada waktu lima menit lagi sampai bel masuk berbunyi. Tetapi pagi hari ini nampaknya terlihat sedikit berbeda dengan hari lalu. Kini matahari terlihat enggan menampakkan wujudnya. Mungkin ia merasa malu dengan sosok gadis berambut sebahu yang sedang menikmati hujan dengan tangan yang ia tengadahkan untuk merasakan dinginnya air hujan di pagi hari, ya pagi ini hujan, mungkin itu juga sebabnya kenapa matahari enggan menampakkan wujudnya.
"Elsha, lagi ngapain sih?"
"Makan es batu" jawab Elsha santai tanpa menatap si pembicara. Yang bertanya pun mengerutkan keningnya atas jawaban yang Elsha berikan.
"Bukannya lo lagi mainin air hujan ya?"
"Lah itu Risha tau kalau Elsha lagi main air hujan" jawabnya malas malasan.
Kringg kringg kringg
Bel masuk sekaligus pertanda dimulainya jam pertama sudah menggema di seluruh penjuru sekolah. Siswa dan siswi bergegas memasuki ruang kelasnya masing masing, walaupun mungkin beberapa anak ada yang bolos dan sebagainya.
Keadaan kelas XI Ipa 3, yang hanya ada Dio disana karena ketiga sahabat dan gadisnya berada di kelas XI Ipa 1. Tapi jangan lupakan Arga, masih ingat Arga kan? Walaupun jarang di ceritakan namun namanya cukup populer di otak, hati dan pikiran seorang Elshania. Dio hanya memaikan game di ponselnya, karena jujur, Dio kurang akrab dengan teman teman sekelasnya. Bagaimana mau akrab kalau setiap istirahat ataupun waktu luang Dio akan menghabiskan waktunya dengan Risha, Elsha, Keynan dan Gibran.
"Pagi anak anak" suara seorang wanita yang kira kira baru menginjak kepala tiga itu memecah konsentrasi Dio dan membuatnya mengalihkan atensinya yang semula pada ponsel sekarang mencoba fokus kepada si pemilik suara dan seorang gadis di sebelahnya (?)
"Pagi Bu" jawab seisi kelas tak terkecuali Dio.
"Oke, hari ini kalian akan mendapatkan teman baru. Nah silakan perkenalan dirimu, Nak" ucap Bu Tari si pemilik suara tadi sekaligus wali kelas XI Ipa 3 dan yang akan mengajar mulai pada jam pertama hingga istirahat tiba.
"Baik terima kasih Bu" ucap gadis itu seraya menunduk sopan, lalu perlahan gadis itu mengangkat kepalanya dan tersenyum percaya diri. Senyum itu tak lepas dari pandangan seisi kelas terutama kaum adam.
"Gila cakep bener"
"Gue belom sampe surga tapi udah ketemu bidadari"
"Biasa aja kali, cantikan juga gue"
"Makin banyak stok cecan di sekolah ini"
"Norak lo pada, kek nggak pernah liat cewek cantik aja"
Begitulah kiranya suara suara yang dapat ditangkap jelas di indra pendengaran gadis itu. Ada yang suka, ada yang tidak suka dan ada yang biasa saja.
"Sudah sudah, biarkan teman baru kalian memperkenalkan diri dulu, jangan berisik" kata bu Tari bermaksud menenangkan para murid yang asik berkomentar.
"Perkenalan nama saya Gea Anastasya Anjani biasa di panggil Gea. Saya pindahan dari SMA Rajawali. Emm mohon bantuannya untuk beradaptasi di sini ya teman teman" ucapnya lalu menunduk bermaksud memberi hormat dan tersenyum manis.
"Selamat datang Gea semoga betah di kelas ini ya" jawab seisi kelas. Sudah menjadi kebiasaan setiap kelas akan mengucapkan kata kata itu saat ada siswa atau siswi baru yang masuk ke kelas mereka.
"Gea udah punya calon imam belom?" tanya Amar, si playboy SMA Bintang.
"Huuuuu Amar playboy" teriak para siswi membuat Gea tertawa pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy girl (Selesai)
Teen Fiction"Key, kok kamu punya pacar sih?" tanya Elsha dengan wajah yang menandakan kalau dia, merajuk mungkin? "Lah emang kenapa?" bukannya menjawab, Keynan malah balik tanya. "Ya kan Elsha gak suka, mending kalo cewenya cantik kek Elsha. Lha ini nggak ada...