Banyak yang menarik tapi aku sama sekali tak tertarik.
°~~~~~~~~~~°
"Key key, liat deh itu" kata Elsha sambil menunjuk ke arah depan, tepatnya belakang Keynan.
Keynan juga mengikuti arah pandangan Elsha sampai akhirnya....
"Itu cewek yang waktu itu tabrakan sama Key kan?" ucapnya sambil menunjuk gadis yang tengah duduk sendirian menikmati secangkir kopi.
"Iya, kenapa?" tanya Keynan saat sadar dan mengenali gadis itu.
"Ya nggakpapa sih, cuma ngasih tau aja hehee" balas Elsha dengan cengiran khasnya.
"Eh tapi nggak usah diajak kenalan lagi" lanjutnya lalu mengerucutkan bibirnya.
"Kenapa?" tanya Keynan datar.
"Ish Keynan mah kenapa kenapa aja, ya nggak boleh aja lah"
"Iya emang kenapa, masa harus nanya kapan" balas Keynan tak mau kalah.
"Iya in" akhirnya Elsha mengalah karena malas berdebat dengan Keynan.
"Oh iya Key, besok senin kan tanggal merah ya, jadi liburnya tiga hari dong" lanjut Elsha tapi dengan raut wajah yang 180° berbeda.
"Iya terus?"
"Jalan jalan yuk kemana gitu, ke puncak aja gimana Key. Kamu mau kan?" ucap Elsha sambil menaik turunkan kedua alisnya.
"Kalaupun aku nggak mau kamu pasti tetep maksa kan?" balas Keynan malas.
"Iyaa hehee" jawab Elsha dengan watadosnya.
"Berarti mau kan, yeayy!" pekik Elsha yang membuat mereka menjadi pusat perhatian orang orang. Namun yang di perhatikan sama sekali tidak menanggapi tatapan itu. Bodo amat dengan semuanya.
Terkadang orang orang berfikir kalau mereka adalah sepasang kekasih, karena apa? Karena dari kedekatan mereka yang bahkan lebih dari sepasang kekasih, obrolan mereka yang sering terlihat manis, sikap mereka yang berbanding terbalik Elsha yang sangat ceria dan Keynan yang sedikit dingin membuat mereka saling melengkapi satu sama lain. Tapi kenyataan tetaplah yang paling benar, mereka hanya bersahabat, dan itu kenyataannya.
"Tapi izin dulu sama Bunda sama Mama juga, siapa tau nggak dibolehin"
"Iya iya"
"Ngajak Dio, Gibran sama Risha sekalian gimana?" lanjut Elhsa.
"Boleh tuh"
°~~~~~°
Kini peran matahari telah digantikan dengan penerangan dari bulan dan temannya, bintang. Seorang remaja laki laki dengan secangkir kopi ditangannya sedang menatap indahnya bulan dan bintang Jakarta yang sedikit tertutup asap hitam. Meskipun begitu tempat ini selalu menjadi tempat dimana ia harus pulang.
Keynan, laki laki itu terus menatap bulan yang dikelilingi jutaan bintang yang tak pernah bosan berada di dekat bulan. Kini matanya terfokus pada satu bintang yang nyalanya tak begitu terang, bintang itu sendirian, jauh dari banyaknya bintang yang bersinar terang.
"Gue kaya bintang itu ya, selalu ada di mana dia berada tapi karena terlalu banyaknya bintang yang ingin dekat denganmu seakan membuatku tersingkir, bahkan tak terlihat olehmu"
Keynan menarik nafas panjang, sejak tadi ia berada di balkon kamarnya. Memastikan rasa agar selalu ingin memperjuangkannya, walaupun keberadaannya tak dianggap ada.
"Sampai kapan gue kek gini ya hahaa" ucapnya diiringi tawa hambar yang jelas terdapat banyak rasa sakit yang ia simpan di hatinya.
Sedetik kemudian tawanya menghilang karena kehadiran seseorang yang berjarak 5 meter darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy girl (Selesai)
Ficção Adolescente"Key, kok kamu punya pacar sih?" tanya Elsha dengan wajah yang menandakan kalau dia, merajuk mungkin? "Lah emang kenapa?" bukannya menjawab, Keynan malah balik tanya. "Ya kan Elsha gak suka, mending kalo cewenya cantik kek Elsha. Lha ini nggak ada...