Selamat membaca😊
🌸🌸🌸
3 Tahun Kemudian
3 tahun telah berlalu, dan kehidupan seorang gadis cantik yang kini telah menginjak usia 19 tahun itu tidak banyak yang berubah. Dia masih bersahabat baik dengan laki laki yang juga sudah 19 tahun menjadi sahabatnya.
Elshania Vina Arabella, selama tiga tahun ini tidak hanya alur kehidupannya saja yang tak banyak berubah, sikap dan sifatnya juga masih sama seperti dulu. Gadis manja, barbar, tidak pernah malu dan polos itu juga masih sama. Yang beda hanya Elsha sudah tidak secandu dulu dalam hal mengejar cinta, bucin memang.
Lalu bagaimana dengan Keynan? Laki laki itu semakin tampan di usianya yang bertambah. Membuat banyak gadis yang mengharapkan Keynan apalagi lingkungan yang semakin luas di perguruan tinggi. Oh iya karena cita citanya sebagai dokter, maka dari itu Keynan masuk ke fakultas kedokteran sedangkan Elsha, gadis itu memilih komunikasi.Sahabat mereka yang lain? Dio, sangat disayangkan laki laki itu sudah tidak lagi menjadi kekasih dari seorang Risha. Eitsss tapi yang luar biasanya adalah, Dio sudah berganti status menjadi tunangan dari seorang Risha. Hehee.. Ceritanya kan putus habis itu tunangan :v
Tapi yang disayangkan lagi adalah, Dio dan Risha harus ldr karena Risha memilih untuk meneruskan pendidikannya di kota pelajar, yaitu Jogjakarta.
Meskipun begitu, keduanya masih sering dan memang wajib saling berkomunikasi, bertukar kabar dan memiliki komitmen yang kuat.
Gibran? Kalian semua harus mengetahui sebuah fakta bahwa Gibran dan Lia sudah memutuskan untuk menikah muda, tepat 4 bulan setelah kelulusan mereka. Dan kabar bahagianya sekarang Lia tengah mengandung anak pertama di pernikahan mereka. Lia juga sudah cuti kuliah karena kehamilannya sudah memasuki bulan ke tujuh. Katanya Lia sering cepat lelah, mungkin karena ia hamil di usia yang terbilang masih muda dan anak yang dikandungnya merupakan anak kembar. Dan hebatnya Gibran, ia sudah bisa menafkahi Lia lahir batin, Gibran mempunyai sebuah restoran yang cukup terkenal, laki laki yang siap menikah memang harus siap menafkahi anak dan istrinya bukan? Lagi pula Gibran kan anak sultan. Santuy, hanya duduk sambil ngopi saja uang ngalir terus. Tapi bukan Gibran namanya yang hanya bisa memanfaatkan kekayaan orang tuanya. Ia lebih memilih bekerja keras dengan usaha dan keringatnya sendiri
Oh iya jangan lupakan Gea. Pertanyaannya, apakah gadis cantik itu masih terus mengharapkan Keynan? Jawabannya adalah, masih. Bahkan dua tahun belakangan ini Gea tidak pernah absen memberi Keynan setangkai bunga mawar merah setiap harinya. Apakah Keynan menerima? Emm gimana ya, bunga bunga itu selalu muncul di lokernya entah bagaimana caranya Gea bisa membuka lokernya, dan saat hari libur pasti selalu ada bunga mawar merah di kotak surat depan rumahnya. Keynan hanya sayang pada uang Gea yang mungkin sudah berkurang banyak hanya untuk membeli bunga bunga yang bahkan tidak merubah perasaan Keynan barang secuil.
Masih ingat Arga kan? Laki laki yang pernah dikejar kejar Elsha. Yang pernah seakan membalas perasaan Elsha tapi kenyataannya hanya menjadikan Elsha sebagai bahan taruhan. Dulu Arga memang tidak peduli pada Elsha dan memainkan perasaan Elsha. Tapi tidak lama setelah itu justru Arga lah yang mengejar Elsha. Katanya, ia seperti kehilangan sesuatu yang berharga saat Elsha tak lagi memperhatikannya. Alasan klasik memang. Dan Elsha tidak peduli lagi, ia sudah terlanjur kecewa dengan Arga.
.....
Siang ini Elsha sedang duduk sendirian di kantin kampus sambil menyesap es teh manisnya.
Huhh
Ia menghembuskan nafas, ia sangat tidak menyukai situasi seperti ini dimana ia harus sendirian. Risha menempuh pendidikan yang jauh darinya dan Lia juga sedang cuti hamil. Keynan, Gibran dan Dio juga sedang ada kelas, jadilah ia hanya sendirian di kantin.
"Hai, Sha" Elsha mengalihkan pandangannya, yang tadi menunduk kini menatap seorang laki laki yang baru saja menyapa dirinya. Elsha memutar bola matanya malas, ia tidak suka jika Arga terus terusan mencoba mendekatinya. Hmm Elsha jadi dasar, berarti dulu cogan cogan yang ia dekati juga merasa risih dong. Ah tapi Elsha tidak peduli, sekarang ini bahkan ia tidak lagi melirik Arga yang tanpa permisi duduk di depannya.
"Lagi ngapain?"
"Nyuci mobil" pertanyaan bernada manis dari Arga dijawab ketus dan tak sesuai oleh Elsha. Dalam hati Arga, ia sedikit kesal. Tapi anehnya Arga tidak bisa marah sama sekali. Sebenarnya Arga tidak ingin seperti ini, ia merasa kalau dirinya bodoh. Kenapa juga ia harus memohon mohon pada gadis yang bahkan ia sia siakan dulu. Sayangnya, setiap hari perasaannya pada Elsha semakin bertambah padahal Elsha sama sekali tidak memperdulilan dirinya. Mungkin ini karma, pikirnya.
"Sha, maaf dong. Gue sadar dulu gue salah" ucap Arga lembut berharap Elsha akan luluh, tapi harapannya hanyalah sekedar harapan yang tak jadi kenyataan, karena justru Elsha muak dengan kata kata lembut dan manis dari Arga. Bukannya Elsha tak mau memaafkan. Tapi ia hanya malas saja. Elsha sudah memaafkan Arga bahkan sebelum laki laki itu meminta maaf. Elsha bukan pendendam, lagi pula dulu ia juga belum terlalu dalam mencintai Arga, ah mungkin masih pada tahap menyukai saja, belum sedalam itu.
Elsha tidak menjawab Arga, ia tak menganggap Arga ada di depannya, ia malah asik mengunyah es batu yang menjadi hobinya sejak kecil. Entah mengapa mengunyah es batu terasa sangat enak dan menyenangkan.
Arga tersenyum masam melihat Elsha tak meresponnya, tapi ia tidak menyerah.
"Nggak ada kelas Sha?"
Kletukk
Lagi lagi Elsha mengunyah es batu yang kali ini ukurannya hampir memenuhi mulut munggilnya itu.
Arga menghela nafas, pasrah saja lah untuk hari ini.
"Ayo, Ga semangat. Lo pasti bisa" batinnya menyemangati diri sendiri.
....
"Keynannnn!!" teriakan seorang gadis menggema di sepanjang koridor fakultas kedokteran.
Keynan yang merasa namanya dipanggil pun langsung mendengus. Ia tau bahkan hafal siapa pemilik suara itu. Ia mencoba acuh dan memilih terus berjalan tak memperdulilan teriakan itu.
Seseorang yang tadi meneriaki nama Keynan menghentakkan kakinya kesal. Bagaimana tidak, karena selama ini ia selaku gagal. Eh Ralat, belum berhasil maksudnya.
Dengan semangat pantang menyerah, gadis itu berlari untuk menyamakan langkahnya dengan langkah besar Keynan.
"Keynan tungguin dong, jangan lebar lebar jalannya, capek tauk" protesnya saat ia sudah bisa mengejar ketertinggalan langkah.
Keynan tetap bungkam dan tak menghentikan atau sekedar memperlambat langkahnya. Keynan tak ingin terus terusan diharapkan oleh Gea. Ya, gadis itu adalah Gea yang tidak pernah menyerah memperjuangkan Keynan.
Keynan bukanlah orang jahat yang memberi harapan untuk Gea, laki laki tampan itu sudah pernah mengatakan pada Gea untuk tidak mengharapkan dirinya, ia juga tak mau ada orang yang terluka karenanya. Sebelumnya juga Keynan berpikir untuk membuka hati untuk Gea, dan itu juga saran dari sahabat sahabatnya. Kata mereka Gea itu cantik dan manis, jadi tidak susah untuk Keynan agar bisa membalas perasaan Gea. Namun kenyataannya Keynan tidak bisa. Yah, memang cinta itu kadang kadang menyusahkan. Andai kita bisa memilih kepada siapa kita jatuh cinta mungkin tidak akan sesulit ini.
...
...
...
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy girl (Selesai)
Fiksi Remaja"Key, kok kamu punya pacar sih?" tanya Elsha dengan wajah yang menandakan kalau dia, merajuk mungkin? "Lah emang kenapa?" bukannya menjawab, Keynan malah balik tanya. "Ya kan Elsha gak suka, mending kalo cewenya cantik kek Elsha. Lha ini nggak ada...