Bab 3

45.5K 1.2K 19
                                    



Bab 3

Pertemuan Pertama

Em dan Sangadji tiba disebuah kawasan perumahan asri. Sepanjang perjalanan terdapat banyak pepohonan yang tumbuh rindang dan tanaman bonsai beranekaragam rupa dengan pot-pot besar berjejer rapi. Em baru kali ini mengunjungi tempat seperti itu seumur hidupnya. Beberapa perumahan yang sempat mereka lewati membuat Em menduga-duga  dalam hati .

"Disini rumah Pak Sangadji nantinya. Saya mewakili nyonya Rahayu, berharap bapak dapat betah tinggal disini," Ucap Hendri saat turun dari mobil dan melihat Em serta Sangadji juga ikut membuka pintu keluar dari mobil.

"Rumah ini terlalu besar ya, Pak. Akan muat buat memanggil semua teman kontrakan atau se-RT juga muat ini." Em berjalan menyusuri rumah perlahan sambil mengikat bagian rambut sepinggang yang masih berantakan.

Em mengedarkan pandangan mengamati rumah bergaya klasik modern yang dimasukinya. Keseluruhan rumah itu berwarna putih, berlantai dua. Luas pekarangannya mampu untuk mengadakan pertandingan sepak bola mini. Ditambah kolam renang di samping rumah, dan banyak nya tanaman yang menghiasii halaman. Ruang tamu dihiasi dengan berbagai pajangan mewah. Seumur hidup baru kali ini ia memasuki rumah seperti itu.

. Ada 5 kamar utama .Di dalamnya masing-masing dilengkapi perabotan lengkap dengan kamar mandi di dalam. Belum dihitung 2 kamar pembantu di belakang. Semua yang dilihat Em serasa seperti mimpi. Baru saja tadi ia dan bapak nya berniat keluar meneruskan pekerjaan menimbang beberapa besi dan barang bekas yang harganya cukup untuk makan mereka hari itu, langkah mereka dikejutkan dengan kedatangan Hendri yang ingin mengajak melihat rumah yang seharusnya sudah ditempati sejak dua tahun yang lalu.

"Sampai sini saja, Pak, saya mengantar. saya masih harus menghadap nyonya besar. Semua barang pribadi yang bapak butuhkan ada di kamar masing-masing. Lantai bawah pintu berwarna cokelat itu kamar bapak. Dan lantai atas pintu putih kamar nona Emerald. Bila ada yang kurang bapak bisa menghubungi saya di sini." Hendri berkata seraya memberikan selembar kartu nama berwarna perak dan segera berlalu pergi.

Sangadji menerima nya masih dengan rupa enggan dan berniat mengeluarkan beberapa kata. Tetapi Hendri sepertinya menangkap dan memulai menenangkan nya.

"Ini tidak sesulit yang bapak pikirkan. Mungkin diawal-awal bapak merasa belum terbiasa. Pelan-pelan pasti akan menyesuaikan. Jika butuh sesuatu, ada kendaraan di garasi. Jika Pak Sangadji belum bisa menggunakan mobil, ada motor atau sepeda yang bisa bapak gunakan, tak perlu mengambil barang yang tidak penting. Di laci kamar Pak Sangadji ada uang tunai yang bisa dipergunakan untuk keperluan seadanya, melunasi kontrakan, atau mungkin ada utang yang belum terbayarkan."

Em kembali dan bergabung mendekati Hendri dan Sangadji yang telah duduk di kursi ruang tamu.Tangan Em bahkan tak henti-hentinya meraba dan memerhatikan detaill rumah yang sebentar lagi akan ditempatinya.

"Apa semuanya tidak terlalu cepat Pak?"

Hendri tersenyum lalu memilih menjawab pertanyaan Sangadji dengan gerakan tubuhnya yang berdiri dan memeriksa jam di tangannya.

"Sekarang, ini adalah rumah Pak Sangadji. Tugasku hanya mengantarkan sampai disini."

Tak lama setelah lelaki yang bernama Hendri pergi Em dan Sangadji berkenalan dengan dua pembantu rumah tangga yang baru saja di ketahui mereka telah dua tahun tinggal mengurusi rumah tersebut. Semuanya tertata dan rapi karena bantuan mereka. Yang satu dipertengahan empat puluhan bernama Enim. Dan satu nya lagi berusia awal dua puluhan bernama Ucy.

Em kembali melanjutkan kegiatan berkelilingnya menuju kamar yang diperuntukkan untuk nya. Em memegang handle pintu dan mendorong permukaannya. Terlihat ranjang dengan empat tiang penyangga berwarna cokelat disana. beralaskan sepraii berwarna putih gading dengan ukiran indah di sisi penyangganya. Gorden putih tebal yang menjadi pembatas kaca yang terhubung dengan balkon kamar serta rak-rak yang dipenuhi beraneka macam buku.

Bertekuk Lutut (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang