2 (½)

1.2K 215 60
                                    

Hari kedua, jam sembilan tepat dan Taeyong harus mulai berkenalan dengan hewan lainnya, yang naasnya ditemani oleh Yuta. Awalnya ia kira pria itu sedang menggodanya dengan menggiringnya menuju kamar tidur pintu bercat hijau, yang mana Mark bilang adalah kamar si pria berdarah Jepang.

Namun, kecurigaan itu menohoknya yang berpikiran tidak-tidak. Nyatanya, Yuta berjalan melewati kamar istirahatnya, tetapi meraih sekantong penuh sesuatu yang diletakkan di atas rak dekat kamarnya, kemudian kembali berjalan lurus, dan barulah menghentikan langkah di depan sebuah pintu besi yang Taeyong tebak berada tepat di bawah kamar memiliknya. Ah, ternyata perkenalan kali ini memenuhi rasa penasaran dalam dirinya yang bergejolak selama berada di sini, yaitu gonggongan anjing.

"Tunggu sebentar ya, cantik. Mereka ini jinak sebenarnya, tapi akan menyalak padamu jika tidak kuberi pengertian dulu," anjingnya jelas lebih dari satu, karena lolongan senang ketika Yuta masuk terdengar beragam. Taeyong jadi kawatir, apa satu hari penuh mereka tidak diperbolehkan keluar ruangan ini? Sebab dirinya belum diperkenalkan sama sekali pada mereka dari kemarin.

Lamunannya buyar, ketika ringikan kecil masuk ke telinganya. Taeyong mencari-cari menoleh kesana kemari, kemudian mendapati seekor anjing kecil? Atau serigala? Di bawah kakinya, gemetar dan kebingungan, sepertinya merasa terancam pada sosok Taeyong yang menjulang di hadapannya.

 Taeyong mencari-cari menoleh kesana kemari, kemudian mendapati seekor anjing kecil? Atau serigala? Di bawah kakinya, gemetar dan kebingungan, sepertinya merasa terancam pada sosok Taeyong yang menjulang di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cantik! Aku titip Clumsy! Anjing nakal lainnya membuatnya takut di sini! Tolong ya!"

"Iya!" jawabnya, ketika mendengar seruan dari Yuta di dalam. Ia berlutut di hadapan hewan yang setelah dilihat lebih jelas lagi ternyata adalah seekor bayi Timber Wolf jantan. Ia gemetar ketakutan, kebingungan melihat tidak ada jalan keluar sebab Taeyong terlalu mengerikan di matanya. Oh, sepertinya serigala kecil ini sudah generasi kesekian yang lahir dari tangan para peternak dan terpaksa kehilangan insting liarnya.

Bayi serigala itu menjauhkan diri dari Taeyong, berusaha menyatu dengan pintu besi. Tapi berakhir tersentak berkali-kali, sebab gonggongan anjing lain di dalam juga membuatnya takut. Ugh, Taeyong kan jadi gemas—dasar jahat.

"Hallo Clumsy, aku Taeyong. Penghuni baru di sini...," Taeyong memperlihatkan raut ramahnya, berusaha mengusap perlahan ujung kepala si bayi serigala. Namun, ia malah berlari ke sudut pintu lain bersama acara tergelincir karena gemetar pula. Diam-diam, ia menyumpahi orang bodoh yang memberi nama si bayi serigala dengan Clumsy.

Taeyong merasa beruntung ketika mendapati sebotol susu dikeluarkan dari pintu kecil yang baru ia sadari adanya, Yuta memberinya kedipan kecil dari situ, ketika susu dari tangannya diterima oleh si cantik. Tidak tau saja Taeyong, kalau di belakang pria Jepang itu ada tiga ekor anjing berhimpitan mengendus keberadaannya sembari menyalak penasaran sesekali.

Taeyong beralih kembali pada bayi serigala kecil yang ketakutan. Begitu dirinya menyodorkan botol susu ke depan moncongnya, tidak butuh waktu lama, si bayi serigala meraup dan meminumnya rakus. Diangkatnya bayi serigala itu dalam gendongan, perlahan gemetarnya menghilang, percaya dengan cuma-cuma kepada sosok cantik itu melalui sebotol susu.

1 4 3  [JAEYONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang